Patah hati merupakan salah satu perasaan paling rentan yang dirasakan semua orang. Karena faktanya, nggak ada satu pun orang yang siap menghadapi rasa sakit akibat patah hati. Berdasarkan MBTI, sebagian kepribadian diketahui merasa cukup kesulitan dalam menangani patah hati dibandingkan dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya, mari simak artikelnya berikut ini.
1. INFJ
INFJ benar-benar kesulitan ketika patah hati. INFJ sangat peduli dengan orang yang mereka cintai dan sulit move on setelah membiarkan seseorang masuk ke dalam hidup mereka. INFJ bisa agak tertutup dan ragu untuk memercayai orang lain, jadi ketika mereka melakukannya, bisa sangat berbahaya ketika orang itu mengecewakan mereka.
INFJ dapat berlarut-larut dalam patah hati, mereka mungkin membutuhkan banyak waktu untuk diri sendiri mengatasi perasaan tersebut. INFJ mungkin nggak menunjukkan perasaan mereka kepada orang lain, kecuali kepada seseorang yang dapat mereka percayai.
2. ENFJ
ENFJ merupakan sosok yang cukup tangguh dan pasti menemukan cara untuk bangkit kembali dari patah hati. Mereka memang cukup kesulitan ketika mereka disakiti oleh seseorang yang mereka cintai dan percayai, tetapi mereka juga memiliki teman-teman yang mereka butuhkan untuk menjadi kuat. Ketika mereka mengalami patah hati, ENFJ cenderung berusaha untuk mengubur perasaan mereka dengan cara menyibukkan diri.
3. INFP
INFP dapat merasa kesulitan ketika patah hati. Ini disebabkan karena sosok INFP yang merasakan semua hal begitu dalam, termasuk perasaan cinta, gairah, dan rasa sakit hati. Walaupun terbiasa merasakan segalanya pada tingkat yang lebih dalam, namun INFP sebenarnya adalah sosok yang tangguh.
Mereka memang membutuhkan waktu untuk memproses perasaan tersebut, tetapi pada akhirnya, mereka merasa perlu terhubung kembali dengan dunia dan orang-orang yang dapat menginspirasi mereka.
4. ENFP
ENFP cukup kesulitan ketika mengalami patah hati, karena mereka merasakan hal-hal yang begitu dalam, sama halnya seperti INFP. Mereka bukan sosok yang "setengah-setengah", dan ini terbukti ketika ENFP jatuh cinta, di mana mereka akan memberikan seluruh hidupnya untuk sang pujaan hati.
Mereka terlalu menaruh hati terlalu dalam di segala hal. Maka dari itu, ENFP dapat dengan mudah terluka. Selain itu, patah hati dapat menyebabkan mereka menjadi skeptis dan menghindari jatuh cinta untuk sementara waktu.
5. INTJ
INTJ pasti mampu mengatasi patah hati dan akan menggunakan keterampilan penalaran mereka untuk melewati situasi tersebut. Bukan berarti INTJ nggak mengalami patah hati dan rasa sakit yang sama seperti orang lain, ya, namun mereka mungkin nggak mengungkapkannya secara terbuka kepada orang lain.
Ketika mereka membiarkan seseorang masuk ke dalam hidup mereka, INTJ menganggapnya dengan sangat serius. Mengalami patah hati tentu saja bisa menjadi tantangan, tetapi INTJ menyadari bahwa perlu untuk mengatasi hal tersebut dan melupakannya. Mereka sadar bahwa mereka mampu menemukan seseorang di masa depan yang dapat terhubung dengan mereka.
6. ENTJ
ENTJ dapat mengalami kesulitan ketika mengalami patah hati, karena mereka menganggap serius sebuah komitmen. Kesetiaan adalah sesuatu yang dihargai ENTJ lebih dari apa pun, sehingga memiliki seseorang yang mereka cintai dan berakhir tersakiti, bisa berdampak buruk bagi ENTJ.
Namun, mereka pada akhirnya akan menemukan cara untuk move on. INFP secara logis dapat menerima fakta bahwa mereka perlu melanjutkan hidup dan berpikir jika menemukan seseorang yang menghargai mereka adalah hal yang lebih baik.
7. INTP
INTP sering berusaha menghindari pengalaman tertentu seperti halnya patah hati, karena ini bisa menjadi tantangan bagi mereka. INTP nggak mudah memercayai orang lain, dan terkadang terlihat sebagai sosok yang agak dingin. Alasan INTP tampak seperti ini adalah karena mereka merasakan perasaan dengan amat dalam.
Mereka nggak selalu memahami perasaan mereka sendiri dan mungkin kesulitan untuk menyelami emosi. Ketika INTP membiarkan seseorang masuk ke dalam hidup mereka, lalu mengalami patah hati setelahnya, INTP mungkin membutuhkan banyak waktu sendirian untuk memprosesnya.
8. ENTP
ENTP mungkin tampak agak "kebal" terhadap patah hati, tetapi tentu saja hal tersebut nggak benar. Ketika ENTP benar-benar peduli pada seseorang, mereka menganggapnya serius dan merasakan hubungan mereka dengan sangat dalam.
ENTP punya keinginan untuk menjadi kuat dan bergerak maju dari pengalaman patah hati mereka. Namun, ENTP dikatakan perlu menemukan teman atau orang yang dicintai untuk melewati kesedihan mereka.
9. ISTJ
ISTJ adalah orang yang sangat berkomitmen, yang dapat membuat mereka kesulitan ketika mengalami patah hati. Begitu ISTJ membuat komitmen kepada seseorang yang mereka sayangi, mereka berniat untuk tetap bersamanya untuk waktu yang lama.
Jika ISTJ patah hati, mereka akan merasa sangat terpukul, karena ini tentu bukanlah hal yang mereka inginkan. ISTJ pada akhirnya akan move on dan akan mencoba mengatasi patah hati dengan cara yang praktis.
10. ESTJ
ESTJ benar-benar menganggap serius komitmen mereka, seperti halnya ISTJ, yang dapat membuat pengalaman putus cinta agak menantang bagi mereka. Ketika patah hati, mungkin sulit bagi ESTJ untuk segera move on.
Mereka sering menganggap mengakhiri hubungan sebagai sebuah kegagalan, karena mereka nggak suka menyerah pada hal apa pun. Namun, jika ESTP benar-benar nggak bisa menyelamatkan hubungan, pada akhirnya mereka dapat menilai situasi dengan cara yang praktis dan menemukan cara untuk move on.
11. ISFJ
ISFJ merasa sulit untuk move on dari patah hati, karena mereka percaya pada komitmen dan nggak suka menyerah dalam hubungan asmara. Ketika ISFJ peduli pada seseorang dan pada akhirnya disakiti, ISFJ sering kesulitan memproses patah hati. Mereka mungkin perlu merenung sementara waktu dan menghabiskan waktu bersama teman serta orang yang mereka cintai untuk bisa move on.
12. ESFJ
ESFJ memang mengalami kesulitan ketika mereka benar-benar patah hati, tetapi ESFJ sebenarnya merupakan sosok yang tangguh. ESFJ akan menyibukkan diri dan menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman mereka untuk mengatasinya.
ESFJ memang sulit untuk melepaskan orang tersayang, tetapi ketika ESFJ menyadari bahwa mereka telah melakukan yang terbaik untuk membuat hubungan berhasil, mereka akan mampu melakukannya. ESFJ kemungkinan akan fokus mengembangkan diri sebagai cara membangun kepercayaan diri kembali setelah patah hati.
13. ISTP
ISTP pasti bisa mengatasi patah hati dan akan mencoba belajar dari pengalaman tersebut. Mereka memahami bahwa ini adalah bagian dari kehidupan, dan sering kali mencoba menilai situasi secara logis.
ISTP nggak memiliki hubungan yang kuat dengan emosi mereka sendiri dan mungkin berusaha untuk mengubur perasaan mereka. Ketika mengalami patah hati, ISTP mungkin ingin move on terlalu cepat, sehingga emosi mereka pun semakin memburuk.
14. ESTP
ESTP sebenarnya mengalami kesulitan saat mengalami patah hati. Mereka mungkin tampak seperti orang yang nggak memiliki emosi, tetapi ketika mereka patah hati, tetap saja itu bisa menjadi tantangan yang nyata bagi ESTP.
Ketika ESTP mencintai seseorang, mereka akan merasakan cinta dengan sangat dalam. Namun, ESTP merupakan sosok yang memfokuskan hidup pada saat ini, serta nggak suka merasa tertahan oleh kesedihan. Mereka mungkin mencoba untuk mengalihkan perhatian, daripada benar-benar menyelami emosi mereka.
15. ISFP
ISFP menganggap hubungan mereka serius dan nggak suka menjadi pihak yang mengakhiri hubungan. Ketika ISFP mengakhiri hubungan, mereka juga akan merasa tersakiti.
ISFP memiliki keinginan kuat untuk move on, namun tetap merasakan rasa sakit yang luar biasa akibat patah hati. Mereka memiliki hati yang besar dan perasaan yang cukup dalam, tetapi ISFP percaya bahwa penting untuk benar-benar memproses emosi mereka daripada mengabaikannya.
16. ESFP
ESFP dapat menangani patah hati lebih baik daripada yang disadari kebanyakan orang, dan akan menemukan cara untuk move on. Mereka sangat mindful, sehingga ESFP nggak mau perasaan membuat mereka stagnan.
ESFP akan menghabiskan waktu bersama teman dan orang yang mereka cintai dalam menangani patah hati. Tapi di sisi lain, ESFP juga sering menemukan hambatan ketika memutuskan untuk move on, dan dalam mengatasi emosi mereka.
Jadi itulah bagaimana cara seseorang menangani patah hati berdasarkan MBTI. Gimana, Bela, apa kamu merasa related?