Beberapa laki-laki memilih setia, beberapa lainnya memilih menduakan pasangannya. Perselingkuhan bisa terjadi karena berbagai alasan, tapi yang jelas karena ada kesempatan. Misalnya saat harus melakukan perjalanan bisnis berdua dengan rekan lawan jenis, bertemu mantan di acara reunian yang berlanjut kemudian, dan masih banyak kesempatan lainnya.
Sikap para laki-laki usai berselingkuh pun sangat beragam. Penasaran bagaimana perasaan mereka usai mengkhianati pasangannya? Apakah menyesal atau biasa saja? Simak pengakuan lima laki-laki seperti dilansir laman Fatherly berikut ini.
1. Bimbang
“Saya tidak punya niat memulai perselingkuhan atau meninggalkan pasangan. Saya pun bimbang. Awalnya saya hanya merasa memiliki seseorang yang bisa saya ajak bicara, selain pasangan saya,” kata Sean, yang berselingkuh dengan rekan kerjanya berawal dari curhat soal stres pekerjaan. Kemudian, itu berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang tidak dia harapkan.
“Awalnya, saya merasa lega karena ada seseorang yang bisa diajak bicara. Tapi saya tidak tahu bagaimana mengakhirinya."
"Saya khawatir pasangan saya tahu perselingkuhan ini, di sisi lain saya juga takut selingkuhan saya tahu kalau dia cuma selingkuhan. Kalau saya memberi tahunya bahwa saya sudah punya istri. Dia bisa saja mencari tahu istri saya dan pada akhirnya saya yang akan ditinggal oleh keduanya. Sendirian." - Sean, 36.
2. Jijik
“Saya selalu berucap 'Ini yang terakhir, ini yang terakhir. Saya tidak akan melakukannya lagi," kata Tyler, yang menipu istrinya selama 20 tahun. Tapi tetap saja dia mengulanginya, sampai beberapa tahun terakhir ini dia menyadari bahwa ia kecanduan seks dan pada akhirnya menjalani sebuah terapi untuk menyembuhkannya.
"Setiap kali usai berselingkuh, saya merasa kotor. Tetapi saya terus melakukannya. Saya merasa bersalah, tapi tidak bisa berhenti." - Tyler, 41
3. Menyesal
David tidak pernah setia dalam satu hubungan pun seumur hidupnya. Dia bahkan menipu istrinya sebelum mereka menikah. Saat berselingkuh dia sama sekali tidak merasa bersalah. Baru setelah dia ketahuan untuk kedua kalinya, ia mulai merasa ada yang salah pada dirinya dan ia sangat menyesal.
Tidak hanya merasa bersalah, dia juga merasa sangat malu atas apa yang dia lakukan. Sangat berbeda rasanya ketika dia masih belum ketahuan berselingkuh.
"Tentu saja perasaan bersalah itu ada. Saya berusaha cukup lama untuk menutupinya dan mencoba untuk tidak merasakan emosi yang tak nyaman. Tidak jelas bagi saya kala itu, tapi saya melakukan perselingkuhan, karena sebenarnya saya tidak bahagia dan tidak mampu mengekspresikan hal tersebut."
"Saya yakin saya merasa bersalah. Tapi jika kamu tanya saya saat itu, saya akan bilang saya tidak merasa apa-apa. Sekarang, saya bisa merasakan rasa bersalah dan malu itu." - David, 39
4. Bingung
“Sejujurnya, saya ingin pernikahan saya berhasil. Saya mencintai istri saya. Dia orang yang baik. Dia pasangan yang baik,” kata Jeremy.
"Namun seks yang terasa seperti tugas sebulan sekali telah menjadi sangat tidak nyaman sehingga sulit untuk dilakukan,” lanjutnya.
"Saya berpikir, apakah saya harus konsultasi ke dokter. Lalu ketika saya berselingkuh, saya justru merindukan kehidupan bersama istri saya. Akhirnya saya dan istri pun mengikuti terapi pasangan. Saya berharap saya tak perlu selingkuh untuk menyadari itu semua." - Jeremy, 44
5. Tidak menyesal
Jack dan istrinya saling selingkuh selama 13 tahun pernikahan mereka. Meskipun ia menyesali hubungan mereka yang seperti itu. Jack mengatakan dia juga sangat marah dengan cara istrinya berselingkuh, betapa lamanya si istri berselingkuh dan bagaimana dia menutupinya.
"Saya tidak menyesali apa pun, termasuk bertahan dalam perselingkuhan itu. Karena jika tidak, saya tidak akan memiliki anak perempuan. Dia adalah dunia saya. Tak ada penyesalan. Hanya saja saya berharap, perjalanan saya bisa lebih mulus dari itu." - Jack, 48
Hmm... rumit sekali, ya, lima kisah perselingkuhan ini. Semoga kita nggak akan pernah mengalaminya, ya, Bela!