Pasangan bisa putus karena beragam alasan. Walaupun kamu dan si dia setuju untuk berpisah, putus sendiri terkadang masih meninggalkan kesan yang buruk. Jika alasan putus itu adalah pengkhianatan seperti perselingkuhan, kebohongan, ghosting, atau pelecehan, memaafkan mantan adalah tugas yang berat.
Menurut pakar hubungan, Trina Leckie, memaafkan memang sangat berat apalagi jika ada luka batin. Namun, dengan memaafkan kita bisa merasakan kelegaan di dada. Ia juga mengatakan menyimpan dendam sebenarnya sangat menyusahkan hidup kita dan membuat kepala berat. Dengan memaafkan, kita bisa menghapus ruang negatif itu.
Memaafkan mantan dapat dimulai dengan menyayangi diri. Daripada fokus bagaimana cara memaafkan mantan, hal yang harus dilakukan adalah belajar merasakan semua emosi yang ada di dalam diri sendiri.
Berikut adalah cara memaafkan mantan pacar yang harus kamu ketahui, mengutip dari Elite Daily.
1. Memahami kalau memaafkan adalah proses bukan tujuan
Tanamkan mindset kalau memaafkan adalah sebuah proses, bukan tujuan akhir. Ketika kita tidak memaafkan dan memiliki kebencian atau membawa amarah dalam hidup, itu akan berpengaruh pada hubungan selanjutnya. Hal itu menyebabkan kamu tidak bisa hidup dan mencintai sepenuhnya.
Cari tahu bagaimana caramu untuk memaafkan si mantan. Tentunya ini juga membutuhkan usaha keras dan intropeksi diri. Mungkin saat ini kamu bisa ikhlas dengan semua yang terjadi, tapi keesokan harinya akan terjebak dalam perasaan marah. Itu semua adalah proses.
Kamu juga tidak bisa berekspektasi bisa langsung memaafkan mantanmu semua ini butuh waktu dan refleksi diri. Langkah pertama yang kamu lakukan adalah memahami prosesnya jika kamu sedang berhadapan dengan rasa duka.
2. Rasakan lukamu sepenuhnya
Jangan buru-buru untuk memaafkan orang lain sebelum kamu mengakui dan merasakan semua emosimu. Kamu harus melihat luka batinmu seperti merawat kakimu yang patah. Maksudnya, kamu mengobatinya dengan baik, mengikuti larangan, dan beristirahat.
Saat menyangkut patah hati, kita tidak terbiasa bersedih dan mengasihi hati yang sedang patah. Pengampunan adalah siklus terakhir dalam pemaafan dan harus dimulai dengan pertanggungjawaban.
Mulailah mengganti pertanyaan dari "Bagaimana dia melakukan itu pada saya" dengan "Bagaimana saya berkontribusi dengan hubungan ini". Dari sana, penerimaan dan pemaafan akan terjadi secara bertahap.
3. Jangan puji mantanmu
Orang-orang mungkin melihat hubungan kalian bahagia dan sehat, tapi ada alasan mengapa kalian tidak bisa lanjut bersama. Terkadang orang lain mungkin memuji mantanmu karena terlalu baik seperti, "Dia orang yang baik, aku tidak akan pernah bertemu orang sebaik ini, kita adalah belahan jiwa sejati."
Itu bentuk lain dari tidak melihat kenyataan karena mantan kamu bisa jadi hebat, tetapi jika mereka tidak cocok untukmu, maka mereka tidak terlalu hebat.
Saat kamu berupaya untuk memaafkan mantanmu, bersikaplah waspada jika kamu terlalu memujinya dan salah melihat kesalahannya sebagai suatu pemakluman.
4. Belajar menyayangi diri sendiri
Ini adalah cara yang penting untuk menyayangi diri sendiri. Kamu harus membedakan kritik untuk mantanmu dan untuk dirimu.
Mungkin kamu akan merasa gagal menjalani hubungan yang bahagia atau menyesali sesuatu, dan bisa juga kamu takut tidak bisa menemukan cinta lagi. Apa pun yang membebani pikiranmu, cobalah untuk belajar mengasihi diri sendiri.
Hal ini dapat dimulai dengan bersikap jujur terhadap perasaanmu dan tidak menghakiminya. Pahamilah kamu juga manusia yang berbuat salah dan kamu sudah berusaha sebaik mungkin.
Mengasihi diri sendiri mungkin terlihat mudah secara teori, namun tidak secara praktik. Meskipun begitu, jangan khawatir. Sebagai awal, cobalah lakukan secara perlahan dan melakukan refleksi diri dengan meditasi.
5. Tempatkan dirimu pada posisi mantanmu
Saat kamu sudah berdamai dengan dirimu, kamu bisa memulai untuk menemukan kedamaian dengan si mantan. Proses ini mungkin akan menggali luka lama dan membuatmu teringat kembali .
Lihatlah si dia karena telah menyakiti hatimu dan coba menempatkan dirimu dengannya. Misalnya, ketika seseorang meng-ghosting dirimu, yang mana itu umum terjadi pada usia muda.
Alasannya mungkin saat masih kecil mereka diajarkan untuk tidak merasakan emosi, mereka diajarkan menangis adalah hal yang lemah, dan ketika merasakan itu mereka akan dikurung seperti ada sesuatu yang salah padanya. Itulah yang terjadi kepada anak-anak dan menjadikannya sebagai kompas untuk bertahan hidup dengan menghindari emosi.
Ketika kamu memandang mantanmu dan mereka bukan sosok yang jahat dan mereka berusaha sebaik mungkin untuk mempertahankan hubungan, mungkin itu akan sedikit membantumu. Tetapi, ingat untuk tidak memaksakan diri, ya!
Itulah beberapa cara untuk memaafkan mantan dari perpisahan yang buruk. Ingat, jangan terlalu terburu-buru terhadap prosesnya dan belajar bersabar. Tetap semangat, kamu pasti bisa melalui ini, Bela!