Sering nggak sih kamu diminta orang terdekatmu untuk melakukan atau bertindak sesuatu harus lebih memikirkan dengan logika? Apalagi kalau masalah percintaan nih, Bela. Saat memikirkan sesuatu dan menentukan tindakan, banyak orang yang menggunakan logikanya, tapi yang bertindak dengan hati juga banyak, kok.
Lalu, kira-kira apakah tindakanmu selama ini lebih didasari pada perasaan? Atau kamu masih terheran-heran kenapa banyak yang menganggapmu mudah baper? Biar nggak bingung, simak dulu tandanya.
Jika seseorang mudah terenyuh hatinya saat melihat sesuatu yang mengharukan, tandanya dia adalah orang yang berpikir menggunakan hati. Kalau kamu orang yang mudah menangis tandanya kamu orang yang sangat empati dan perasa. Hati kamu mudah tersentuh dengan orang lain, entah dari kebaikan yang orang lain berikan atau kesedihan yang tengah dirasakan.
Bagi seseorang yang sering berpikir melibatkan hatinya, dia menyukai apa itu “cinta”. Bagi dia, cinta adalah sesuatu yang indah untuk dirasakan. Cinta melibatkan hati dan perasaan, bagi orang yang sering berpikir melibatkan hatinya, cinta itu sangatlah berarti. Cinta nggak hanya tentang pasangan, tapi kasih sayang kepada siapa pun. Untuk keluarga, sahabat, teman, dan siapa pun yang membutuhkan kasih sayang.
Ketika seseorang yang bertindak dengan hatinya merasa terluka, maka dia akan memberikan kesempatan kedua bagi orang lain. Dia akan lebih berpikir netral, positif, dan memberikan toleransi.
Untuk seseorang yang berpikir menggunakan hatinya, dia akan sangat perasa. Bahkan kadang bagi orang yang nggak terlalu perasa, dia hanya akan menganggap suatu hal biasa saja. Namun, bagi orang yang sangat melibatkan hatinya saat berpikir, dia akan sangat peduli. Mungkin sikap ini di mata orang lain akan dianggap berlebihan. Padahal, setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menanggapi suatu hal.
Setiap orang punya masa lalu, tiap orang juga punya kisahnya masing-masing. Senang atau sedih, semua orang punya pengalamannya masing-masing. Ada yang memilih untuk jadi orang yang memendam, ada juga yang memilih untuk jadi orang yang merelakan. Bagi orang yang sering berpikir menggunakan hatinya, dia akan cenderung lebih berlapang dada dengan apa yang pernah dilalui. Kalau kamu lebih memilih ikhlas dan menjalani hidup kamu dengan lepas dan nggak mendendam, tandanya kamu adalah orang yang sering berpikir melibatkan hati nih, Bela.
Dari tanda-tanda di atas, apakah kamu orang yang lebih sering berpikir melibatkan hati atau logika nih? Setiap orang memiliki caranya yang berbeda untuk berpikir. Semua memiliki sisi positif dan negatif. Lebih baik kalau kamu bisa menyeimbanginya dan yang paling penting nggak merugikan orang lain ya.