Membangun suatu hubungan entah itu dengan keluarga, pasangan, teman ataupun rekan kerja bukan hal yang mudah dan instan. Hubungan yang terjalin bisa saja menjadi retak karena sebuah perkataan. Tentunya kamu tidak ingin hubungan kamu dengan siapa pun menjadi renggang karena kejujuran yang kamu ucapkan, bukan?Sekalipun itu untuk kebaikannya.
Tidak semua hal baik dapat diterima dengan baik, jika menggunakan cara yang kurang tepat. Niat baik kamu justru dapat menimbulkan patah hati, karena pilihan kata-katamu yang menyakitkan.
Cobalah untuk lebih bijak dan peka terhadap kata-kata yang ingin disampaikan, termasuk menyampaikan sebuah kejujuran. Kamu dapat mengurangi risiko menyakiti perasaan dengan beberapa tips yang sudah Popbela rangkum khusus untuk kamu.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengatakan kejujuran tanpa menyakiti hati orang lain.
1. Lebih bijak dalam memilih kata dan nada bicara
Saat berbincang dengan seseorang, terkadang kamu mungkin tidak menyadari nada suara yang kamu ucapkan terlalu tinggi dan dapat melukai perasaan lawan bicaramu. Gaya bicara sering kali terlontarkan begitu saja secara tidak sadar, karena ini sudah menjadi sebuah kebiasaan. Apa yang menurut kamu biasa, belum tentu orang juga berpendapat sama, lho, Bela. Pilihlah kata-kata yang tidak menyinggung dan kendalikan nada bicara agar kejujuran yang kamu sampaikan tidak melukai perasaannya.
2. Perhatikan situasi dan kondisi
Sebelum kamu mengutarakan kejujuran, penting untuk mengetahui bagaimana situasi dan kondisi lawan bicaramu. Seseorang tidak selalu memiliki mood yang baik dan bersiap menerima kejujuran. Jangan sampai saat mood mereka kurang baik dan kamu mengatakan kejujuran, yang justru bisa semakin merusak harinya dan membuat dia kesal. Perhatikan situasi dan kondisi lawan bicaramu, terutama suasana hatinya, ya, Bela. Agar apa yang akan kamu sampaikan dapat diterima dengan baik tanpa melukai perasaannya.
3. Tempatkan diri kamu pada posisi mereka
Salah satu cara paling sederhana untuk menghindari perasaan tersakiti adalah dengan membayangkan bagaimana jika kamu berada di posisi orang tersebut saat menanggapi kejujuran yang kamu ucapkan. Jika seseorang mengatakan kejujuran dengan gaya bahasa seperti itu, apakah kamu akan marah? Cobalah membayangkan bagaimana perasaan orang lain saat berada di posisi tersebut. Hal yang perlu diingat adalah hanya karena cara pandang seseorang berbeda, bukan berarti itu salah, Bela.
4. Menggunakan empati
Mengatakan sesuatu yang jujur merupakan sesuatu yang baik, namun tidak selalu maksud baik dapat diterima baik pula oleh orang lain. Kejujuran yang kamu ucapkan terkadang juga dapat terdengar seperti hinaan, jika itu disampaikan dengan nada bicara yang tidak tepat ditambah disampaikan di depan umum. Maka kamu harus lebih berhati-hati dalam mengatakan kejujuran, jangan sampai ego mengalahkan kejujuran kamu, ya.
5. Imbangi dengan hal positif saat mengatakan kejujuran
Menjadi orang jujur kerap kali tidak disukai, karena kejujuran kerap kali melukai. Alangkah baiknya saat kamu mengatakan kejujuran dapat diimbangi dengan mengarahkan ke hal yang positif. Memberikan pujian atau menggatakan hal baik setelah menyampaikan kejujuran yang menyakitkan itu merupakan salah satu cara yang dapat kamu lakukan. Jangan sampai niat baik kamu tidak tersampaikan dengan benar, hanya karena cara penyampaian yang kurang tepat ya, Bela.
6. Perhatikan bahasa tubuh
Saat mengatakan kejujuran pada orang lain, jangan hanya memerhatikan ungkapan verbal namun perhatikan juga cara penyampaiannya dan bahasa tubuh yang sesuai. Jangan sampai bahasa tubuhmu justru melukai perasaannya, ya. Ungkapkanlah kejujuran dengan cara penuh perhatian agar tidak terlihat sombong atau menyakiti. Entah itu dengan menunjukkan mimik wajah terharu atau gerakan tubuh tertentu yang mengisyaratkan kepedulian kamu terhadapnya.
7. Bersikaplah sopan dalam menanggapi
Saat kapan pun kamu mencoba untuk tidak menyakiti orang lain, yang terbaik adalah berbicara dengan kelembutan. Perlu untuk tetap bersikap sopan terlebih saat kamu ingin menyampaikan sebuah kejujuran. Dengan tetap bersikap sopan, kamu dapat mengutarakan kejujuran disertai rasa hormat dan itu menunjukkan kamu menghargai orang lain. Situasi ini tidak selalu tentang mengutarakan pikiran, namun ini tentang membuat orang lain merasa dihargai.
8. Ekspresikan perspektif sebagai opini, bukan fakta
Ekspresikan perspektif yang ingin kamu sampaikan sebagai opini, jangan ungkapkan sebagai sebuah fakta apalagi sampai menyalahkan salah satu pihak. Bisa-bisa penerima merasa terhakimi dengan apa yang kamu sampaikan. Beda kepala, beda pula cara pemahaman. Hargai bahwa orang lain juga memiliki perspektifnya sendiri. Biarkan dia mencapai kebenaran dengan caranya sendiri, bukan dengan memaksakan perspektif dirimu saat ini kepadanya.
Berdialog dengan orang lain membutuhkan kemampuan pemahaman tersendiri. Tidak ada yang salah dengan menyampaikan sebuah kejujuran, namun jangan sampai kejujuran yang kamu sampaikan justru melukai perasaan orang lain, ya, Bela. Semoga tips di atas bisa membantumu!