Baper (bawa perasaan) menjadi sesuatu yang dilarang dalam pergaulan. Banyak orang yang dijauhi dalam pergaulan hanya karena ia seorang yang baperan, sulit diajak bergurau, dan sering marah tiba-tiba. Padahal, baper itu sesungguhnya harus dipelihara dan memang harus dilakukan. Berikut alasan kenapa kamu sebenarnya harus baper.
Baper itu membuktikan kalau kamu punya perasaan
Dengan menunjukkan ke-baper-an kamu, kamu menunjukkan bahwa kamu merupakan manusia yang juga memiliki perasaan. Kamu punya hati yang halus yang harus dipahami oleh orang lain, bukan hanya berisi gas. Sayangnya, orang-orang jarang melihat hal itu.
Baperan? Selamat! Kamu bisa jadi penulis atau aktivis hebat!
Pada dasarnya, penulis dan aktivis bisa dilihat dari tingkat sensitivitasnya terhadap permasalahan sosial yang terjadi. Nah, ini cocok untuk kamu yang baperan! Kamu bisa alihkan dirimu dengan bercerita, semisal bercerita sulitnya mengerjakan rumus lingkaran.
Orang baper biasanya pendengar yang baik
Teman kamu baperan? Seharusnya sih kamu beruntung punya dia, bukan dijauhin. Orang baperan biasanya punya perasaan halus nan sensitif yang cocok jadi pendengar keluh kesah hidupmu. Sebisa mungkin, dia akan memberikan kamu jalan keluar terbaik dari masalah kamu.
Orang baper punya jiwa sosial yang tinggi
Kamu khawatir karena ke-baper-an kamu? Harusnya sih kamu nggak harus khawatir. Orang baper umumnya punya jiwa sosial yang tinggi, dia akan membantu kalau dia merasa bisa membantu. Untuk urusan bantu membantu, pikirannya tidak seribet rumus phytagoras.
photo credit: Office Christmas Party/Paramount Pictures/www,imdb.com