Waktu kecil, sepertinya mudah banget memiliki sahabat. Mulai dari proses berkenalan, tadinya hanya teman main biasa, hingga akhirnya bersahabat dan menghabiskan waktu bersama, rasanya nggak sulit dilakukan. Tapi, begitu mulai dewasa mengapa menemukan seorang sahabat sepertinya susah banget, ya?
Ditambah lagi dengan adanya pandemi selama lebih dari satu tahun terakhir yang membuat waktu untuk bertemu orang baru dan memulai persahabatan semakin sulit dilakukan.
Lalu, apakah kamu harus pasrah dan hanya berdiam diri? Tentu tidak, dong.
Mulai ubah pola pikirmu dari sekarang!
Mempertahankan persahabatan beda cerita dengan memulai persahabatan baru dan kamu tidak perlu malu untuk melakukannya.
Menurut Aminatou Sow dan Ann Friedman, pembawa acara podcast Call Your Girlfriend dan penulis bersama Big Friendship, kamu seharusnya tidak perlu malu saat akan berkenalan dengan orang baru dengan niat, ‘siapa tahu orang ini bisa jadi sahabat baruku’.
Selain itu, menurut mereka di luar sana banyak juga mitos-mitos dan kesalahpahaman yang ternyata memang bisa membuat kamu jadi makin susah untuk mendapatkan sahabat baru, seperti di bawah ini.
1. Jangan ragu berteman dengan temannya teman
Kamu nggak harus benar-benar bertemu dengan orang baru untuk bisa berteman dan jadi sahabat. Temannya teman atau kenalanmu yang selama ini mungkin sudah beberapa kali bertemu, tetapi tidak pernah benar-benar berinteraksi, bukan tidak mungkin bisa menjadi sahabatmu yang baru.
2. Tak perlu takut berteman di media sosial
Memang, tidak semua orang di media sosial bisa kamu percaya. Namun, memulai pertemanan di media sosial saat ini juga bukan sesuatu yang tidak mungkin. Dari yang awalnya hanya saling follow, like foto masing-masing, hingga saling mengirim DM bisa berpotensi membuka gerbang pertemanan baru yang menjadi persahabatan.
3. Jangan malas menjaga persahabatan
Menurut Danielle Bayard Jackson, pakar persahabatan dan penulis Give it a Rest, persahabatan seringkali membutuhkan usaha—sama seperti berhubungan dengan keluarga atau hubungan romantis lainnya.
"Saat kamu mempertahankan sesuatu dalam jangka panjang, seperti persahabatan, tentunya itu tidak akan mudah dan membutuhkan usaha,” katanya.
Bahkan, dalam studi 2009 yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships, disebutkan bahwa orang yang berpikir persahabatan terjadi karena keberuntungan ternyata lebih kesepian daripada yang percaya persahabatan membutuhkan usaha. Mengapa? Karena orang yang menganggap persahabatan tidak perlu dijaga, lama-kelamaan akan kehilangan sahabatnya itu.
4. Persahabatan tak perlu dimonopoli
Saat masih kecil mungkin kamu bisa “memonopoli” sahabat dengan memintanya untuk berteman dan hanya menghabiskan waktu denganmu. Namun, begitu dewasa rasanya ini sudah tidak etis lagi untuk dilakukan.
Kamu sebaiknya tidak meminta—atau bahkan memaksa—orang untuk hanya bergaul denganmu. Mereka pastinya memiliki kehidupan sendiri dan begitu juga denganmu. Sahabat sejati pasti akan hadir saat kamu membutuhkannya, tapi bukan berarti harus selalu bersama ke mana-mana, ya.
Para selebriti ini buktikan kalau sahabatan saat dewasa juga bisa dilakukan
Di kalangan selebriti Indonesia, ternyata juga sudah banyak pasangan sahabat yang baru memulai persahabatan mereka saat dewasa. Misalnya saja Rossa dan Tasya Kamila yang usianya terpaut 14 tahun, tapi tetap bisa berteman bahkan hingga bersahabat seperti sekarang. Selain itu, ada juga Reza Rahadian dan Prilly Latuconsina yang tidak disangka juga menjalin persahabatan cukup erat karena pernah main film bareng.
Jadi, Bela, nggak perlu takut lagi untuk mulai “mencari” sahabat baru di usia yang sudah dewasa seperti sekarang karena nyatanya itu nggak sulit untuk dilakukan, kok.