Pandemi COVID-19 belum berakhir di Indonesia. Kenaikan kasus yang cukup tinggi akhir-akhir ini membuat pemerintah memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat. Setiap harinya tentu kamu mendengar kabar tentang seseorang yang terkena COVID-19 atau mereka yang harus kehilangan anggota keluarganya.
Lalu apa sebenarnya yang bisa kamu lakukan saat mendengar teman kamu positif COVID-19? Berikut ini adalah panduan tentang hal yang boleh dan sebaiknya kamu hindari. Disimak, ya!
1. Do: Mendoakan kesembuhannya
Tentunya di masa pandemi ini akan sulit, bahkan tidak disarankan, untuk menjenguk orang yang positif COVID-19. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah mendoakan kesembuhannya. Beri dia pesan-pesan yang memberinya semangat dan kirim doa untuk kesembuhannya.
2. Don't: Bertanya, "Kena dari mana/siapa?"
Salah satu hal yang sebaiknya tak kamu lakukan saat teman positif COVID-19 adalah menanyakan hal-hal berikut:
"Kena dari mana?"
"Ketularan dari siapa?"
"Habis jalan-jalan ke mana kamu?"
"Waktu pergi nggak pakai masker, ya?"
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terkesan menyalahkan dirinya. Padahal terkena virus tersebut bisa dari mana saja. Orang bisa berasumsi dirinya tertular dari mana atau dari siapa, tapi tentu tidak bisa mengetahuinya secara pasti.
3. Do: Mengirimkan makanan atau vitamin
Bentuk perhatian lainnya yang bisa kamu lakukan sebagai teman adalah mengirimkan makanan untuk temanmu yang positif COVID-19. Namun ada beberapa hal pula yang perlu diperhatikan, misalnya pastikan kiriman makananmu itu tidak merepotkan dirinya. Pilih makanan yang bisa disimpan dan bukan yang cepat basi. Perhatikan pula porsinya agar tidak terlalu banyak, terutama bagi teman kamu yang isolasi sendirian.
Selain makanan, vitamin, madu, masker medis, air disinfectant, dan kebutuhan lainnya. Nggak hanya makanan, kadang saat isolasi mandiri, seseorang juga memerlukan hiburan. Kamu bisa mengirimnya buku, puzzle, alat-alat melukis, atau barang-barang lainnya yang bisa menghibur dirinya selama isolasi mandiri.
4. Don't: Mengirimkan berita seputar kasus COVID-19
Saat teman kamu positif COVID-19, hindari mengirimkannya berita seputar kasus COVID-19, misalnya jumlah kasus yang bertambah, korban meninggal yang makin banyak, atau varian baru yang lebih menular. Hal ini justru bisa membuatnya makin stres, padahal salah satu yang dibutuhkan pasien COVID-19 adalah bisa tetap semangat untuk mengalahkan virus tersebut.
Jangan pula mengirim berita-berita hoax atau yang kebenarannya belum diketahui. Lagi-lagi hal tersebut bisa membuat temanmu makin terbawa pikiran.
5. Do: Menawarkan bantuan lainnya
Kamu juga bisa menawarkan bantuan lainnya. Misalnya, jika teman kantormu yang terkena COVID-19, maka kamu bisa menawarkan diri untuk membantu membereskan pekerjaan kantornya. Jika temanmu memiliki keluarga di rumah, sementara dia harus isolasi di tempat lain, kamu bisa menawarkan bantuan untuk mengecek keadaan keluarganya di rumah atau sekadar mengirimkan mereka makanan.
Dengan mengetahui ada orang yang memberikan bantuan selama mereka berusaha untuk pulih, tentu akan menyenangkan hatinya.
6. Don't: Menjadikan COVID-19 sebagai bahan candaan
Dalam pertemanan, kamu mungkin sering melontarkan candaan. Namun sebaiknya hindari menjadikan kondisi temanmu atau pandemi COVID-19 itu sebagai candaan. Hal itu bisa menyakiti hatinya, apalagi jika gejala yang dia rasakan cukup parah.
7. Do: Menghibur teman dengan berbagai cara
Tak harus berupa barang, kamu bisa melakukan berbagai cara untuk menghibur dan menyemangati teman yang terkena COVID-19. Saat isolasi sendirian, kadang dia akan merasa bosan dan kehadiran dirimu sebagai teman, meski hanya lewat pesan singkat atau video call, akan sangat berarti baginya.
Jadi, secara rutin tanyakan kabarnya. Beri dia semangat, bagikan cerita-cerita lucu, atau kirim dia meme yang bisa membuatnya tertawa. Apa pun itu, hibur temanmu supaya dia bisa cepat pulih, ya!