Bela, tentunya kamu akrab dengan yang namanya musuh dalam selimut bukan? Nah motif bisa saja hadir dari seorang teman yang sedang dekat denganmu, yaitu disebut sebagai frenemy.
Tidak jauh berbeda dengan musuh dalam selimut, frenemy merupakan mereka yang berperan seolah kalian berteman, tetapi tidak memberikan dukungan maupun membantumu. Ada perilaku licik dan pasif agresif yang kemudian bisa menjadikannya musuh dalam selimut.
Gimana kita bisa tahu seseorang itu adalah frenemy alias musuh dalam selimut? Berikut beberapa ciri-cirinya.
- Membicarakan dirimu di belakang
- Selalu meminta bantuan, tapi tidak membantumu
- Hanya ingin membicarakan diri sendiri
- Merasa tidak senang dengan pencapaiannmu
- Punya cara licik untuk menyakiti
- Banyak pertanyaan tanpa adanya saran
- Sabotase pasif-agresif
- Kata-katanya manis tapi tdak selaras dengan bahasa tubuh
- Menguatarakan candaan yang menyakiti hati
- Kritik jujur tapi untuk memprovokasi dirimu
Kalau sudah tahu ciri-cirinya, terus gimana caranya untuk mengadapi musuh dalam selimut? Tenang, simak tips berikut ini, yuk!
1. Coba tetap jadikan mereka benar-benar teman
Terkejut dengan tips pertama ini? Seorang bisa menjadi frenemy karena ego mereka yang hancur. Terkadang mereka menjadi musuh dalam selimut karena merasa tidak dapat mengakses high value kamu atau mereka merasa tersesat serta tidak aman.
Kalau begitu, coba tetap ramah dan ajak ngobrol mereka. Misalnya begini, ini contoh sederhana, kamu berhasil membeli mobil mewah setelah kerja kerasmu, sedangkan seorang teman belum bisa mendapatkannya. Alih-alih hanya mengatakan, “Hei aku beli mobil baru” saja, tambahkan dengan, “mau ikut coba nggak? Kita keliling kota.”
Maka, dia mendapatkan pengalaman baru, yaitu naik mobil mewah berkatmu. Dengan menunjukkan sisi ramah dari karaktermu dan merangkul mereka, mungkin kamu bisa mengubah frenemy menjadi seorang teman yang sebenarnya.
Tapi, cara ini hanya berlaku untuk mereka yang mau berubah, ya!
2. Jangan beri tahu secara langsung bahwa mereka frenemy
Tips kedua ini untuk frenemy yang sudah parah. Jangan konfrontasi mereka dengan berbicara dan menuduh secara langsung karena bisa saja terjadi kontraproduktif. Mereka bisa saja menyangkal permainan dan kecemburuan yang ditujukan padamu dan dengan kamu mengkonfrontasinya, maka dia akan makin membencimu.
3. Jangan beri tahu kalau kalian sudah tidak berteman
Memberi tahu mereka secara langsung bahwa kamu sudah tidak ingin berteman dengan frenemy akan mengembangkan hubungan baru, yaitu hubungan musuh. Untuk itu, kamu harus memiliki strategi sebelum memberitahukan orang tersebut, ya!
4. Pura-pura tidak tahu apa yang mereka lakukan
Kalau rencana buruk sang 'musuh dalam selimut' tidak berbahaya, maka berpura-pura tidak tahu saja. Mereka bisa saja menyerah karena melihatmu bergeming. Terkadang bersikap cuek adalah hal yang harus dilakukan demi menghindari konflik tidak perlu.
5. Perlihatkan wajah asli mereka
Frenemy penuh dengan kebencian dan kecemburun, nggak akan butuh waktu lama bagi orang lain untuk menyadarinya. Tingkatkan saja pesona dan karismamu. Dengan begitu orang-orang bisa melihat perbedaan antara dirimu dengan mereka yang pendendam.
6. Jangan jelekkan frenemy pada orang lain
Walaupun kamu bisa memperlihatkan wajah asli mereka, bukan berarti kamu juga ikut berbicara buruk, ya. Berbicara buruk adalah hal yang tidak baik, bisa jadi sesuatu yang buruk itu akan menimpamu juga. Kamu tentu tidak ingin hal itu terjadi bukan?
7. Lepas dengan pelan-pelan
Beberapa di antaranya dengan tidak langsung menjawab telepon maupun chat mereka atau jawab seperlunya. Kemudan batasi waktu untuk bertemu. Misalnya kamu hanya ingin bertemu pada waktu X dan berapa jam.
Kamu juga bisa mengatakan tidak pada ajakan mereka, tentu dengan sopan, ya. Lakukan secara berulang maka hubungan akan pelan-pelan memudar.
8. Jadikan mereka motivasi
Sindiran dan pengkhianatan frenemy jadikan sebagai motivasi kamu untuk makin maju ke depan. Buktikan kamu bisa semakin baik walaupun banyak sindiran atau perkataan yang nggak baik untuk kamu.
9. Remember, you come first
Nah, jika seorang teman sudah menjadi frenemy, ingat bahwa kamu harus melepaskan mereka, ya. Jangan merasa bersalah. Utamakan diri kamu. Perlu diingat, terkadang melepaskan lebih daik daripada mempertahankan. Jadi pilihlah dengan bijaksana untuk melepaskan sesuatu.
Itu beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk menghadapi frenemy. Semoga kita selalu mendapatkan teman yang baik ya, Bela.