Sebagai salah satu bentuk kekerasan verbal, body shaming atau celaan fisik merupakan suatu isu yang perlu ditanggapi dengan serius. Selain bisa menyebabkan rasa percaya diri yang rendah, body shaming juga disebut dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi hingga kecemasan.
Nggak hanya komentar negatif menyoal ukuran tubuh, melansir Verywell Mind, body shaming bisa meliputi usia, rambut, hingga tingkat daya tarik yang dirasakan seseorang. Pelaku celaan fisik pun bisa jadi berasal dari orang-orang terdekat, alias anggota keluarga sendiri.
Jika kamu salah satu yang mengalami body shaming dari anggota keluargamu, kamu bisa hadapi secara bijak dengan melakukan 4 cara berikut ini, yang sudah Popbela lansir dari laman healthshots. Keep scrolling!
1. Renungkan apa yang telah mereka katakan
Poin berikut ini nggak bermaksud agar kamu memikirkan semua komentar jahat yang dilontarkan keluargamu, ya, namun lebih kepada menganalisis hal-hal lain di sekitarnya. Misalnya, jika ibu atau saudara perempuanmu melakukan body shaming padamu, coba evaluasi, bagaimana perasaanmu?
Selanjutnya, tentukan kira-kira apa yang ingin kamu tanamkan dalam hubunganmu dengan mereka. Karena sering kali, banyak orang yang bahkan nggak memikirkan hubungan seperti apa yang ingin mereka miliki dengan orangtua atau saudara mereka. Ingat bahwa kamu perlu memilih hubungan seperti apa yang ingin kamu miliki.
2. Lakukan percakapan yang jujur
Jika orang yang melakukan body shaming adalah keluarga terdekatmu, maka lakukanlah percakapan yang jujur dengan mereka. Karena, apabila kamu nggak mengungkapkan ketidaknyamananmu atas komentar negatif tersebut, maka hidupmu hanya akan dipenuhi dengan perasaan benci, dan bisa memengaruhi hubunganmu dengan mereka.
Para ahli menyarankan teknik komunikasi secara asertif untuk menangani situasi tersebut. Pertama, coba nyatakan dengan tepat apa yang terjadi secara jujur, tanpa menghakimi atau menjadi emosional. Kemudian, nyatakan bagaimana perasaanmu terhadap komentar tersebut. Terakhir, sebutkan apa yang benar-benar kamu butuhkan dari orang tersebut, contohnya dengan meminta mereka berhenti mengomentari seputar fisikmu.
3. Jika percakapan nggak berjalan dengan baik, tetap pertahankan batasanmu
Jika kamu telah membicarakan keresahanmu itu, tetapi nggak melihat perbedaan apa pun dalam perilaku mereka, maka penting untuk menjaga batasanmu. Ingatlah bahwa kamu berhak untuk mengambil sikap yang lebih tegas dan nggak terlalu rentan.
4. Terkadang, memberi sedikit ruang akan membantumu
Cara terakhir adalah dengan menyadari bahwa perilaku keluargamu memang toxic bagimu, walaupun di sisi lain kamu memang mencintai mereka. Bukan berarti kamu harus bersikap kasar dengan mereka, atau menarik diri sama sekali, ya. Namun, kamu dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk membatasi interaksi dengan keluargamu tersebut, jika memang sudah kelewat batas.
Wajar bila kamu merasa ini adalah keputusan yang sulit, terlebih dengan hidup dalam lingkungan kekeluargaan yang begitu erat. Tetapi, hal itu akan sangat penting untuk ketentramanmu secara mental.
Itulah tadi 4 cara menghadapi body shaming dari anggota keluarga. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!