Bagi para ekstrovert, berkumpul dengan banyak orang atau bahkan datang ke acara sosial adalah hal yang mudah. Ini karena mereka merasa senang dan bersemangat saat berada di hadapan orang lain. Namun, sebenarnya orang ekstrover bisa merasa capek bersosialisasi nggak, ya?
Pada dasarnya, sesuatu yang terlalu banyak itu nggak baik, termasuk terlalu banyak bersosialisasi. Dengan terlalu banyaknya acara kumpul-kumpul dan bertemu banyak orang, bahkan orang ekstrovert pun bisa kelelahan secara sosial.
“Meski ekstrovert mungkin merasa ‘terisi’ kembali dengan berada di sekitar orang lain, tetapi selalu ada kemungkinan mereka melakukannya secara berlebihan,” kata terapis, Jennifer Teplin, LCSW.
Hanya karena ekstrovert pandai bersosialisasi, bukan berarti mereka nggak akan lelah secara sosial daripada introvert. Faktanya, sebuah studi kecil pada 2016 kepada 48 siswa di Finlandia, menemukan bahwa meski ekstrovert dikaitkan dengan suasana hati yang positif dan energi yang lebih tinggi saat bersosialisasi, tetapi itu juga terkait dengan penipisan mental tiga jam kemudian.
Alasan ekstrovert bisa lelah bersosialisasi
Karena terlalu senang bersosialisasi, ekstrovert sering kali lebih cenderung mengabaikan firasat awal tentang kelelahan sosial dan tetap “memaksa” melakukannya. Tidak seperti para introvert yang langsung bertindak dengan “menyendiri”.
“Orang ekstrovert mungkin tergoda untuk berkomitmen berlebihan [saat bersosialisasi] karena merasa bahwa mereka 'harus' melakukan sesuatu dan takut ketinggalan. Bisa juga karena mereka membayangkan orang lain mengharapkan mereka melakukannya,” kata Jennifer.
Psikolog klinis, Dina Wirick, PhD. menambahkan, ekstrovert juga mungkin sering “memaksakan” diri bersosialisasi karena mereka cenderung memiliki banyak kenalan dalam di lingkungan sosial, seperti di sekolah, tempat kerja, dan di lingkungan pertemanan lainnya. Tanpa disadari, mereka memiliki keinginan untuk selalu mengikuti semua acara sosial di setiap lingkup pertemanan.
"Ketika ekstrovert berkomitmen untuk melakukan acara sosial, mereka sering melakukannya dengan niat untuk tampil sepenuhnya,” kata terapis, Elizabeth Marks, LCSW.
Saat merasa lelah, bukannya berhenti sejenak seperti yang mungkin dilakukan oleh introvert, mereka cenderung merasakan lebih banyak tekanan untuk lebih bersosialisasi dan "tampil" untuk orang lain. Elizabeth bilang, ini yang dapat menyebabkan kelelahan dan bahkan kecemasan sosial.
Jika kamu seorang introvert, ini tanda kamu sudah lelah berosialisasi
Kecenderungan seorang ekstrovert adalah mengatakan "Ya" saat diajak kumpul-kumpul, bahkan saat kamu sebenarnya merasa kelelahan.
Menurut ahli saraf, Sanam Hafeez, PhD, saat kamu mulai lupa dengan janji yang sudah dibuat dengan teman, datang terlambat, merasa terganggu atau bahkan takut saat melakukannya, itu bisa menjadi tanda utama kamu sebenarnya mulai capek bersosialisasi.
Saat kamu merasa kewalahan dengan segala janji bersosialisasi yang sudah dibuat dan tergoda untuk membatalkannya pada menit-menit terakhir, itu juga bisa menjadi tanda lainnya. Ini karena kamu nggak sadar betapa padat rencana yang dimiliki dan kamu tiba-tiba merasa lelah secara fisik dan mental.
Jika ini yang terjadi, maka ini cara memulihkan dari kelelahan sosial yang bisa kamu lakukan sebagai seorang ekstrovert.
1. Rencanakan hangout di lingkungan yang tenang
Sebagai seorang ekstrovert, kamu mungkin nggak terlalu menikmati waktu sendiri. Jika kamu merasa lelah datang ke tempat-tempat yang ramai atau melakukan perjalanan yang menguras tenaga, maka rencanakan sesuatu yang lebih tenang dan santai bersama teman-teman.
“Orang ekstrovert dapat memperoleh manfaat dari suasana yang tenang bersama orang lain atau saat melakukan aktivitas yang mereka anggap santai. Pikirkan makan siang di taman yang tidak terlalu ramai atau bermain board games di tempat tenang,” ujar Jennifer.
2. Pergi ke tempat yang tak perlu bersosialisasi
Tahukah kamu kalau nggak semua kegiatan bersama teman harus melibatkan sosialisasi langsung? Cara ini bisa memuaskan keinginanmu untuk berada di sekitar banyak orang, tanpa membuatmu merasa harus "menghibur" mereka.
“Pergi ke kelas olahraga atau menonton film mungkin merupakan aktivitas yang bagus untuk merasakan kenyamanan teman tanpa harus terlalu bersosialisasi,” kata Elizabeth.
3. Prioritaskan kelompok teman dekat yang lebih kecil
Dr. Sanam bilang, bersosialisasi dengan kelompok pertemanan yang lebih kecil intim atau bahkan hanya satu orang teman, dapat membantumu memulihkan diri. Dengan cara ini, kamu nggak akan merasa kewalahan secara sosial karena terlalu banyak orang.
Idealnya, cara ini dilakukan dengan orang-orang yang membuatmu merasa paling nyaman untuk menjadi diri sendiri. Jadi, nggak ada tekanan untuk tampil maksimal dengan cara tertentu saat kumpul-kumpul.
4. Pastikan ada jadwal kosong
“Meskipun kamu mungkin percaya bahwa terlibat dalam aktivitas sosial adalah perawatan diri, tetapi kamu bisa memiliki waktu fleksibel ketika tidak diharapkan berada di suatu tempat,” kata Dr. Diana.
Jadi, jika kamu sudah punya acara secara berurutan selama akhir pekan atau setelah bekerja, buatlah jadwal kosong tanpa janji kepada siapa pun kecuali dirimu sendiri.
Gunakan waktu ini untuk membuat jurnal, mendengarkan musik, membaca, atau melakukan aktivitas solo singkat lainnya untuk mengatur ulang baterai sosialmu.