Hukum Memuliakan Tetangga Adalah Wajib, Ini Penjelasannya dalam Islam

Sudahkah kamu memuliakan tetanggamu?

Hukum Memuliakan Tetangga Adalah Wajib, Ini Penjelasannya dalam Islam

Dalam kehidupan bertetangga, sudah sepatutnya kita menjaga hubungan baik dengan tetangga yang kita miliki. Tidak hanya tetangga dekat yang tinggal bersebelahan dengan rumah kita saja, tapi juga dengan tetangga jauh yang masih tinggal di kawasan yang sama.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan kerukunan hidup bertetangga di antaranya, bersikap ramah dan saling sapa ketika berpapasan, menolong tetangga saat mereka sedang membutuhkan bantuan, hingga pergi mengunjungi rumah mereka.

Dalam sudut pandang Islam sendiri, tetangga dikatakan memiliki kedudukan yang begitu istimewa. Sebagai seorang muslim, kita hendaknya memuliakan tetangga sebagai perwujudan dari keimanan kita kepada Allah dan hari akhir.

Hal ini secara jelas tertuang di dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia muliakan tetangganya.” (HR. Bukhari 5589: Muslim 70).

Oleh karena itu, disebutkan bahwa dalam perspektif Islam, hukum memuliakan tetangga adalah wajib. Rasulullah SAW bahkan berkata, “fal yukrim jarahu” yang berarti, “maka hendaklah ia memuliakan tetangganya” sebagai perintah agar kita senantiasa memuliakan tetangga dengan melakukan perbuatan baik kepada mereka.

Untuk bisa memuliakan tetangga, maka ada beberapa adab bertetangga dalam Islam yang perlu diketahui. Berikut ulasannya.

1. Berbuat baik

Hukum Memuliakan Tetangga Adalah Wajib, Ini Penjelasannya dalam Islam

Yang pertama tentu saja dengan berbuat baik kepada tetangga. Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 36 yang berbunyi,

۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Wa‘budullâha wa lâ tusyrikû bihî syai'aw wa bil-wâlidaini iḫsânaw wa bidzil-qurbâ wal-yatâmâ wal-masâkîni wal-jâri dzil-qurbâ wal-jâril-junubi wash-shâḫibi bil-jambi wabnis-sabîli wa mâ malakat aimânukum, innallâha lâ yuḫibbu mang kâna mukhtâlan fakhûrâ

Artinya:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”

Sehingga, patutlah kita sebagai seorang muslim untuk pantang menyakiti hati tetangga, baik dengan ucapan maupun tindakan.

2. Memberikan salam

Ketika berpapasan dengan tetangga, sudah seharusnya kita memberikan sapaan atau mengucapkan salam. Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, yang artinya:

Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu perbuatan apabila kalian lakukan niscaya akan membuat kalian saling mencintai satu sama lain? Sebarkanlah salam di antara kalian (ketika saling bertemu),” (HR. Muslim no. 54, Abu Dawud no. 5193, Ibnu Majah no. 3692 dan Ahmad II/391, 442).

Di samping itu, mengucapkan salam juga disebutkan di dalam hadis lain dari Anas bin Malik R.A yang artinya:

Apabila Sahabat-Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saling berjumpa, maka mereka saling berjabat tangan, dan apabila mereka datang dari bepergian, mereka saling berpelukan,” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath no. 97 dan Imam al-Haitsami berkata dalam kitab Majma’uz Zawaa-id VIII/36, para perawinya adalah para perawi tsiqah).

Jadi mulai sekarang, ketika kamu berpapasan dengan tetanggamu, pastikan untuk tersenyum dan mengucapkan salam kepada mereka, ya.

3. Menjenguk tetangga yang sakit

Saat tetangga sakit, maka kita wajib datang menjenguk dan mendoakannya. Akan lebih baik untuk turut membawa makanan atau hadiah demi menyenangkan hati tetangga yang tengah sakit tersebut.

Namun, patut kamu perhatikan jenis makanan yang hendak diberikan pada tetanggamu ya, Bela. Pastikan bahwa makanan yang kamu bawa itu aman untuk dimakan sesuai dengan kondisi tetanggamu. Tapi secara umum, hindari untuk memberikan makanan pedas atau berminyak kepada tetanggamu yang sedang sakit.

4. Meminjamkan uang

Apabila ada tetanggamu yang sedang kesulitan secara finansial, kamu juga perlu membantunya dengan meminjamkan uang atau barang yang ia butuhkan. Akan tetapi, tentu saja kamu perlu menyesuaikan dengan kapasitasmu untuk membantu.

Saat meminjamkan uang ataupun barang, pastikan juga untuk membuat kesepakatan yang adil di antara kamu dan tetangga, seperti tidak menagihnya di luar waktu yang disepakati, serta apabila tetanggamu tidak bisa mengembalikannya tepat waktu, tagihlah dengan sikap yang sopan dan lemah lembut.

5. Hindari membongkar aibnya

Menutup aib tetangga ialah salah satu adab yang perlu kamu jaga dengan baik. Sebab, membongkar aib bahkan menggunjing tetangga ataupun orang lain adalah perbuatan yang amat tercela di dalam Islam.

Dalam surat Al-Hujurat ayat 12, Allah berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Yâ ayyuhalladzîna âmanujtanibû katsîram minadh-dhanni inna ba‘dladh-dhanni itsmuw wa lâ tajassasû wa lâ yaghtab ba‘dlukum ba‘dlâ, a yuḫibbu aḫadukum ay ya'kula laḫma akhîhi maitan fa karihtumûh, wattaqullâh, innallâha tawwâbur raḫîm

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Sehingga, jagalah lisanmu supaya tidak menyebarkan keburukan yang tetanggamu miliki.

6. Turut berbahagia atas kebahagiaan tetangga

Kamu juga perlu berbahagia ketika tetanggamu sedang bersukacita. Hindari untuk merasa iri, hasad atau dengki dengan kebahagiaan tetanggamu. Karena iri dan hasad merupakan penyakit hati yang dapat merugikan dirimu sendiri.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah SAW tentang bahaya dari sikap dengki dalam sebuah hadis, beliau bersabda,

‎إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ


Iyyākum wal-ḥasad, fa-inna al-ḥasada ya'kulu al-ḥasanāt kamā ta'kulu an-nāru al-ḥaṭab


Artinya:

"Jauhilah oleh kalian sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar." (HR. Abu Dawud).

7. Berikan bantuan ketika tetangga tertimpa musibah

Saat tetangga sedang tertimpa kemalangan, kamu perlu memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulianmu kepada mereka. Jangan sampai kamu mengabaikan kondisi tetanggamu yang sedang kesulitan.

Hal ini pun tertuang dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda yang artinya,

Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

8. Hindari meninggikan bangunan yang merugikan tetangga

Selanjutnya, saat melakukan pembangunan rumah, kamu perlu perhatikan model ataupun ketinggian rumahmu, ya. Jangan sampai rumahmu menutupi akses udara keluar-masuk rumah tetanggamu. Terlebih jika rumahmu itu letaknya berhimpitan dengan rumah tetangga.

9. Bagikan makanan yang kamu masak

Untuk memuliakan tetangga, saat kamu memasak dan aromanya tercium oleh tetanggamu, maka hendaknya kamu membagikannya. Juga ketika tetanggamu melihat makanan yang tersaji di rumah saat mereka berkunjung. Sebaiknya hidangkan makanan yang kamu sediakan di rumah, sebagai salah satu adab bertetangga yang baik.

Kesimpulan

Hukum memuliakan tetangga adalah wajib di dalam Islam. Hal ini didasarkan oleh firman Allah SWT di dalam Alquran serta beberapa hadis Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang betapa pentingnya memuliakan tetangga dengan berbuat baik kepada mereka.

Untuk memuliakan tetangga, maka kamu patut memahami adab bertetangga, di antaranya, berbuat baik, mengucapkan salam ketika berpapasan, menjenguk tetangga apabila mereka sakit, meminjamkan uang, menutupi aib tetangga, ikut bahagia atas kebahagiaan tetangga, memberi pertolongan saat tetangga mengalami musibah, menghindari meninggikan bangunan yang dapat merugikan tetangga, serta memberikan makanan yang kamu masak.

Semoga artikel ini dapat memberimu banyak ilmu dan manfaat seputar memuliakan tetangga ya, Bela!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved