Seringkali kita mendengar pepatah, bahwa laki-laki dan perempuan tidak bisa berteman terlalu dekat. Atau salah seorang di antaranya akan memendam rasa. Jika kamu mencintai teman akrabmu sendiri dan sudah bisa ditebak ian akan menjawab “Kita kan teman dekat. Kita temenan aja ya.” Maka kamu dinyatakan terjebak dalam friendzone. Tetapi Bela tak perlu khawatir, kamu akan terbebas jika lakukan 5 hal ini!
1. Turunkan Ego, tetaplah bersahabat dengannya
Terkadang ketika mencintai seseorang, harapan untuk dicintai akan muncul dengan sendirinya. Kebanyakan orang selalu mendambakan cinta yang bahagia. Sehingga tidak jarang ditemui banyak orang yang terjebak dalam friendzone, menggebu-gebu untuk mendapatkan status lebih dibanding hanya sebagai teman atau sahabat. Akhirnya berakibat dua hal, gagal menjalin kasih dan putus tali persahabatan. Hal itu dikarenakan tingginya ego yang menaruh hati terlebih dahulu. Mereka lupa, jika ingin mendapatkannya maka ada banyak proses yang perlu dijalani. Salah satunya adalah menurunkan ego. Bersabarlah! Mengalahlah! Sesekali kamu membutuhkan dirimu untuk intropeksi diri. Melihat ke arah cermin dan katakan pada dirimu sendiri “Berusahalah untuk mengalah demi dia. Bersabarlah untuk menunggu demi dia. Bersabarlah untuk melakukannya demi kamu. Untuk kamu dan dia. Dan tersenyumlah.”
2. Coba cari tahu kriteria pacar idamannya
Mencari tahu kriteria yang diinginkan merupakan salah satu poin penting. Hal ini akan jauh lebih mudah kamu ketahui selama kamu masih berteman dengannya bukan? Nah, jadi turunkan ego dan tetaplah berteman dengannya seperti sediakala. Ketika kamu telah mengetahui kriteria pasangan idamannya, tunjukkan setidaknya ada satu atau dua poin karakter yang ada pada dirimu yang masuk dalam kriteria si dia. Si doi tentu akan peka dengan perubahan yang terjadi pada dirimu dengan sendirinya, tapi usahakan tetap menjadi dirimu sendiri.
3. Berikan "kode" dan kurangilah kata "bersahabat"
Terkadang banyak orang yang lebih memilih untuk diberi "kode" dibanding memberi "kode". Ketika kamu dilema akan hal ini hanya karena gengsi, “Masa gue duluan sih”, maka ingat akan satu hal bahwa kesempatan tak selamanya datang dua kali. Bela tidak perlu kasih kode keras, nanti si dia yang tadinya seneng malah jadi illfeel. Cukup berikan perhatian kecil selayaknya sahabat. Dan ketika dia bilang “thanks ya, kok perhatian banget sih,” kurangilah semaksimal mungkin kata-kata “kan kita bersahabat,” dari mulut kamu. Ini bisa jadi poin minus buat kamu. Cukup jawab dengan senyum simetris. Doi pasti akan menangkap signal kodemu.
4. Seringlah mendengar ceritanya dan berikan perhatian sebagai sahabatnya
Jadilah pendengar yang baik. Apapun yang diceritakan doi, meskipun kamu lagi kesel, nggak mood, coba dengarkan dan respon dengan baik. Hindari kamu bercerita dengan tema yang sama untuk memperpanjang obrolan. Karena ketika dia bercerita, dia butuh perhatian. Dan ceritamu hanya akan bikin suasana jadi basi.
5. Jika hatinya belum terbuka, berdoalah
6. Jangan pernah bersedih, karena terkadang ujian terberat berada di akhir
Menunggu dan menunggu. Sejenak kamu bisa melepaskan perasaanmu. Tetapi ketika kamu menunggu, justru banyak keajaiban datang tak terduga. Menunggulah untuk keberhasilanmu atau ketidak beruntunganmu. Menunggu sampai perasaan kamu habis. Setidaknya ketika doi belum juga menunjukkan respon lebih, maka kamu belum beruntung. Jika sebaliknya, maka siaplah menuai keberhasilanmu.
Intinya, apapun yang terjadi pada dirimu, tanamkan dalam hatimu “Aku pantas untuk bahagia.”