Jika membicarakan tentang hubungan, tentunya kita berharap bertemu dengan orang yang berbagi pandangan dan pemikiran yang kurang lebih sama. Begitu pula dalam memilih pertemanan. Memilih orang yang tepat denganmu menjadi modal untuk mendapatkan hubungan pertemanan yang berkualitas dalam jangka panjang.
Namun, terkadang kamu bertanya-tanya apakah teman-temanmu adalah orang yang benar dan tepat bagimu. Untuk menghindari hal tersebut, berikut 12 tanda kamu kemungkinan dikelilingi oleh orang yang salah.
1. Merasa lelah, bukan berenergi
Berkumpul bersama teman bisa menjadi kesempatan berharga untuk kamu rehat sejenak dari kepenatan sehari-hari dan mengembalikan semangat. Namun, bagaimana jika efek yang kamu dapatkan malah sebaliknya?
Kamu merasa kehabisan tenaga seolah-olah energi yang ada tersedot habis oleh mereka. Ini bisa menjadi pertanda bahwa kamu dikelilingi orang yang salah. Teman sejati harusnya bisa menjadi sumber energi, penuh dengan semangat positif dan tentunya kegembiraan.
2. Hanya menerima dan tidak pernah memberi
Ketika keadaan sedang tidak baik-baik saja, apakah kamu berperan sebagai bahu untuk temanmu bersandar? Apakah kamu berperan sebagai pemberi nasihat? Apakah kamu seorang perencana kejutan baginya? Apakah kamu seorang pemberi semangat untuknya? Atau malah memerankan semuanya sekaligus?
Jika iya, maka kamu adalah orang yang selalu berusaha memberi dalam hubungan. Namun, bagaimana dengan sebaliknya? Ketika kamu berada pada keadaan yang sama, apakah mereka juga melakukan hal yang sama? Atau malah mereka menyebutkan berbagai alasan untuk menghindarimu? Jika iya, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa kamu dikelilingi oleh orang yang salah.
Dalam hubungan apa pun, termasuk persahabatan, harusnya berjalan dua arah di mana kedua belah pihak sama-sama berusaha. Persahabatan harusnya menjadi hubungan yang saling memberi dukungan, pengertian, dan kebahagiaan untuk satu sama lain.
3. Percakapan yang penuh dengan energi negatif
Percakapan menjadi hal yang tak kalah penting dalam hubungan pertemanan. Sama seperti hubungan lainnya, percakapan menjadi bentuk komunikasi yang akan menjembatani pemikiranmu dengan partner dalam hubungan tersebut. Tapi, bagaimana jika percakapan yang kamu bangun hanya memberikan energi negatif dan membuatmu merasa murung dan tidak bersemangat?
Mulai dari bergosip hingga mengeluhkan segala sesuatu, bisa membuat suasana hati menjadi buruk dan kemungkinan mempengaruhi pandangan hidupmu. Lingkaran pertemananmu haruslah berisi orang-orang yang menjadi sumber energi positif dan berperan sebagai tempatmu melarikan diri dari kepenatan sehari-hari.
Jika berbincang dengan mereka hanya membuat kamu dikelilingi energi negatif dan murung, ada baiknya untuk berpikir ulang apakah kamu dikelilingi orang yang salah atau bukan. Cari teman yang dapat membangkitkan suasana melalui percakapan yang menyenangkan dan positif.
4. Mereka tidak mendukung mimpi dan cita-citamu
Memiliki lingkaran pertemanan yang sangat mendukung apa pun mimpi dan cita-citamu menjadi hubungan ideal yang banyak diidam-idamkan. Hal ini juga bisa menjadi tolok ukur apakah kamu dikelilingi oleh orang yang salah atau bukan.
Teman sejati adalah mereka yang akan mendorong dan mendukungmu untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita. Mereka akan menjadi penyemangat nomor satu, rekan berbagi pandangan, dan menjadi pihak yang selalu memantau sejauh mana pencapaianmu. Semua itu dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk membantumu mewujudkan mimpi dan cita-cita yang diinginkan.
5. Teman hanya di kala senang
Lingkaran pertemanan sejati adalah mereka yang akan selalu ada di segala masa kehidupanmu. Tidak hanya di saat senang, mereka pun tidak keberatan selalu bersamamu di kala susah. Jika kamu mendapati temanmu menjadi orang pertama yang menghindari dan memberi beragam alasan di saat kamu kesulitan dan membutuhkannya, ini bisa jadi pertanda bahwa dia bukanlah orang yang tepat.
Teman sejati adalah mereka yang akan melekat padamu, baik di saat susah maupun senang. Mereka akan menjadi orang pertama yang mengulurkan tangannya untuk membantu, menyediakan bahunya untuk bersandar, atau menjadi pendengar ketika kamu membutuhkan.
6. Merasa dihakimi dan tidak diterima
Pertemanan terbentuk dari dua atau lebih orang yang memiliki pemikiran dan karakter yang berbeda. Jika lingkaran pertemanan itu membuat kamu merasa dihakimi atau bahkan tidak dihargai, ada baiknya kamu mempertimbangkan kembali apakah mereka orang yang tepat untukmu.
Perasaan terus-menerus dihakimi dan tidak dihargai tentu saja akan terasa melelahkan. Lingkaran pertemanan yang baik harusnya berisi orang-orang yang akan menerimamu apa adanya, baik kekurangan dan kelebihanmu. Tidak hanya itu, teman sejati adalah mereka yang membuat kamu merasa diterima, dihargai, dan dicintai.
7. Lingkaran pertemanan yang menekan
Apakah berkumpul bersama dengan teman membuat kamu merasa tersingkir dan terus-menerus terdorong keluar dari zona nyaman dalam artian yang tidak baik? Jika iya, ini pertanda bahwa kamu dikelilingi oleh orang yang salah. Pertemanan yang baik tidak akan membuatmu merasa tertekan untuk melakukan hal-hal di luar zona nyaman dan bertentangan dengan prinsip hidupmu.
Lingkaran pertemanan sejati akan menghormati batasan dan nilai-nilai yang kamu pegang di dalam hidupmu. Mereka tidak akan memaksamu untuk melakukan hal yang tidak nyaman dan menyesuaikan penilaianmu dengan mereka.
8. Menahan diri untuk berkembang
Pertemanan sejati akan mendukung dan mendorongmu untuk meraih cita-cita dan mimpi. Mereka akan mendorongmu untuk berusaha berkembang dan meraih keinginanmu. Jika mereka menahan dirimu untuk berkembang menjadi individu yang lebih baik dan membuatmu mengalami kemunduran dalam hidup, ada baiknya kamu mulai mencari perubahan.
Pertemanan terbaik adalah hubungan yang menginspirasimu untuk tumbuh, berkembang ke arah yang lebih baik, dan mendapatkan pembelajaran dari satu sama lain. Ingatlah selalu, lingkungan pertemanan yang baik akan membantu dan mendorongmu untuk berkembang ke arah yang lebih positif, bukan malah menahanmu.
9. Tidak senang dengan keberhasilanmu
Coba ingat kembali, apakah temanmu ikut merasakan kebahagiaan ketika hal menakjubkan terjadi padamu? Atau mereka meremehkan pencapaianmu, memberi respons yang tidak jelas, atau bahkan memperlihatkan kecemburuan? Hal ini merupakan pertanda bahwa kamu dikelilingi orang yang salah dan tidak tepat.
Lingkaran pertemanan yang terbaik adalah mereka yang tidak segan-segan ikut merayakan pencapaianmu layaknya keberhasilan mereka sendiri. Mereka akan antusias terhadap keberhasilanmu dan bukannya meremehkan usahamu. Kegembiraan ini menjadi bentuk cinta dan dukungan yang diberikannya pada kita.
10. Percakapan yang dangkal
Ternyata percakapan dalam pertemanan juga memegang peran penting pada kedalaman hubunganmu. Apakah percakapanmu lebih banyak membicarakan gosip terbaru daripada pembicaraan nyata tentang satu sama lain?
Jika percakapanmu hanya berkutat pada hal-hal umum saja, mungkin ini tanda bahwa koneksi yang terjalin dalam pertemanan tersebut cukup dangkal. Teman sejati akan mencari lebih jauh dan dalam tentang dirimu. Entah itu harapan, impian, ketakutan, atau semua yang bisa menggambarkan siapa dirimu.
11. Kurang adanya kepercayaan
Kepercayaan menjadi dasar terpenting dalam sebuah hubungan. Begitu pula di dalam hubungan pertemanan. Kepercayaan menjadi dasar yang solid dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Jika kita merasa tidak dapat memercayai temanmu dengan rahasia dan kekhawatiran yang dimiliki, itu pertanda untuk memikirkan kembali hubungan ini.
Tanpa adanya kepercayaan, pertemanan hanyalah sebuah permainan yang tidak ada nilainya. Kita harus bisa percaya dan yakin bahwa orang-orang yang menjadi teman kita adalah mereka yang bisa diandalkan saat terendah dan tidak akan mengkhianati kepercayaan yang diberikan. Funfact: teman yang sering bergosip tentang orang lain cenderung melakukan hal yang sama pada kita.
12. Mereka tidak berusaha memahami kita
Perbedaan dalam sebuah hubungan merupakan hal yang wajar. Namun, yang membedakan adalah apakah orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut meluangkan waktunya untuk benar-benar memahami satu sama lain? Hal ini juga berlaku pada hubungan pertemanan.
Ketika dihadapkan pada perbedaan, apakah teman kamu akan meluangkan waktu untuk benar-benar memahamimu, atau mereka hanya akan berasumsi dan tidak bertanya padamu? Jika mereka tidak berusaha memahami cara berpikir atau sudut pandangmu, hal ini bisa jadi pertanda bahwa mereka bukanlah orang yang tepat.
Lingkaran pertemanan yang baik harus mempertahankan rasa keingintahuan tentang individu-individu di dalamnya. Pemahaman yang kurang bisa menyebabkan kesalahpahaman dan perasaan terisolasi dalam hubungan. Pertemanan sejati selalu berusaha untuk memahami satu sama lain, tidak hanya ingin dipahami saja.