Dalam membangun keluarga, komunikasi sangat penting untuk dijaga. Tidak hanya komunikasi dengan pasangan atau dengan teman-teman, komunikasi antar orangtua dan anak juga sama pentingnya untuk dijaga agar tumbuh kedekatan dan kehangatan keluarga.
Komunikasi berperan penting dalam menjaga kedekatan antar anggota keluarga. Dengan menjaga komunikasi, dapat memudahkan keluarga untuk mencapai tujuan bersama. Sebaliknya jika tidak menjaga, ada banyak dampak buruk yang mungkin akan kita rasakan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut penjelasan 7 dampak negatif jika komunikasi buruk dalam keluarga tidak terjaga.
1. Enggan mengikuti aturan rumah
Setiap keluarga pasti memiliki aturan yang berlaku di dalam rumahnya. Contohnya saja, seperti menghormati orangtua dan kakak, menyayangi adik, hingga soal aturan teknis jam pulang paling lambat. Namun sayangnya, jika komunikasi buruk, aturan-aturan tersebut bisa saja tidak diikuti dan akhirnya membuat anggota keluarga di dalamnya berbuat seenaknya. Aturan dibuat tentunya bukan tanpa alasan, Bela, tapi demi keamanan dan kenyamanan bersama.
2. Tidak ada empati dalam keluarga
Dampak negatif jika komunikasi dalam keluarga tidak dijaga yang kedua adalah tidak adanya empati. Empati adalah sebuah keadaan mental, ketika seseorang merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan yang sama dengan orang lain
Tanpa empati, anggota keluarga hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak mengetahui, atau bahkan tidak peduli, dengan kondisi keluarganya yang lain. Kalau keluarga dengan keluarga dekat saja tidak saling peduli, hidup pun rasanya nggak menyenangkan, lho.
3. Anak tidak peka dengan perasaan orangtua
Tujuan menjaga komunikasi antar orangtua dan anak, yaitu agar anak dapat memahami kondisi dan perasaan orangtuanya. Bayangkan jika anak tidak peka, mereka akan memaksa apa pun yang mereka inginkan tanpa memedulikan perasaan orang tuanya.
4. Lebih nyaman dan bebas jika di luar rumah
Dampak negatif jika komunikasi dalam keluarga tidak dijaga yang paling membuat sedih, yaitu ketika anggota keluarga merasa lebih nyaman dan bebas jika di luar rumah. Tanpa menjaga komunikasi dalam keluarga, setiap anggota tidak bisa merasakan keamanan dan kenyamanan di rumahnya. Akhirnya anggota keluarga lebih memilih menghabiskan waktu lebih banyak di luar rumah. Padahal dalam kehidupan setiap orang, rumah seharusnya tempat yang paling memberikan rasa aman dan nyaman pada diri seseorang. Jangan sampai ini terjadi padamu, ya, Bela.
5. Asing dengan keluarga sendiri
Dengan tidak menjaga komunikasi dalam keluarga, hasilnya tidak ada kedekatan juga antar anggota keluarga. Ketika di rumah, setiap anggota keluarga merasa asing dengan keluarganya sendiri. Padahal tujuan di bangunnya keluarga adalah sebagai perlindungan pertama dan bagaikan rumah untuk kembali.
Kamu bisa lihat sendiri, apakah saat di rumah anggota keluarga selalu asyik dengan ponselnya masing-masing? Jika, ya, maka sudah saatnya kamu mengubah gaya komunikasi dalam keluarga supaya setiap orang tidak merasa 'asing' di dalam keluarganya.
6. Merasa tertekan dan tertutup
Keluarga yang tidak pernah mengobrol atau sekadar bercanda riang, tentunya akan merasa kaku. Bahkan setiap anggota keluarga jadi tertutup dan merasa tertekan dengan tuntutan yang ada.
Ketika ada masalah, seseorang yang berada dalam keluarga dengan komunikasi buruk, cenderung akan menyimpannya sendiri, alih-alih bercerita. Akhirnya, dia akan merasa tertekan dalam menghadapi masalah tanpa memiliki saluran untuk bercerita.
7. Anak tidak suka dinasihati
Dampak negatif jika komunikasi dengan keluarga tidak dijaga yang terakhir adalah anak tidak suka dinasihati. Bisa jadi anak juga mencontoh perilaku orangtuanya yang kerap kali berselisih atau tidak berusaha membangun komunikasi yang baik. Dengan anak tidak suka dinasihati, hasilnya keinginan orangtua dan anak akan selalu berbeda.
Itulah 7 dampak negatif jika komunikasi dalam keluarga tidak dijaga. Semoga setelah membaca, kita dapat mencegahnya dengan terus membangun komunikasi yang baik dalam keluarga, ya.