16 Cara Tiap MBTI Menghabiskan Malam Natal

Natal sebentar lagi datang, ada beragam cara menghabiskan malam tersebut bersama orang-orang terkasih. Tentu saja setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk menghabiskan malam Natal. Jika melihat MBTInya, mereka menghabiskan Natal dengan kebiasaan masing-masing.

Penasaran nggak bagaimana masing-masing MBTI menghabiskan malam Natal? Nah, kalau kamu penasaran yuk, cari tahu jawabannya berikut ini, Bela!

Di malam Natal, ENFP berusaha meyakinkan semua orang bahwa bernyanyi lagu-lagu rohani di rumah akan jauh lebih menyenangkan daripada bermain permainan Scrabble dan makan kue khas Natal. Mereka juga mengajak orang-orang untuk bernyanyi bersama dengan lantang. 

ENTP menghabiskan malam Natal dengan menghias pohon Natal. Mereka menghiasnya dengan pernak-pernik bundar dan berkilau di pohon tersebut terinspirasi oleh "bola penyihir" yang dipercaya bisa mengusir roh jahat.  

Awalnya INFP menghabiskan malam Natal hanya dengan bernyanyi. Selain itu, ia juga berkhayal orang-orang akan menghayati pesan-pesan cinta, kedamaian, dan kebaikan dalam lagu-lagu Natal. Tak hanya itu, INFP bisa melakukan hal absurd, seperti menyelamatkan seekor kucing liar.

INTP menghabiskan sepanjang malam dengan berdiam diri di sudut ruangan, mengobrol dengan laptop, dan bergumam sendiri tentang Artifical Intelligence (AI) dan pembelajaran mesin. Bahkan saat kumpul bersama, semua orang bingung dan bertanya apa yang sebenarnya INTP lakukan? Jadi mereka membiarkannya saja sampai tiba saatnya untuk pulang.

ENFJ bisa mengajak orang yang kesepian untuk menghabiskan malam Natal bersama. Mereka bisa mengobrol dengan orang-orang tersebut, bahkan bersenang-senang dengannya. Selain itu, saat berkumpul, ENFJ juga suka berpidato dan menyentuh hati para pendengarnya.

Saat malam Natal dan berkumpul dengan keluarga, ENTJ justru membicarakan hal yang berkaitan dengan keuangan. Terkadang jika diingatkan, hal itu akan melukai hati ENTJ dan mereka akan marah. Akhirnya, semua orang mencoba mengacuhkan ENTJ.

Saat malam Natal, INFJ suka melamun menatap pohon Natal. Mereka beranggapan bagaimana hidup itu seperti rangkaian lampu warna-warni. INFJ juga berpikir kegelapan hidup diselingi oleh momen-momen kegembiraan yang menerangi jalan mereka. Semua orang memandang INFJ seolah-olah mereka baru saja menenggak minuman beralkohol, tetapi INFJ hanya menggelengkan kepala karena itu sudah kebiasaannya untuk melamun.

INTJ berharap saat malam Natal orang-orang tidak terlalu berisik, mereka lebih suka memainkan permainan yang seru. Saat orang-orang membicarakan soal finansial, ternyata INTJ diam-diam menyimpan uang yang sangat banyak yang ia peroleh melalui investasi. 

ESFP bernyanyi bersama ENFP saat Natal, mereka juga berkeliling dan pada akhirnya menemukan bar karaoke. Lagu wajib ENFP adalah "All I Want for Christmas Is You" dan mereka mengajak ENFP ikut bersamanya. Lucunya, ESFP akhirnya memenangkan kompetisi karaoke dan mendapatkan banyak teman baru.

Saat malam Natal, ESTP bereksperimen dengan minuman berakohol. Mereka juga mengajak orang-orang bermain salju dan menantang permainan seru. ESTP tak bisa diam saat malam Natal, mereka juga senang mengajak orang-orang melakukan sesuatu yang baru.

Saat perkumpulan Natal, ISFP hanya bertemu dengan orang-orang sebentar lalu bergegas untuk pulang ke rumah. Di rumah, ISFP biasanya membuat sesuatu yang menurut mereka mengasyikkan seperti membuat kue jahe atau menghias pohon Natal-nya.

ISTP kerap mencari sesuatu yang menarik dan akhirnya berkunjung ke mall. Mereka juga bisa berkenalan dengan orang baru dan pulang larut malam. Hal itu membuat ISTP bahagia daripada harus berdiam diri di rumah.

ESFJ berusaha mengatur permainan scrabble, memastikan semua orang merasa nyaman, dan menyiapkan cangkir berisi cokelat panas bagi mereka yang berada di luar. Ketika ENTJ mulai mengoceh tentang mata uang kripto, ESFJ dengan lancar mengubah topik pembicaraan ke hal yang seru seperti liburan.

Saat malam Natal, ISFJ mengawasi orang-orang di belakang, mencoba memastikan semua orang bersenang-senang dan tidak ada yang dikecualikan. Saat ada seseorang yang merasa kurang nyaman, ISFJ mengikutinya untuk memastikan mereka baik-baik saja.

Malam harinya, saat semua orang sudah pulang, ISFJ mengirimkan kartu ucapan liburan kepada semua orang yang mereka kenal disertai pesan yang hangat dan menyentuh hati.

ISTJ sangat fokus dengan permainan scrabble daripada terganggu pembicaraan tentang liburan. Mereka memenangkan permainan dengan telak dan merasa itu biasa saja padahal sambil dalam hati merasa seperti orang yang sangat hebat.

ISTJ juga suka menata ulang buku-buku di rak buku dalam urutan abjad, memperbaiki lampu Natal yang padam, dan mengepel secangkir minuman yang tumpah yang tidak diperhatikan orang lain.

ESTJ menjadi wasit permainan scrabble. Mengawasi semua orang dan memastikan tidak berbuat curang. Malam harinya, ESTJ mengeluarkan laptop mereka dan mulai bekerja untuk mengoptimalkan anggaran hadiah Hari Raya dan memastikan perayaan tahun depan akan lebih murah.

Nah, itulah bagaimana tiap MBTI menghabiskan malam Natal dalam sebuah pertemuan. Ada yang relate?