Pernah nggak kamu bertanya-tanya kenapa manusia diciptakan berbeda dari suku, ras, bahkan agama? Itu semua nggak lain adalah untuk kita saling mengenal dan menghargai perbedaan. Ada kalanya perbedaan menimbulkan konflik, tapi sebetulnya berbeda itu bisa membawa kebahagiaan lho. Salah satunya persahabatan beda suku, budaya dan agama.
Tahukah kamu bahwa ternyata memiliki teman dari latar belakang suku, budaya, dan agama yang berbeda memiliki 7 keuntungan lho. Penasaran apa saja keuntungan itu? Yuk simak ulasannya di bawah ini.
1. Memiliki banyak hari raya
Ini adalah keuntungan pertama yang paling terasa yaitu kamu bisa merasakan memiliki hari raya yang banyak. Di Indonesia sendiri ada lima agama dan ratusan suku yang diakui, jika kamu berteman dengan setidaknya 2 agama atau suku yang berbeda dari diri kamu sendiri, kamu bisa merasakan seolah-olah punya lebih dari satu hari raya. Misalnya kamu berteman dengan yang beragama Islam maka kamu bisa merasakan ikut merayakan Lebaran dan Idul Adha ketika sedang berkunjung ke rumah temanmu.
2. Memiliki jaringan yang luas
Memiliki banyak teman dari berbagai suku dan agama akan membuat pergaulan kita menjadi luas. Hal ini akan membuka pintu-pintu peluang, baik untuk bisnis maupun kerja sama lainnya. Ketika kita membuka usaha, tentu perlu memiliki jaringan supplier maupun customer. Semakin luas jaringan kita, semakin luas pula peluang usaha yang terbuka.
3. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman
Salah satu keuntungan utama dengan memiliki teman-teman dari budaya yang berbeda adalah jumlah pengetahuan yang anda kumpulkan. Kamu belajar tentang dunia mereka, lingkungan mereka, praktik dan sistem kepercayaan yang mereka ikuti dan banyak lagi. Tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan, tetapi ketika anda mengambil bagian dalam praktik kehidupan mereka, kamu akan mendapatkan berbagai pengalaman juga. Kamu dapat membaca tentang praktik-praktik budaya yang berbeda dari situ. Jika kamu tidak pernah berpergian secara internasional sebelumnya, kamu akan mengumpulkan pengalaman dibidang itu juga.
4. Lebih terbuka dan menerima
Kita tumbuh dan belajar tentang budaya dan praktik-praktik yang khusus untuk suatu budaya. Ketika kita berteman dengan orang-orang dari latar belakang budaya berbeda, mungkin ada beberapa hal dalam budaya mereka yang berbeda dari kamu dan tidak selalu kita setuju dengan mereka, tapi kita belajar untuk menjadi lebih akomodatif, menerima dan lebih luas berpikir akan perbedaan lain. Jadi hal itu membuat kita memperluas cakrawala kita dan menjauhi diri dari pola pikir tertentu.
5. Tidak mudah terprovokasi
Agama atau suku mana pun akan selalu saja ada orang-orang yang berpikiran sempit. Mereka yang berpendapat bahwa di muka bumi ini orang yang paling baik hanyalah yang satu suku dan satu agama dengan dirinya. Lebih jauh lagi, soal agama meskipun agamanya sama namun jika beda aliran, tetap saja dianggapnya aliran dia yang paling baik dan benar.
Oleh karena itu, akan selalu ada orang yang mengatakan hal-hal buruk tentang suku, agama, dan aliran yang berbeda. Jika kamu memiliki teman dari berbagai suku dan agama keuntungannya adalah kamu tidak akan mudah terprovokasi dengan isu-isu SARA yang justru bisa memecah persatuan di Indonesia.
6. Menjadi pribadi yang semakin bijak
Kita boleh saja berbeda pendapat, tetapi tidak berarti kita harus menjadi musuh. Kita boleh saja berbeda kebiasaan, namun kita dapat saling menghargai. Kita dapat berbeda kepercayaan, namun kita tetap adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan yang harus kita hargai.
Saat semakin mengerti dan menghargai perbedaan, kita akan bertumbuh menjadi orang yang semakin bijak. Kita akan mampu menyesuaikan diri ketika berada di lingkungan baru. Kita akan mampu untuk bekerja sama dengan siapa saja. Kita juga akan bijak dalam bertutur kata dan bersikap dalam bangsa yang majemuk ini.
7. Meningkatkan kesadaran tentang budaya sendiri
Orang tidak biasanya berpikir dan merenungkan tentang budaya seseorang, tetapi ketika kita memiliki teman-teman dari beragam etnis dan kita belajar tentang budaya yang berbeda dan praktek yang berbeda, ada kecenderungan untuk membandingkannya dengan budaya kita sendiri. Persahabatan yang terjalin membuat kita tidak hanya menarik kesimpulan positif dan belajar untuk menghargai mereka lebih jauh, tetapi kita juga berpikir tentang kelemahan dari budaya kita. Hal ini kemudian memungkinkan kita untuk mengubah sikap kita dan membawanya ke arah yang positif.