Putus cinta memang menyakitkan. Tak jarang pula rasa sakit itu sepertinya sulit untuk dihilangkan. Akibatnya, kamu pun kesulitan untuk move on dan akhirnya terpaku pada rasa sedih akibat putus.
Menurut Guy Winch, seorang psikolog dan penulis buku “How to Fix a Broken Heart”, setidaknya ada lima hal yang menyebabkan kamu sulit menghilangkan rasa sakit akibat putus cinta.
1. Tidak bisa menerima alasan putus
Tak jarang putusnya hubungan dilakukan oleh sepihak. Jika keputusan itu dari pihak pasanganmu, sementara kamu sendiri tidak mau menerimanya, maka kamu pun akan kesulitan untuk move on karena belum bisa menerima alasan putus dari si dia.
Apa pun alasan dari pacar, kamu tetap harus berusaha untuk mencari-cari jawaban. Jika si dia saja merasa mantap untuk putus dari kamu, maka kamu juga harus yakin untuk melupakannya.
2. Menyalahkan diri sendiri
Permasalahan yang terjadi dalam sebuah hubungan pastinya terjadi karena kedua belah pihak. Jadi berhentilah menyalahkan diri sendiri. Sikap seperti ini akan membuat kamu merasakan sakit yang berkepanjangan.
3. Hanya fokus pada kenangan manis tentang atau dengan mantan
Kenangan manis dengan sang mantan tentu banyak. Tapi keputusan untuk berpisah pasti terjadi karena ada masalah atau ketidakcocokan yang terjadi di antara kalian. Apabila kamu memang ingin benar-benar move on, jangan melulu fokus pada kenangan manis tapi lihat kembali alasan yang menyebabkan kalian berpisah.
4. Menghindari semua hal yang berhubungan dengan mantan
Selama kalian pacaran pasti ada tempat-tempat ‘bersejarah’, seperti restoran pertama kalian kencan, bioskop yang sering kalian datangi, atau tempat dia menyatakan cinta padamu. Semakin kamu berusaha menghindari tempat-tempat ‘bersejarah’ itu, sebenarnya kamu akan semakin sulit melupakannya dan terus merasakan sakit akibat putus cinta.
5. Menyimpan benda yang mengingatkan kita akan mantan
Masihkah kamu menyimpan foto si mantan atau hadiah darinya? Mungkin ini saatnya untuk merelakan barang-barang tersebut supaya kamu bisa lebih mudah untuk move on. Jika merasa sayang untuk membuang hadiah berupa barang, kamu bisa menyumbangkannya ke orang lain.
Buku milik Guy Winch bertajuk “How to Fix a Broken Heart” juga menjadi topik dalam diskusi bersama Kinokuniya Bookstore dan Personal Growth – Counseling and People Development yang digelar, Sabtu (22/02), di Plaza Senayan, Jakarta.
Dalam diskusi buku yang dipandu oleh Ratih Ibrahim, psikolog dan CEO Personal Growth – Counseling and People Development, ini juga menghadirkan Daffa Wardhana (influencer & economic enthusiast) dan Shafira Umm (presenter dan broadcaster) sebagai narasumber. Mereka pun sempat membagi kisah seputar perasaan mereka saat merasakan putus cinta.
Dalam diskusi buku ini juga banyak membicarakan seputar cara-cara untuk memahami emosi yang dirasakan saat patah hati. Sang penulis buku, Guy Winch, merupakan psikolog yang terkenal dalam mengintegrasikan ilmu kesehatan emosional ke dalam kehidupan sehari-hari, tempat kerja, dan pendidikan. Dia pun telah menjadi konselor bagi banyak pasangan dan individu selama lebih dari 20 tahun. Buku “How to Fix a Broken Heart” ini juga memberikan pesan harapan bagi mereka yang merasa sedih dan patah hati.