Menghadapi kehilangan adalah salah satu pengalaman paling sulit dalam hidup, dan dukungan dari lingkungan sekitar sangatlah penting. Pada momen talkshow "Finding Strength, Purpose, and Empowerment Through Life’s Journey" di BeautyFest Asia Bandung 2024, Minggu (18/8), Nabila Ishma berbagi pandangan serta langkah-langkah menciptakan lingkungan yang positif dan empatik bagi mereka yang sedang berduka. Melalui talkshow, ini Nabila Ishma turut memberikan tips untuk membantu kita menjadi pendukung yang lebih peka dan penuh kasih, sehingga orang-orang yang kita cintai dapat merasa lebih dikuatkan dalam masa-masa sulit tersebut.
Memvalidasi perasaan orang yang tengah berduka
Walau mungkin niatnya menguatkan, namun ketika menghadapi orang yang tengarh berduka sebaiknya tidak membatasi perasaan yang tengah dirasakan oleh orang tersebut.
"Ini penting banget tapi kadang orang suka nggak peka. Ketika melihat ada orang yang lagi berduka, suka dibilang 'udah nggak apa-apa', ' ikhlasin aja', 'jangan nangis, nanti ngeberatin' dan hal-hal yang lainnya yang membuat orang yang lagi berduka ini jadi tidak bisa mengekspresikan perasaannya secara maksimal. Padahal semua emosi dan perasaan itu adalah bagian dari fase-fase yang akan dihadapi dalam proses griefing. Ada banyak banget fase-fase dalam griefing, seperti denial, amarah, bertanya-tanya, kecewa, sedih, dan lain sebagainya. Peran kita sebagai orang-orang yang berada di lingkungan orang yang lagi berduka dengan cara menghargai perasaan tersebut," ujar Nabila Ishma.
3 Cara menjadi support system yang baik untuk orang berduka
Nabila Ishma menuturkan bahwa terdapat tiga cara yang bisa kita lakukan sebagai support system untuk seseorang yang tengah mengalami masa-masa berduka.
"Pertama, jangan membuat orang itu jadi merasa bahwa perasaan yang lagi mereka rasakan itu salah. Sangat penting untuk mengatakan bahwa perasaan mereka adalah valid. Kedua, mendengarkan cerita mereka itu juga penting banget. Kadang ada waktu-waktu kita ingin menceritakan sesuatu hanya untuk didengarkan, bukan karena kita butuh solusi.
Ketiga ialah jangan ditinggalkan. Walaupun memang kadang aku menyadari bahwa ketika sedang mengalami masa griefing tersebut kayaknya aku merasa secara emosi tidak stabil, jadi terkesan menjadi lebih menyebalkan. Namun, peran kita sebagai support system harus menemani di fase-fase itu.
Contoh lainnya ketika melihat orang yang mengekspresikan rasa dukanya di sosial media, kalian bisa sesimpel memberikan dukungan dan semangat tanpa sekali-kali membatasi mereka untuk mengekspresikan perasaan berduka tersebut."