Apa yang muncul di dalam benakmu ketika mendengar kata 'pertemanan', Bela? Mungkin kamu banyak yang menjawab teman-teman yang baik, adanya tenggang rasa, hingga tempat berkeluh kesah yang aman.
Beberapa jawaban di atas merupakan definisi dari pertemanan yang sehat dan seimbang. Namun, bagaimana dengan pertemanan yang bertepuk sebelah tangan?
Sebentar, pertemanan kok bisa bertepuk sebelah tangan?
Yup, faktanya bukan cuma cinta saja yang bisa bertepuk sebelah tangan. Hubungan pertemanan pun bisa bertepuk sebelah tangan.
Nah, kali ini Popbela akan berikan petunjuk apa saja tanda pertemanan yang bertepuk sebelah tangan, yang dikutip dari laman So Syncd berikut ini. Simak artikelnya sampai selesai, ya!
1. Kamu yang selalu pertama kali menghubungi temanmu
Tanda pertama jika pertemananmu bertepuk sebelah tangan ialah kamu yang selalu menghubungi mereka terlebih dahulu. Entah itu menanyakan kabar mereka, mengajak mereka untuk bercakap-cakap, ataupun membuat rencana.
Nggak cuma itu saja, dalam pertemanan yang nggak seimbang ini, biasanya teman-temanmu nggak tertarik dengan hal-hal besar yang terjadi dalam hidupmu. Jangankan tertarik dengan ceritamu, peduli dengan kehadiranmu saja nggak sama sekali.
2. Kamu selalu meminta maaf
Kalau kamu merasa harus selalu meminta maaf atas perilaku atau kata-kata yang kamu ucapkan pada temanmu, tandanya kamu berada di dalam pertemanan yang bertepuk sebelah tangan, Bela.
Meminta maaf di sini bukan karena kamu telah menunjukkan perilaku yang kasar atau toxic, tapi rasanya temanmu sangat mudah sekali tersinggung dan kamu bak berjalan di atas cangkang telur. Alhasil, kamu pun perlu berhati-hati, baik dari segi ucapan ataupun sikap ketika bersama mereka.
3. Temanmu hanya membicarakan tentang dirinya sendiri
Pada pertemanan yang sehat, kita tentu nggak perlu sungkan untuk curhat dengan teman, karena mereka akan siap sedia mendengarkan tanpa penghakiman. Namun, berbeda halnya dengan pertemanan yang bertepuk sebelah tangan. Alih-alih saling mendengarkan keluh kesah satu sama lain, temanmu hanya fokus pada ceritanya dan malas menanggapi curhatanmu.
4. Temanmu jarang menanyakan kabarmu
Sudah sewajarnya apabila kita saling menanyakan kabar dengan teman sendiri. Apalagi kalau kesibukan dan jarak memisahkanmu dari teman-temanmu. Akan tetapi, dalam pertemanan yang bertepuk sebelah tangan, kamulah yang terus-menerus menanyakan kabar mereka.
Sebaliknya, teman-temanmu nggak pernah menanyai kabarmu atau nggak peduli dengan apa yang sedang kamu kerjakan akhir-akhir ini.
5. Temanmu sering membatalkan rencana
Kalau temanmu sering membatalkan rencana untuk menghabiskan waktu denganmu, ini bisa mengindikasikan bahwa pertemananmu bertepuk sebelah tangan. Biasanya, mereka akan membatalkan rencana last minute atau ketika waktu bertemu sudah sangat dekat, atau mereka nggak menindaklanjuti rencana sama sekali.
Setelah membatalkan secara tiba-tiba, mereka juga enggan untuk meminta maaf kepadamu. Ketika kamu menunjukkan kekecewaan pada mereka, daripada meminta maaf, mereka malah menyalahkanmu karena nggak bisa memahami alasan membatalkan rencana denganmu.
Duh, toxic banget, ya?
6. Energimu selalu habis ketika bersama mereka
Setelah menghabiskan satu minggu berkutat dengan pekerjaan yang dipenuhi stres, melelahkan, dan atasan yang menjengkelkan, bertemu dengan teman-teman di akhir pekan tentu akan membantumu mengisi ulang energi.
Tapi sayangnya, ini nggak berlaku jika pertemananmu bertepuk sebelah tangan, Bela. Kamu malah merasa energimu makin terkuras habis saat bertemu dengan teman-temanmu, ketimbang merasa senang dan penuh semangat.
7. Kamu nggak merasa didengar ataupun dilihat
Dalam pertemanan yang seimbang, sudah sewajarnya untuk bisa saling mendengarkan pendapat dan memvalidasi perasaan satu sama lain. Tetapi, hal ini nggak akan terjadi dalam pertemanan yang bertepuk sebelah tangan.
Pendapatmu kerap nggak didengarkan atau sering kali diabaikan. Lebih buruk lagi, perasaanmu pun selalu diremehkan dan teman-temanmu nggak pernah berusaha untuk memahami sudut pandangmu serta kerap menghakimimu.
8. Kamu nggak bisa menjadi dirimu sendiri
Dalam pertemanan yang bertepuk sebelah tangan, kamu kesulitan untuk menunjukkan diri apa adanya. Alih-alih merasa nyaman dalam menunjukkan jati dirimu, kamu berpikir untuk terus-menerus menutupi dirimu yang sesungguhnya. Ini terjadi karena kamu merasa bahwa teman-temanmu nggak akan bisa menerima dirimu seutuhnya.
Kamu perlu ingat, Bela, bahwa kamu berhak memiliki lingkaran pertemanan yang bisa menerima dirimu apa adanya dan nggak membuatmu bersikap 'palsu' agar bisa diterima.
9. Kamu nggak mendapatkan dukungan emosional dari teman-temanmu
Tanda terakhir dari pertemanan yang bertepuk sebelah tangan adalah ketiadaan dukungan emosional dari teman-temanmu. Dukungan emosional ini termasuk mampu mendengarkanmu dengan baik, nggak memberikan penghakiman, bisa diandalkan, hingga memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus sebagai seorang teman.
Jika kamu nggak mendapatkan semua ini, hubungan pertemananmu bukan hanya bertepuk sebelah tangan, Bela tapi juga terindikasi toxic.
Sebaiknya, jauhi lingkaran pertemanan semacam ini karena hanya akan berpotensi melukaimu. Kamu berhak dikelilingi teman-teman yang mampu memberimu dukungan, perhatian, dan kasih sayang.
Itulah 9 tanda pertemanan bertepuk sebelah tangan. Jika kamu terjebak dalam pertemanan ini, sadari bahwa kamu berhak meninggalkan mereka dan bertemu dengan orang-orang yang tulus berteman denganmu, baik dalam keadaan suka, maupun duka.