Punya teman yang selalu ada untuk kita, tempat berbagi cerita dan rahasia, pasti menyenangkan bukan? Tapi, apa jadinya kalau ternyata mereka suka membicarakan kita di belakang? Dibicarakan sama teman sendiri, apalagi yang memang dekat sama kita pasti rasanya nggak enak banget. Sebel dan sedih pasti campur aduk jadi satu. Tapi jangan dulu gegabah, ada 8 langkah keren yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi teman palsu dengan tipe seperti itu. Yuk simak ulasannya di bawah ini.
Kalau tahu sahabat kita gosip di belakang, jangan emosi. Memang rasanya berat banget, tapi coba bersabar sampai kita tahu cerita mana yang benar. Sahabat lain yang menyampaikan ke kita, belum tentu menangkap ucapan dengan tepat. Bisa juga mereka hanya mendengar dari orang lain dan salah mendengar.
Saatnya menyelidiki apakah cerita yang disampaikan ke kita adalah benar. Cari sumber paling dipercaya dan minta dia menjelaskan perkataannya lebih detail. Soalnya, ada beberapa teman yang punya sifat drama. Kadang mereka menambahkan cerita sebenarnya atau sengaja menghasut kita.
Kebiasaan buruk kita saat dibicarakan oleh orang lain adalah membeberkan rahasia orang itu. Alasannya buat balas dendam. Padahal, kalau ternyata ini hanya jebakan teman yang ingin mengadu domba, keadaan kita dan dia akan semakin buruk. Lebih baik, tetap diam saat mendengar berita. Jangan lontarkan komentar apapun sampai kita paham betul cerita sebenarnya.
Satu yang harus kita ingat, jangan membuat mereka merasa menang! Terlihat bingung, sedih, tidak percaya diri akan membuat kita terlihat kalah. Bersikaplah sedewasa mungkin! Angkat kepala kita, kembangkan senyum di bibir kita, angkat bahu dan berjalanlah dengan langkah mantap. Boleh lho, kita menyapa mereka dengan kalimat singkat seperti “Hai!”. Ini akan meninggalkan kesan powerful.
Menghadapi teman palsu itu perlu seni. Daripada emosi, mending lawan mereka dengan menonjolkan sisi baik tentang kita. Berprestasilah setinggi mungkin. Buat mereka merasa tidak sehebat diri kita. Mereka menghabiskan waktu untuk membicarakan kita sementara kita mengisi waktu untuk berprestasi. Tunjukkan bahwa kita punya banyak teman. Tunjukkan kita punya banyak orang yang menyayangi kita, mendukung kita dan berbahagia bersama kita.
Jangan sekali-kali mengecek akun Facebook ataupun Twitter mereka. Karena, kalau sampai kita melihat ada postingan yang menyindir kita, itu akan membuat kita capek sendiri. Jika mereka sudah keterlaluan banget, kalau perlu blokir aja. Supaya nggak memenuhi timeline. Biarkan saja mereka membicarakan kamu. Toh orang-orang yang menyayangimu akan membelamu kok.
Jangan cuma mendengar cerita dari yang lain lalu langsung menyimpulkan cerita. Temui teman kamu secara langsung dan tanyakan kebenarannya. Tapi nggak pakai marah-marah, ya. Temui secara empat mata saja, jangan ada pihak lain supaya kalian nggak saling terpengaruh. Bisa dibicarakan lewat telepon, tapi ada baiknya langsung tatap mata supaya kita benar-benar melihat gaya tubuhnya, apakah dia jujur atau nggak.
Ada kalanya kita harus membuat keputusan akhir. Kalau teman kita nggak terbukti ngomongin kita di belakang, kita bisa santai balik berteman seperti biasanya. Tapi kalau terbukti? Itu semua jadi keputusan kita mau tetap jalan bareng atau berteman sampai di sini saja. Bukan berarti kita nggak memaafkan kok, tapi kalau hal serupa terjadi lagi dan rahasia kita tersebar lagi, kita bisa makan hati.
Itu dia caranya menghadapi teman palsu dengan elegan namun tegas. Kalau kamu sendiri gimana Bela, pernah punya pengalaman berhadapan dengan teman palsu?