Sebagai seorang manusia, adakalanya kita terpengaruh oleh emosi yang dirasakan orang-orang yang ada di sekitar kita. Seperti saat ada teman yang bersedih, kita mungkin turut merasakan kesedihan itu. Atau saat ada anggota keluarga yang tengah berbahagia, kita juga ikut berbahagia.
Ini merupakan hal yang wajar, mengingat manusia memang memiliki kemampuan dalam merasakan emosi yang dirasakan orang lain.
Namun, seseorang yang dikenal sebagai emotional sponge atau spons emosional mungkin menanggapi situasi tersebut dengan jauh lebih intens. Bahkan, emosi yang orang lain rasakan bisa ‘berbahaya’ bagi dirinya.
Memangnya, apa itu emotional sponge?
Apabila dikutip dari laman Anxiety Centre, emotional sponge diartikan sebagai seseorang yang cenderung menyerap emosi dan energi orang-orang di sekitarnya. Bisa dikatakan bahwa seorang emotional sponge sangat sensitif terhadap nuansa emosional yang ditunjukkan orang lain, meskipun nggak diungkapkan dengan kata-kata.
Contohnya, saat seseorang sedang marah, seorang spons emosional akan langsung menyadari dan bahkan merasakan energi kemarahan di tubuhnya, kendati orang lain tersebut nggak menunjukkannya lewat kata-kata, ataupun gestur tubuh yang jelas.
Ternyata, hal ini terjadi bukan tanpa sebab, Bela. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang bisa menjadi spons emosional. Di antaranya, terlahir dengan kepekaan emosional yang tinggi, dibesarkan di lingkungan yang perlu memperhatikan perasaan orang lain, serta diakibatkan oleh status maupun pekerjaan yang mengharuskannya peka terhadap emosi orang lain, contohnya seorang pengasuh atau guru.
Ciri dari seorang emotional sponge
Setelah memahami apa itu emotional sponge, ada baiknya untuk mengetahui ciri-ciri dari spons emosional.
Oleh karenanya, Popbela sudah merangkumnya khusus untukmu, yang dilansir dari laman Counsellor Who Cares berikut ini.
1. Punya empati yang tinggi
Seorang emotional sponge memiliki empati yang sangat tinggi. Dengan kata lain, kalau kamu seorang spons emosional, maka kamu punya kemampuan untuk memahami pengalaman orang lain dan apa yang dirasakannya di luar perspektif dirimu sendiri.
Kamu juga kerap kali dapat merasakan emosi yang dimiliki orang lain secara intens, seolah-olah kamu turut mengalami hal yang mengakibatkan emosi tersebut.
Seperti saat temanmu merasa sakit hati akibat diputuskan pacarnya, kamu akan merasakannya. Begitu pula ketika ia merasa bahagia. Kamu bisa merasakannya seperti kamu sendiri yang mengalami pengalaman yang membahagiakan itu.
2. Sulit mengendalikan emosi diri sendiri
Karena kerap menyerap emosi orang lain, emotional sponge bisa jadi kesulitan dalam mengendalikan emosi dirinya sendiri. Tak hanya itu saja, tanpa sadar kamu akan selalu mengutamakan orang lain, ketimbang dirimu sendiri. Akibatnya, kamu mungkin jadi rentan merasa marah akan hal-hal kecil karena begitu banyaknya emosi yang kamu pendam.
3. Punya intuisi yang baik
Kabar baiknya, sebagai emotional sponge, kamu diberkahi dengan intuisi yang sangat baik. Yup, kamu cenderung mendapatkan firasat ketika hal-hal tertentu terjadi dalam hidupmu atau orang lain.
Saat intuisimu mendeteksi ada sesuatu yang aneh ketika kamu tengah mengerjakan sesuatu, otomatis kamu bakal langsung menghentikannya. Dan apabila kamu merasakan hal nggak beres saat orang lain melakukan hal tertentu, kamu akan memberi mereka peringatan untuk segera menghentikannya.
Dengan intuisi yang baik ini pula kamu jadi lebih paham apa yang menurutmu baik untuk dirimu sendiri, mudah dalam memahami perasaan serta membaca karakter orang lain.
4. Merasa nggak cocok di tempat ramai
Sebagai emotional sponge, kamu juga sering kali merasa nggak cocok saat berada di tempat yang ramai. Karena saat berada di situasi ini, kamu akan cenderung merasa cemas dan sensitif.
Terlebih ketika kamu mulai menangkap emosi negatif, energi, atau bahkan tekanan fisik dari orang-orang di sekitarmu. Ini akan membuatmu sangat stres dan kewalahan. Maka nggak heran dalam situasi seperti ini, kamu acap kali merasa lebih baik sendirian.
Sebenarnya, hal ini berakar dari munculnya pikiran-pikiran yang nggak menyenangkan, serta hal lainnya yang didasari oleh rasa takut yang terpantik saat kamu berada di dalam situasi tersebut.
Misalnya, sewaktu kecil dulu kamu pernah dipermalukan dalam situasi sosial. Akibatnya setelah dewasa, saat kamu hadir di acara reuni sekolah, perasaan takut itu muncul kembali yang membuatmu stres dan ingin segera pergi dari situasi tersebut.
5. Kerap menjadi tempat curhat orang lain
Emotional sponge sangat andal dalam urusan mendengarkan orang lain dengan baik. Oleh sebab itu, kamu sering kali menjadi tempat curhat bagi orang-orang di sekitarmu.
Tapi, karena empati tinggi yang kamu miliki, kamu kerap kesulitan dalam menyampaikan batasan saat kamu merasa kewalahan mendengarkan cerita orang lain.
Apa yang perlu dilakukan untuk melindungi diri dari menyerap emosi orang lain?
Nah, kalau kamu merasa related dengan ciri emotional sponge di atas, selanjutnya tentu kamu perlu belajar bagaimana cara yang tepat dalam melindungi dirimu supaya nggak terus-menerus menyerap emosi orang lain.
Pasalnya, seandainya kamu nggak mampu melindungi diri, kamu bakal rentan mengalami stres berat, kecemasan, hingga masalah dalam hubunganmu, Bela.
Jadi, apa saja hal yang perlu kamu lakukan? Berikut jawabannya.
1. Akui dan terima
Yang pertama dan paling penting kamu perlu mengakui dan menerima kenyataan bahwa kamu seorang emotional sponge. Karena hanya dengan penerimaan, kamu bisa melanjutkan langkah lain untuk melindungi kesejahteraan dirimu sendiri.
2. Belajarlah untuk menetapkan batasan yang sehat
Sebagai spons emosional, salah satu hal yang cukup menantang ialah menetapkan batasan yang sehat dengan orang lain. Seperti halnya belajar membatasi percakapan dengan seorang teman ketika mulai merasa kewalahan.
Kesulitan ini bisa terjadi karena kamu punya sifat nggak enakan, maupun rasa peduli yang berlebihan. Tapi kalau dibiarkan, sebenarnya dirimulah yang paling dirugikan.
Oleh karenanya, belajar tetapkan batasan mulai dari sekarang. Apabila kamu merasa nggak punya kapasitas dalam mendengarkan curhatan orang lain, kamu bisa katakan dengan sejujurnya dan memberikan penawaran untuk mendengarkannya di lain waktu jika dibutuhkan.
3. Tingkatkan kesadaran diri
Menjadi emotional sponge berarti kamu harus meningkatkan kesadaran diri yang lebih tinggi. Setiap kali kamu merasakan emosi intens, tanyakan pada dirimu sendiri, kira-kira apakah emosi yang hadir itu milikmu, ataukah emosi yang kamu serap dari orang lain?
Dengan demikian, kamu bakal lebih mudah memproteksi diri dari rasa kewalahan, maupun stres.
Jadi itulah tadi ulasan mengenai apa itu emotional sponge beserta ciri dan hal yang perlu dilakukan apabila kamu seorang spons emosional. Semoga bermanfaat, ya!