Nggak mudah untuk melepaskan masa lalu, terutama yang meninggalkan kenangan pahit dan menyakitkan. Namun menahannya tetap hidup dalam pikiranmu sampai di masa kini, mungkin karena kamu merasa dendam dan marah, itu akan menghalangi langkahmu menuju kebahagiaan. Terlebih jika kamu merasa terjebak di dalamnya. Maka selamanya, kamu nggak akan bisa hidup untuk mengejar masa depanmu. Selamanya, kamu hanya berdiam di waktu yang sama, dengan luka yang sama.
Lepaskan masa lalumu, Bela. Berdiam dalam luka yang sama dalam jangka waktu lama hanya akan memperburuk kesehatan mental dan akan memengaruhi kesehatan tubuh secara fisik. Bangun niat dan tekad dalam hati untuk melepaskan masa lalu yang buruk tersebut. Lalu, lakukan langkah-langkah berikut.
Langkah #1: Menerima kenyataan kalau itu pernah terjadi
Selalu ada penolakan dalam diri setelah mengalami kejadian pahit. Entah pengalaman buruk itu terjadi karena kesalahan orang lain sehingga kamu merasa terluka, entah pengalaman buruk itu terjadi karena dirimu sehingga rasa bersalah itu menggerogoti hatimu sepanjang waktu. Berharap kalau kamu nggak pernah mengalami hal tersebut, berharap kalau itu nggak pernah terjadi, berharap kalau itu hanya mimpi buruk yang terasa begitu nyata.
Menolaknya dan berusaha menghapus kejadian pahit tersebut hanya akan memberikan dampak sebaliknya, yakni membuatnya semakin kuat melekat dalam pikiran dan hatimu. Maka untuk mendapatkan efek yang diinginkan, belajarlah untuk menerima kenyataan tersebut. Terima kenyataan kalau pengalaman buruk itu pernah terjadi, terima kenyataan kalau kesalahan itu pernah kamu buat. Terima untuk merelakannya, Bela.
Langkah #2: Mengakui kesalahanmu
Nggak mudah untuk mengakui kesalahan sendiri, sekecil apa pun itu. Namun, itu hal yang harus kamu lakukan untuk melepaskan masa lalumu yang buruk. Terutama jika itu terjadi karena kesalahanmu. Sebab dengan mengakui kesalahan sendiri, kamu mengangkat beban yang terpendam dalam dadamu, meringankan hati yang tersesak karena perasaan bersalah.
Jika sulit untuk mengakuinya di hadapan orang lain yang menjadi korban kesalahanmu, mulai berlatih dengan mengucapkannya pada dirimu sendiri. Perlahan-lahan, ucapkan jika semua terjadi karena kesalahanmu. Kemudian, tumbuhkan keberanian untuk mengakuinya pada orang lain dan meminta maaf. Bahkan jika pengalaman buruk itu terjadi karena kesalahan orang lain, kamu tetap harus mengakui kesalahanmu. Karena, sedikit-banyak kamu memegang andil atas kejadian itu.
Langkah #3: Menyadari kalau kehidupan nggak selamanya berjalan baik
Nggak ada yang pernah mengajarkan kalau hidup itu bagai roller coaster yang memiliki tanjakan dan turunan tajam sehingga membuat dadamu berdebar kencang. Namun seiring berjalannya waktu, kamu perlu menyadari kalau hidup memang berjalan seperti itu. Kadang baik, kadang buruk. Kadang terasa bahagia, kadang terasa sedih. Kadang penuh tawa, kadang penuh air mata.
Menyadari dan memahami perjalanan hidup yang nggak selalu indah ini akan membuka pandanganmu dan mulai belajar untuk mewajarkan hal yang pernah terjadi. Kamu melakukan kesalahan, itu wajar terjadi. Kamu mengalami pengalaman buruk, itu lumrah terjadi. Overall, nggak ada yang sempurna dalam hidup, begitu pun ceritamu.
Langkah #4: Mengingatkan diri sendiri tentang kesempatan kedua
Siapa pun berhak mendapatkan kesempatan kedua. Termasuk kamu, Bela. Nggak peduli besarnya kesalahan yang pernah kamu lakukan, nggak peduli luka yang pernah kamu terima sampai hatimu enggan terbuka kembali. Kamu berhak menerima kesempatan baru untuk merasakan kebahagiaan dan kamu perlu mengingatkan dirimu sendiri tentang hal ini.
Banyak yang merasa nggak berhak mendapatkan kesempatan kedua atau merasa kesempatan kedua itu nggak akan pernah datang pada dirinya. Entah kesempatan untuk mencinta lagi, entah kesempatan untuk kembali sukses, entah lainnya. Hal yang perlu kamu lakukan adalah melepaskan diri dari masa lalu dan membuka diri untuk menerima kesempatan baru atau membuat kesempatan itu datang padamu.
Langkah #5: Mengikhlaskannya
Mudah mengatakannya, namun sulit untuk melakukannya, itulah ikhlas. Merelakan dan mengikhlaskan masa lalu yang buruk bukanlah hal yang mudah dilakukan. Sebesar apa pun usahamu, rasanya sulit untuk melepaskan masa lalu itu begitu saja. Kamu merasakan trauma, takut kalau itu akan terjadi kembali, takut kalau hatimu nggak siap untuk merasakan luka yang sama kedua kalinya. Namun, kamu perlu belajar mengikhlaskannya.
Hatimu nggak bisa mengikhlaskannya begitu saja tanpa melakukan empat langkah sebelumnya. Kamu perlu menerima kenyataan kalau masa lalu itu pernah terjadi, mengakui kesalahanmu, memakluminya, dan meyakinkan diri sendiri kalau selalu ada kesempatan kedua untukmu. Setelahnya, kamu perlahan bisa mengikhlaskan masa lalu itu lepas dari pikiranmu.
Masa lalu nggak akan bisa kamu hapus dalam pikiranmu. Namun, kamu perlu meninggalkannya di belakang, bukan menahannya sampai detik ini di dalam pikiranmu. Lepaskan, dan ikhlaskan, Bela. Kamu berhak bahagia, terlepas dari pengalaman buruk yang pernah kamu lalui.