Angkat tanganmu kalau kamu berusia 20an dan sudah banyak banget undangan pernikahan yang mendarat di depan pintu rumahmu. Setiap akhir pekan jadi sibuk menghadiri undangan pernikahan. Wah, jadi ada alasan beli baju-baju bagus untuk kondangan nih. Tapi sayangnya orang-orang di sekitarmu juga jadi menemukan alasan untuk menghantuimu dengan pertanyaan “Kapan kamu nyusul?”.
Nggak usah terlalu dipikirin, Bela. Pertanyaan seperti itu sifatnya hanya basa-basi saja, kok. Kamu nggak perlu jadi gelisah karena ingin cepat-cepat menikah. Kalau kamu dan pasangan memang belum memiliki keinginan dan rencana untuk segera menikah, jangan memaksakan keadaan. Apalagi kalau kamu ingin menikah hanya karena 13 alasan ini.
Nantinya kamu yang akan menjalani sendiri pernikahanmu, bukan orang tuamu atau orang-orang di sekitarmu. Kamu dan pasanganmu juga yang akan menanggung segala konsekuensi dalam rumah tangga kalian, bukan orang lain.
Itu berarti kamu belum benar-benar mencintai dan percaya pada pasanganmu. Menikahlah karena kamu ingin membahagiakan calon suamimu, bukan karena kamu nggak mau sendirian.
Sudah memikirkan segala tanggung jawabnya belum? Kesiapan emosional dan finansialmu bagaimana? Mungkin kamu sudah keburu ingin punya anak karena melihat teman-temanmu. Kamu tahu nggak, di balik kegembiraan itu mereka juga menyembunyikan sengsaranya mengurus anak, lho.
Kalau kamu percaya bahwa menikah adalah kewajiban pada keluarga, agama, atau masyarakat, kamu akan merasa terbebani ketika menjalani kehidupan rumah tanggamu nanti. Jika ingin menikah, lakukanlah karena kamu mau berbagi hidupmu dengan orang lain, bukan karena diwajibkan oleh siapa pun.
Siapa yang nggak punya bayangan dan mimpi mengadakan pesta pernikahan yang sempurna dan cantik? Nggak salah kok kalau kamu punya impian itu. Tapi ingat, pernikahan itu nggak sekadar mengadakan resepsi. Kamu dan pasangan masih harus berjuang menyatukan dua manusia dalam satu rumah tangga nantinya.
Kamu merasa bahwa mungkin dengan menikah kamu dan pasangan bisa kembali romantis seperti dulu. Atau selama ini pasangan nggak setia padamu karena belum ada ikatan yang sah. Bela, pernikahan yang dimulai dari kecemasan nggak akan berjalan sesuai dengan harapanmu. Kamu dan pasangan boleh menikah justru setelah kalian berhasil memecahkan berbagai permasalahan bersama-sama.
Sebenarnya belum terlalu yakin, sih. Tapi sudah keburu dilamar oleh pasangan! Jangan takut meminta waktu dan memberikan penjelasan yang baik padanya. Katakan bahwa kamu mencintainya, tapi komitmen sebesar itu masih butuh persiapan lebih lanjut.
Terus kenapa? Tahu nggak, teman-temanmu itu justru iri padamu yang masih bebas dari tanggung jawab rumah tangga. Kamu juga masih bisa pergi ke mana-mana dan kapan saja tanpa ada yang menjadi beban pikiran. Belum lagi mereka masih harus berurusan dengan mertua mereka. Kamu seharusnya merasa beruntung!
Pacarmu mungkin tampak sempurna dan ideal, tapi apa kamu sudah benar-benar mengenalnya? Kamu harus tahu dulu seperti apa sifat aslinya saat ia sedang berada di titik terendahnya.
Kalau usia kalian terpaut jauh dan dia sudah mendapat banyakan desakan untuk segera menikah, wajar kalau ia ingin cepat-cepat meminangmu. Tapi kalau kamu belum yakin, coba bicarakan lagi dengannya. Kalau ia benar-benar mencintaimu, ia akan menunggu hingga kamu siap.
Ingin menikah hanya supaya kamu dan pasangan bisa segera melakukan aktivitas suami istri di malam hari? Itu sih bukan cinta, tapi hawa nafsu. Kalau nafsu sudah terpuaskan, apakah masih ada cinta di antara kalian nanti?
Jangan menikahinya agar kamu mendapat jaminan finansial dan masa depan. Nanti kamu akan terus bergantung padanya. Kalau suatu hari ada musibah dan hartanya habis, apakah kamu dan pasangan bisa mempertahankan pernikahan kalian?
Kecenderungan untuk dimanjakan dan mengandalkan orang lain akan selalu ada, Bela. Tapi kita nggak akan berkembang kalau kita selalu membutuhkan sosok orang lain untuk merasa utuh dan bahagia.
Ingat, melajang itu satu-satunya saat di mana kamu bisa benar-benar bebas dari tanggungan pada siapa pun. Masa kamu baru saja terbebas dari orang tua sudah harus terikat lagi dengan calon suami? Inilah saatnya kamu belajar untuk hidup mandiri. Kamu harus benar-benar yakin sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Keputusan ini hanya bisa kamu buat sekali seumur hidup. So, take your time. Kalau ditanya orang "Kapan kamu menikah?" jawab saja dengan santai, "Kalau sudah waktunya," dan berikan senyum manismu.
