Hubungan anak dengan orangtua kadang kala juga tak berjalan mulus. Ada saja kesalahpahaman hingga perdebatan yang terjadi. Hal itu memang wajar, tapi jangan sampai anak berperilaku durhaka dan membuat hati orangtuanya sakit.
Selain menjadi sebuah dosa besar, perilaku tersebut tentunya bukanlah perbuatan terpuji. Sudah pasti pula, setiap orangtua memimpikan anak yang baik dan saleh.
Oleh karena itu kenali beberapa perilaku durhaka anak kepada orangtua menurut Islam berikut ini. Jangan sampai kamu melakukan hal-hal di bawah ini yang pada akhirnya diturunkan pada anakmu kelak.
1. Mengeluarkan kalimat cacian dan mendoakan hal buruk kepada orangtua
Perilaku durhaka anak kepada orangtua menurut islam yang pertama adalah mengeluarkan kalimat cacian dan mendoakan keburukan kepada orangtua.
Rasulullah SAW bersabda:
ولعَن اللهُ مَنْ لعَن والديهِ
“Allah melaknat orang yang melaknat kedua orangtuanya."
Dalam hadis di atas, tampak jelas Allah membenci anak yang melakukan keburukan pada orangtuanya dan Allah berjanji untuk melaknat orang yang melaknat kedua orangtuanya. Ketika perilaku ini ada pada diri anak, sudah pasti hidupnya di dunia maupun akhirat akan penuh dengan kesulitan. Duh, jangan sampai ya!
2. Membentak dan melakukan perbuatan yang membuat orangtua menangis
Menjaga lisan dan menghindari kalimat kasar merupakan ajaran agama Islam yang dijunjung tinggi, terutama kepada kedua orangtua. Jika seorang anak berani membentak dan membuat kedua orangtuanya menangis tentu perilaku ini termasuk ke dalam perbuatan durhaka.
Abdullah bin Umar bersabda:
بكاء الوالدين من العقوق
"Membuat tangisnya kedua orangtua adalah termasuk durhaka kepadanya.” (HR Bukhari).
3. Berperilaku buruk yang membuat orangtua marah
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
مَن أصْبحَ مُطيعًا لله في والِدَيه أصْبحَ له بابانِ مَفتوحانِ مِن الجنَّة، وإنْ أمسى فمِثْل ذلك، ومَن أصْبحَ عاصيًا لله في والِدَيه أصْبحَ له بابانِ مَفتوحانِ إلى النَّار، وإنْ أمْسى فمِثْل ذلك، وإنْ كان واحدًا فواحدٌ، قال رجل: وإنْ ظَلَماه؟ قال: وإنْ ظَلَماه، وإنْ ظَلَماه، وإنْ ظَلَماه
"... Dan, barangsiapa pagi-pagi membuat marah kedua orangtuanya maka baginya dua pintu yang terbuka menuju neraka, dan jika ia sore-sore berbuat demikian maka baginya seperti itu dan kalau orangtua seorang maka ia mendapatkan satu pintu meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya." - (HR Baihaqi).
Dari hadis di atas sudah jelas bawah memancing kemarahan orangtua merupakan perilaku durhaka anak kepada orangtua menurut Islam. Seorang anak yang baik sudah pasti akan menghindari perbuatan yang memancing kemarahan orangtuanya. Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya menghindari perbuatan buruk yang dilarang Islam, seperti mabuk-mabukan, berbuat maksiat, berjudi, dan lainnya.
4. Mengeluarkan kalimat hinaan kepada orangtua
Perilaku durhaka anak kepada orangtua menurut Islam berikutnya adalah mengeluarkan kalimat hinaan. Sudah pasti ini akan menyakiti hati orangtua mana pun, ya, Bela. Mencela atau menghina orangtua akan menyakiti hatinya. Segalak-galaknya orangtua, hatinya tetap lembut dan penuh kasih sayang pada anaknya. Namun ketika sang anak mencelanya, hati orangtua akan tersakiti dan membuatnya sedih.
Perbuatan ini tertulis dalam sabda Nabi Muhammad SAW:
إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ: «يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبُّ أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أَمَّهُ
"Termasuk dosa besar, (yaitu) seseorang mencela dua orangtuanya."
Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah orang yang mencela dua orangtuanya?"
Beliau SAW menjawab, "Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya." (HR al-Bukhari-Muslim).
5. Lebih memprioritaskan pasangan dibanding orangtua
Agama Islam juga mengajarkan untuk memprioritaskan orangtua di atas kepentingan pasangan. Bagaimanapun, orangtua adalah yang membesarkan kita dan merawat sejak kita kecil.
Seorang pasangan yang baik pastinya juga tidak akan membuat kita memilih antara dirinya atau orangtua. Sebaliknya, pasangan yang baik tentunya akan berusaha menyenangkan orangtuamu. Hal inilah yang perlu kamu lihat sama mencari pendamping hidup. Mampukah dia mengambil hati orangtuamu? Mampukah dia mencintai orangtuamu seperti dirimu?
Meski sudah berkeluarga, kita tetap wajib berbakti dan menyayangi orangtua. Luangkan waktu sebisa mungkin untuk membantu, mengunjunginya, atau sekadar berbincang dengan orangtua. Kita tak akan pernah tahu, sampai kapan kita bisa berjumpa dengan mereka.
Perilaku durhaka anak kepada orangtua menurut Islam di atas memang wajib kita ketahui, ya, Bela. Jangan sampai kita menjadi anak durhaka dan jangan sampai perilaku buruk kita diturunkan ke anak-anak kita kelak.