Mencari pasangan melalui Tinder cukup memutar otak dalam berkata-kata. Jika nggak bisa merangkai kata yang menarik pada bio atau percakapan, kesempatan untuk menarik perhatian user lain akan mengecil. Beberapa ahli romansa, dilansir dari The List, memberikan panduan berkomunikasi dalam aplikasi kencan online untuk pria dan wanita. Berikut ini adalah kata-kata yang sebaiknya jangan diucapkan dalam Tinder.
Mengucapkan pujian seperti ini mengesankan kamu adalah user yang hanya mencari pasangan dengan melihat fisik saja. Jessica E. Opert, relationship coach menyarankan untuk mengubah kalimat pujian seperti, “Wah kamu keren deh, apa kamu ahli dalam bidang (sebut salah satu)?” Kalimat seperti ini nggak hanya terdengar memuji, tetapi juga menandakan bahwa kamu memberi perhatian pada bio yang ia tulis. Jadi, berkreasilah dengan pujianmu!
Dua sapaan yang biasa diucapkan di awal percakapan terdengar terlalu umum dan membosankan, bahkan terkesan malas. Nora Dekeyser, professional matchmaker menyarankan untuk mengawali percakapan dengan mengatakan suatu hal yang berhubungan dengan bio atau foto sang user. Namun, jangan membuat sapaan awal terlalu panjang.
Menurut Opert, pesan spontan seperti ini nggak akan membawamu pada calon pasangan yang potensial. Namun jika tetap mau mengatakan hal serupa, cobalah dengan kalimat seperti, “Aku ada tiket nonton film untuk malam ini, mau nggak temenin aku?” Pesan ini meninggalkan kesan misterius bagi user yang kamu sapa.
David Bennett, co-author buku Be Popular Now: How Any Man Can Become Confident, Attractive, and Successful (And Have Fun Doing It) mengatakan kalau memuji kecantikan atau ketampanan seseorang membuatmu terlihat desperate. Apalagi jika ada kesalahan saat mengetiknya, akan membuat user merasa ilfeel.
Nggak masalah jika ingin mencari pasangan yang berkomitmen, beberapa user kencan online ada yang bertujuan serupa denganmu. Namun mengatakan hal tersebut dapat memberikanmu efek sebaliknya. Menurut Bennett, ada permainan psikologi terbalik saat bermain Tinder. Kalaupun ingin mencari pasangan untuk hubungan serius, Tinder pun bukan tempat terbaik untuk mencarinya.
Mungkin yang kamu maksud adalah nggak tertarik dengan pria ‘anak mama’. Namun kalimat ini dapat menyinggung perasaan user lain yang membacanya. Jennifer Kalita, ahli komunikasi di Washington D.C. menyarankan untuk mengubah penggunaan katanya, seperti, ”Menyukai pria yang mencintai ibunya, tapi sudah hidup mandiri dan mapan.” Terdengar lebih bagus, bukan?
Ketika menuliskan kalimat ini pada bio, kamu akan dianggap sebagai user yang belum siap menjalani hubungan romansa, player yang sedang main-main, atau orang yang merasa kesepian. Dating expert Alisa Ruby Bash menyarankan untuk lebih baik menuliskan tujuanmu berada di Tinder, atau mengunjungi platform lain jika hanya ingin mencari teman.
Kalimat seperti ini, menurut Bash, juga mengesankan bahwa kamu sangat-sangat desperate. “Nggak peduli seberapa bagusnya foto profilmu, kebanyakan orang akan mengabaikan kamu dengan bio seperti itu. Jika ingin mencari pasangan yang siap menikah, aplikasi seperti Tinder bukan tempat yang tepat untukmu,” ujar Bash.
Kita memang ingin terhindari dari pria yang nggak baik, namun mengucapkan kalimat negatif dalam bio maupun percakapan bukanlah ide bagus. David Piccolomini dari Tinder Tales Podcast menyarankanmu untuk mengubah kalimat dengan hal positif, seperti, “Menyukai pria yang family-oriented dan suka film horror.” Kalimat positif akan memberikan aura yang baik bagi yang membacanya.
Keberhasilan menggunakan Tinder nggak hanya berasal dari foto yang cantik atau tampan, tetapi juga dari permainan kata yang tepat. Salah berkata, kamu akan di-swipe left oleh user yang mungkin kamu suka.