Di dunia yang saling terhubung seperti saat ini, kamu jadi sangat mungkin memiliki banyak teman. Namun, hal ini juga membuatmu merasa kelelahan sosial.
Menurut survei yang dilakukan oleh Mental Health Foundation, 74% responden mengaku mengalami perasaan kewalahan oleh interaksi sosial di beberapa titik dalam hidup mereka.
Bukan hanya interaksi sosial di dunia nyata, tetapi media sosial juga bisa membuatmu merasa social burnout. Ini karena media sosial menawarkan konektivitas konstan yang tak pernah berhenti.
Survei yang dilakukan oleh Royal Society for Public Health di Inggris menemukan bahwa platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, dapat memberikan efek positif dan negatif pada kesehatan mental pengguna.
Efek negatifnya adalah 70% melaporkan perasaan kelelahan sosial dan kewalahan oleh tekanan media sosial.
Apa itu social burnout atau kelelahan sosial?
Viktoriya Karakcheyeva, MD, direktur kesehatan perilaku di Resiliency and Well-Being Center di Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan Universitas George Washington mencoba menjelaskannya.
Menurutnya, social burnout atau kelelahan sosial adalah saat kamu merasa lemas dan kelelahan dengan bersosialisasi. Gejalanya termasuk perasaan terkuras secara emosional dan fisik, serta bahkan mudah tersinggung.
“Sebagian dari kelelahan itu terkait dengan stimulasi berlebihan oleh orang lain yang menginginkan bagian dari dirimu, jadi kecenderungan alamimu adalah menutup diri,” kata Dr. Viktoriya.
Ketika kamu merasa seperti ini, hal itu dapat memengaruhi caramu berperilaku dan suasana hatimu.
Bergantung pada preferensi dan kepribadian tiap orang, aktivitas dan interaksi yang bisa menguras tenaga akan berbeda.
Misalnya, berjalan-jalan dengan sahabat masih oke dilakukan, tetapi tidak dengan menghadiri pesta ulang tahun temannya teman yang nggak terlalu kamu kenal.
Tingkat introversi atau ekstraversi juga berperan di sini.
Lalu, bagaimana caranya menghindari kelelahan sosial? Ini beberapa di antaranya.
1. Tetapkan batasan yang masuk akal
Cara terbaik untuk menghindari kelelahan sosial adalah dengan secara aktif membatasi kemungkinan terjadinya. Salah satu cara utama untuk melakukan ini adalah dengan menetapkan batasan yang masuk akal dalam bersosialisasi.
Pertimbangkan ke mana kamu akan pergi, dengan siapa akan bersama, serta berapa banyak energi dan upaya yang diperlukan untuk masing-masingnya.
Rencanakan jadwalmu selama seminggu dan putuskan apa yang mungkin dilakukan untuk memastikan interaksi sosial yang dijalani tetap menyehatkan tanpa menguras tenaga.
“Bersikaplah realistis dengan apa yang kamu perlukan untuk berinteraksi dan terbuka untuk menyesuaikan diri,” kata Dr. Viktoriya.
2. Ubah cara dan waktu bersosialisasi
Menyesuaikan durasi, format, dan waktu hangout dapat membantu menjadikannya lebih mudah dikelola. Menurut terapis Melissa Divaris Thompson, LMFT, upaya ini dapat membuat waktu bersosialisasi lebih mudah dilakukan dan mencegah kelelahan sosial.
Misalnya, jika nggak mau merasa tertekan karena lama berada di sebuah pesta, cukup mampir dan menikmati makanan penutup sehingga kamu nggak berkomitmen sepanjang malam.
Kamu juga dapat mencoba menyesuaikan rencana yang ada untuk membuatnya lebih layak. Misalnya, jika ada janji makan malam sambil dengan teman di Jumat malam, tetapi hari itu sudah seharian sibuk bekerja, jadwalkan ulang untuk hari Sabtu.
3. Komunikasikan kebutuhan dengan jelas dan jujur
Jika kamu melihat gejala dan merasakan kelelahan sosial, beri tahu teman dan sahabat kalau kamu perlu istirahat. Untuk menghentikan ajakan hangout, harus ada komunikasi dengan baik dan jujur tentang apa yang kamu perlukan untuk pulih.
“Kamu dapat mengatakan, ‘Aku sangat lelah akhir-akhir ini, jadi saat ini aku memfokuskan energi untuk melakukan perawatan diri’,” saran Dr. Victoriya.
Kamu juga dapat menetapkan kapan siap untuk hangout lagi, tetapi jangan merasa tertekan untuk melakukannya terlalu dini.
Menetapkan batasan dan mengekspresikan diri adalah proses yang terus berkembang yang semakin mudah dengan latihan, jadi teruslah mencoba meskipun terasa sulit.
Cara mengatasi kelelahan sosial
Mencegah kejenuhan sosial lebih mudah dan lebih disukai daripada memulihkannya. Namun, kamu masih dapat bangkit kembali jika ternyata terlalu memaksakan diri.
Menurut Dr. Victoriya dan Divaris Thompson, begitu kamu lelah secara sosial, solusi sebenarnya adalah memperlambat. Inilah saatnya untuk menekan tombol jeda secara besar-besaran.
Atur ulang jadwal hangout untuk memasukkan beberapa me time serta lakukan aktivitas yang menenangkan dan menyegarkan.
Pastikan kamu mendapatkan kualitas tidur yang cukup, minum air putih, menghabiskan waktu di luar, bergerak dengan cara yang disukai, serta meluangkan waktu untuk aktivitas yang akan meredakan stres dan menambah kesenangan dalam hidup.
Cara terbaik untuk mengatasi social burnout atau kelelahan sosial adalah dengan mencegahnya sebelum terjadi.
Jika kamu mendapati diri kehabisan tenaga, jangan takut untuk mundur, (dengan sopan) tolak beberapa ajakan bersosialisasi, dan gandakan rutinitas perawatan diri.