Teman-teman di lingkaranmu sudah banyak yang menikah bahkan punya anak? Dan kamu mulai gusar karena sang jodoh belum juga tampak di pelupuk mata?
Mungkin sekarang kamu sedang sibuk-sibuknya mencari. Melihat kanan-kiri, mencoba mencari teman baru, bahkan sampai minta dijodohkan ke orang yang kamu percaya.
Tahukah kamu kalau jodoh itu makin dicari justru makin sulit didapatkan? Justru dengan kita berhenti mencarinya jodoh bisa datang sendiri, ini alasannya!
1. Kamu harus mencintai dirimu sendiri sebelum mencintai orang lain
Jadi "beristirahatlah" mencari jodoh. Coba evaluasi dulu, apakah kamu sudah mencintai dirimu? Atau justru hanya sibuk mencari sosok yang bisa kamu cintai sampai lupa merawat diri dan membahagiakan dirimu sendiri? Ini kesalahan besar yang sering kita lakukan saat belum juga mendapatkan jodoh.
Kita lupa menjaga kesehatan dengan makan terlalu banyak. Kita lupa menjaga mentalitas dengan membiarkan stres menumpuk. Kita bahkan lupa memberikan waktu yang cukup pada diri kita untuk liburan, istirahat penuh dari hari-hari yang melelahkan. Hargailah diri kamu sendiri dulu, Bela, sebelum orang lain menghargai kamu.
2. Kamu bisa menemukan dirimu yang otentik
Menjadi otentik sangat penting. Sering kali karena ingin segera menemukan pasangan kita rela menjadi 'orang lain', menggunakan karakter orang lain yang kita pikir lebih mudah dicintai. Kita meniru gaya berpakaian orang lain, mengikuti apa yang mereka bicarakan, bahkan pura-pura suka makanan yang sebenarnya kita nggak doyan.
Karena itu sering kali kita kehilangan diri kita yang asli saat sedang berusaha agar dicintai orang lain. Cobalah sejenak pergi dari keinginan mendapatkan jodoh dan bertumbuhlah menjadi dirimu yang otentik. Versi terbaik dari dirimu!
3. Percaya dirimu akan meningkat
Saat berhenti mencari kamu tidak akan lagi merasa tertolak, sulit dicintai, atau bahkan tidak ada yang mencintai. Rasa percaya dirimu akan meningkat bahwa kamu patut dihargai dan dicintai. Kalau terus-menerus mencari dan tak kunjung menemukan, sering kali kita akan menyalahkan diri sendiri dan perlahan justru membunuh rasa percaya diri.
Cinta itu seperti kupu-kupu, makin dikejar malah hilang, tidak dicari malah hinggap.