Orang-orang narsistik tidak mencari persahabatan atau hubungan jangka panjang. Bagi mereka, orang lain adalah alat untuk penegasan diri, yang ingin dimanfaatkan untuk mencapai tujuannya. Sebenarnya orang narsistik sangat menyukai orang yang memiliki sedikit kepercayaan diri dan sensitif agar mudah dimanfaatkan.
Untuk keluar dari hubungan atau persahabatan seperti itu sulit, tetapi bukan berarti mustahil. Kuncinya adalah mengenali titik-titik lemah untuk melindungi diri sendiri dengan lebih baik. Tetapi jika kamu ingin tetap berhubungan dengan orang narsistik, kamu harus mengetahui 5 kelemahannya agar dapat bereaksi dengan tepat dalam situasi sulit. Berikut kelemahan orang narsistik yang telah Popbela rangkum.
1. Suka mencari perhatian
Narsistik senang menjadi pusat perhatian. Mereka sering kali tampak menawan pada pandangan pertama yang juga terkesan cerdas dan fasih berbicara. Namun sebenarnya, mereka cukup manipulatif yang bisa membuatmu merasa kecil dan rendah diri.
Orang yang narsis membutuhkan perhatian dan konfirmasi dari lingkungannya, jika tidak, mereka menjadi agresif atau depresif. Namun, kamu dapat mengatasi hal ini dengan dua cara, yaitu memeluk mereka dan pujilah dengan cerdik dengan mengatakan tujuanmu tanpa dia sadari. Cara kedua, yaitu dengan mengabaikannya atau tidak percaya dengan hal yang dibicarakannya.
2. Tidak mampu merefleksikan diri
Jika orang narsistik berbuat salah, mereka cenderung mencari kesalahan kepada orang lain. Oleh karena itu, mereka bereaksi sangat sensitif terhadap kritik. Mereka cenderung mengatakan hal-hal seperti, “Kamu sangat sensitif!”, “Jika kamu tidak bertindak seperti itu, aku tidak akan melakukannya,”, “Kamu memprovokasiku,” dan lain sebagainya.
Namun, dengan perilaku ini, seorang narsisis tidak hanya merugikan orang-orang di sekitarnya, tetapi juga dirinya sendiri. Kamu bisa mengatasinya dengan memintanya untuk menjelaskan alasan perilakunya mengapa melakukan hal tersebut.
3. Tidak mendengarkan orang lain
Orang narsistik lebih suka mendengarkan diri mereka sendiri berbicara. Ia sama sekali tidak tertarik dengan pengalaman dan cerita orang lain. Jika orang lain menjadi pusat perhatian, mereka hampir tidak tahan, dan merasa dirinya yang paling pantas. Jadi narsisis cenderung mendominasi segala percakapan.
Namun, kamu tidak harus menoleransi hal itu sama sekali. Katakan kepadanya dengan sopan tetapi tegas bahwa sekarang giliranmu. Kelemahan yang dimiliki narsisis ini menghambatnya untuk mengambil perspektif lain. Pikiran narsisis hanya berputar di sekitar pandangannya sendiri, yang berarti bahwa pertumbuhan pribadinya terabaikan.
4. Serakah
Seorang narsistik mendambakan kekayaan finansial dan materi untuk membuat orang-orang di sekitarnya terkesan. Namun, itu lebih merupakan penampilan daripada kenyataan. Narsistik memiliki harga diri yang sangat rendah, tetapi enggan mengakuinya. Oleh karena itu, salah satu agar diakui orang lain adalah dengan menjadi kaya, sehingga mereka cenderung serakah untuk mendapatkan sesuatu.
Sayangnya, jabatan hingga harta juga tetap membuat mereka tidak bahagia. Akhirnya mereka memanipulasi, membuat penasaran, dan menyerang orang lain untuk mencapai tujuannya.
5. Tidak mudah berempati
Orang yang narsistik tidak mampu berempati dengan orang lain. Oleh karena itu, mereka sering kali tampak acuh tak acuh dan tidak berperasaan. Terkadang mereka bahkan tersenyum pada orang yang sedang dalam keadaan buruk untuk meningkatkan ego mereka sendiri. Sederhananya jika kamu menderita, semakin nyamanlah seorang narsistik.
Karena perilaku ini, individu dengan gangguan kepribadian narsistik tidak dapat membentuk hubungan yang berkelanjutan berdasarkan empati, kepercayaan, dan saling pengertian. Sebaliknya, mereka mencari pasangan yang dianggap lebih lemah yang mengaguminya dan memuaskan harga dirinya yang rendah.
Nah, itulah kelemahan orang narsistik. Jika kamu bergaul dengan mereka, ada baiknya menerapkan tips-tips yang telah diberikan di atas, ya!