Pernah berteman dengan orang toxic? Tentunya, rasanya nggak nyaman banget, ya! Teman toxic menjebakmu dalam hubungan yang nggak sehat, dan kamu sulit melepaskan diri darinya. Namun, pernahkan kamu berpikir jika kamu merupakan sosok yang toxic untuk teman-temanmu?
Tanpa disadari, kita juga bisa menjadi teman toxic untuk orang-orang di sekitar. Namun sebenarnya, hal ini dapat disadari dengan melihat beberapa tanda berikut. Melansir dari Her Campus, ini tanda kalau kamu teman yang toxic.
1. Kamu nggak pernah salah
Jika selalu merasa sulit mengakui kesalahan, kamu membuat hubungan pertemananmu menjadi goyah, lho. Tentu saja, senang rasanya jika selalu benar. Namun jika temanmu selalu kewalahan menghadapimu tiap kali berdiskusi, yang terkadang berujung jadi perdebatan, kamu membuat pertemanan menjadi sulit.
Kalau salah, akui hal tersebut dan bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Kalau merasa sulit bagimu untuk melakukannya, boleh jadi kamu adalah teman yang toxic untuk orang-orang di sekitarmu. Selanjutnya ketika merasa kesal karena merasa nggak sependapat dengan teman, coba tanyakan pada dirimu sendiri, apa kamu terlalu keras kepala? Mengapa?
2. Kamu cemburu dengan teman
Cemburu merupakan perasaan yang wajar, bahkan pada teman sendiri. Namun jika selalu merasakan cemburu pada hal yang terjadi pada teman, bahkan sekecil apa pun itu, artinya kamu perlu mengevaluasi diri, Bela.
Teman yang toxic akan merasa cemburu pada temannya yang lain ketika melakukan kegiatan tanpa dirinya, atau ketika temannya mendapatkan hadiah yang bagus. Jika merasa sering mencemburui teman, terutama temannya temanmu, coba renungkan alasan di balik sikapmu itu. Mungkinkah kamu cemburu karena rasa insecure-mu sendiri atau kamu merasa kurang percaya diri dengan hubungan pertemananmu sekarang? Jika perasaan cemburumu sampai menimbulkan pertengkaran dengan teman, artinya kamu sosok yang toxic.
3. Kamu selalu mementingkan dirimu sendiri
Wajar jika kamu memprioritaskan kebutuhanmu sendiri. Namun untuk menjaga pertemanan yang baik, kamu pun perlu memerhatikan kebutuhan teman. Sederhananya, apa kamu selalu curhat tentang masalahmu atau cerita bahagiamu pada teman? Namun, kamu nggak pernah menanyakan kabar tentang dirinya? Sikap seperti ini menandakan kamu terlalu fokus pada dirimu sendiri dan nggak memerhatikan temanmu.
Jadi, pastikan kamu turut menanyakan kabar temanmu. Tanyakan harinya, berikan kesempatan untuk teman bercerita, dengarkan dengan saksama. Jika kamu nggak tertarik dengan cerita teman, artinya kamu membuat pertemanan ini menjadi nggak sehat.
4. Kamu membicarakan teman di belakangnya
Dalam pertemanan yang besar, percakapan terkadang mengarah pada membicarakan seseorang yang sama-sama kalian kenal. Meski membahas seorang teman nggak selalu buruk, itu bukanlah sikap yang baik.
Teman yang baik nggak akan membicarakan temannya dengan orang lain, terlebih membahas gosip atau mengungkapkan rahasianya. Jadi ketika ada orang lain membahas tentang temanmu, coba untuk menahan dirimu sendiri. Menjadi manipulatif bukanlah sikap yang baik dan dapat memiliki efek negatif pada orang lain. Jika merasa memiliki masalah dengan seseorang, coba untuk mendiskusikannya langsung dengan orang yang bermasalah.
5. Kamu nggak memprioritaskan temanmu
Dengan berbagai kesibukan yang ada, wajar rasanya jika kamu menempatkan kehidupan sosial di urutan terakhir. Namun, bukan berarti kamu terus menerus mengabaikan kehidupan sosialmu, Bela. Untuk menjaga hubungan pertemanan yang baik, kamu harus memperlakukan temanmu sama pentingnya dengan hal-hal lainnya. Teman yang toxic adalah mereka yang nggak menempatkan hubungan pertemanannya sebagai prioritas yang penting, atau nggak menunjukkan usaha untuk menjaga hubungan tersebut.
6. Kamu bersikap berbeda ketika bersama orang lain
Jika kamu selalu bersikap berbeda di hadapan temanmu, boleh jadi kamu bermuka dua, Bela. Mungkin wajar jika kamu bersikap berbeda ketika di hadapan orangtua dan keluarga. Namun ketika kamu selalu mengubah-ubah sikap di hadapan teman, itu sudah keterlaluan.
Coba untuk tetap menjadi diri sendiri di hadapan semua orang, khususnya temanmu. Nggak apa-apa untuk sedikit bersikap berbeda ketika ada teman baru atau gebetan di hadapan kita, namun cobalah untuk tetap menjadi diri sendiri dan jujur dalam segala situasi. Dengan begitu, kamu nggak akan dinilai sebagai teman toxic atau teman bermuka dua.
Mudah untuk berteman dengan seseorang tanpa memikirkan jika kamu menyebabkan masalah dalam hubungan tersebut. Namun jika merasa pertemanan nggak berjalan dengan baik, coba renungkan sikapmu terlebih dahulu. Boleh jadi, kamu adalah teman yang toxic.