Sering kali kita overthinking tentang bagaimana orang lain berpikir tentang diri kita. Entah tentang bagaimana kita bersikap, cara kita berbicara, hingga bagaimana pendapat orang lain tentang penampilan kita. Padahal nyatanya, bersikap bodo amat itu perlu lho, Bela.
Semakin kita memikirkan pendapat atau apa yang orang lain pikirkan, sebenarnya hanya akan membuat kita semakin khawatir dan ujung-ujungnya mampu menurunkan kepercayaan diri kita.
Mengutip laman Tiny Buddha, disebutkan bahwa bersikap bodo amat itu perlu, sebab mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan tentangmu sebenarnya nggak ada gunanya dan hanya akan menguras energimu. Terlalu memikirkan orang lain juga nggak akan menyelesaikan masalahmu di dunia nyata, dan malah berpotensi menyebabkan kecemasan dan kewalahan.
Merasa khawatir berlebihan terhadap apa yang orang lain pikirkan tentangmu pada hakikatnya menunjukkan bahwa kamu merasa perlu validasi orang lain agar merasa dirimu 'utuh'. Nyatanya, tanpa persetujuan orang lain pun, dirimu sudah utuh dan cukup, kok.
Nah, agar kamu semakin yakin jika bersikap bodo amat itu perlu, simak 5 alasannya berikut ini. Scroll terus artikelnya sampai habis!
1. Kamu dapat melakukan apa pun yang kamu inginkan
Belajar bersikap bodo amat berarti membuka kesempatan untuk melakukan apa pun yang kamu inginkan. Bayangkan betapa menyenangkannya saat kamu nggak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentangmu. Pasti sudah sangat banyak hal yang kamu lakukan dan pencapaian yang kamu raih.
Untuk mulai bersikap bodo amat, mulailah dengan memahami bahwa terlepas kamu memikirkan kata orang lain, mereka telah memiliki pendapat tentang dirimu. Lalu, cobalah untuk melepaskan cengkeraman kontrolmu terhadap apa yang orang lain pikirkan, karena faktanya, kita nggak akan pernah bisa mengontrol hal itu.
Selanjutnya, kembangkan rasa percaya dirimu. Nyatanya, memikirkan berlebihan terhadap penilaian orang lain berasal dari rasa insecure yang kamu miliki. Mengembangkan kepercayaan diri bisa dimulai dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada dirimu sendiri, seperti:
- Kapan aku merasa sangat insecure?
- Pikiran atau kepercayaan apa yang membuatku insecure?
- Pengalaman negatif apa dari masa lalu yang mungkin berkontribusi terhadap rasa insecure-ku saat ini?
- Apa jadinya hidupku jika aku bebas dari rasa insecure?
- Apa saja langkah spesifik yang dapat aku ambil untuk membangun kepercayaan diriku?
Kamu bisa menuliskan seluruh jawabannya di buku jurnalmu dan jadikan sebagai bahan untuk refleksi diri.
2. Kamu akan semakin mudah mencapai impianmu
Setiap orang pasti memiliki impian dalam hidupnya, pastinya termasuk juga denganmu. Kalau kamu terlalu peduli dengan orang-orang di sekitarmu yang kerap meremehkanmu, besar kemungkinan kamu akan kesulitan untuk menggapai impianmu, Bela.
Ironisnya, sering kali penghambat terbesar saat mewujudkan impian adalah suara-suara negatif orang-orang di sekeliling yang pada akhirnya merendahkan kepercayaan diri kita.
Apabila kamu bodo amat dengan perkataan mereka dan fokus dengan dirimu sendiri, kamu akan semakin mudah mencapai impianmu.
Ingatlah kutipan Lao Tzu berikut ini,
“Peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain dan kamu akan selalu menjadi tawanan mereka.”
Jadi, berhentilah untuk memikirkan apa kata orang lain, bebaskan dirimu untuk melakukan apapun yang kamu inginkan, dan raihlah impianmu.
3. Hidup terlalu singkat untuk memikirkan apa kata orang lain
Bersikap bodo amat itu perlu, sebab hidupmu terlalu singkat untuk memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentangmu, Bela.
Yup, bayangkan jika kamu menghabiskan sebagian besar hidupmu untuk memikirkan pendapat orang lain, kamu akan kehilangan banyak sekali kesempatan untuk menikmati hidupmu. Hari-harimu hanya akan diselimuti rasa cemas yang tiada henti dan kamu cenderung semakin jauh dari dirimu yang autentik.
Pastinya, kamu nggak mau kan, Bela hal tersebut terjadi padamu?
Untuk itulah, kamu perlu belajar untuk bersikap bodo amat. Lakukanlah apa pun yang kamu inginkan, terlepas dari suka atau tidaknya orang lain, selagi nggak merugikanmu.
Sekarang saatnya untuk mengunggah videomu saat bernyanyi, memulai membuat konten memasak yang kamu inginkan dari beberapa tahun yang lalu, ataupun mengunggah vlog keseharianmu yang sudah ingin kamu lakukan dari lama.
4. Faktanya, orang lain nggak begitu memedulikanmu
Sebenarnya, manusia secara umum nggak terlalu memikirkan sesuatu atau seseorang, lebih dari dia memikirkan dirinya sendiri. Menurut terapis kognitif, Dr. Emma D. Levine, hal ini terjadi karena sebagai manusia, kita kerap kali memiliki kecenderungan untuk merasa dan berperilaku seolah-olah kita adalah fokus perhatian dari 'penonton' yang memiliki kekhawatiran dan rasa insecure yang sama terhadap diri kita sendiri. Fenomena ini disebut juga sebagai the spotlight effect.
“Penonton khayalan ini biasanya dianggap sebagai ancaman potensial, sejauh kita mungkin dianggap negatif,” ujar Dr. Emma.
Dr. Helen Odessky, seorang psikolog dan penulis menambahkan, “Inilah sebabnya, ketika kita merasa berada di bawah sorotan, kita sering mengalami keadaan emosi yang tidak nyaman, seperti meningkatnya kesadaran diri atau distorsi dalam cara kita membayangkan orang lain memandang kita."
Maka dari itu, sadarilah bahwa sebenarnya nggak ada satu pun orang yang terlalu memperhatikanmu seperti apa yang kamu kira, Bela. Kecuali jika apa yang kamu lakukan secara langsung memengaruhi mereka atau kehidupan mereka.
5. Kamu nggak bisa menyenangkan semua orang
Kalau kamu tumbuh besar sebagai seorang people pleaser, kamu akan merasa punya tanggung jawab untuk menyenangkan semua orang. Namun sebenarnya, kamu nggak akan pernah bisa melakukannya. Sebab sebaik apa pun sikapmu pada orang lain, akan ada saja orang lain yang nggak menyukaimu dan itu hal yang sangat wajar.
Jangan sampai keinginan menyenangkan semua orang jadi merenggut dirimu yang sesungguhnya. Pastikan untuk berusaha untuk selalu menyenangkan satu orang, yakni dirimu sendiri.
Jadi, setelah membaca 5 alasan di atas, sekarang kamu makin percaya bahwa bersikap bodo amat itu perlu kan, Bela?