Sekarang ini, amat mudah untukmu terhubung dengan siapa saja sepanjang waktu melalui media sosial, bukan? Tetapi, jangan sampai berlebihan! Mudah penggunaannya bukan berarti mudah juga pengaturannya, Bela.
Faktanya, beberapa orang mengalami kesulitan menjalani kehidupan mereka, karena terlalu sering memeriksa ponselnya. Sampai-sampai aktivitasnya di dunia nyata seperti pekerjaan, hubungan dengan pasangan atau keluarga, jadi terganggu. Kalau sudah begini, kebiasaan bersosial media dapat berubah toxic, lho.
Lakukan pencegahan agar hal ini nggak terjadi kepada kamu. Sebagai langkah awal, kenali pertanda yang mungkin muncul ketika kamu mulai kencanduan media sosial, ya. Jika kamu merasakan hampir seluruh indikasi yang ada, tampaknya kamu benar-benar butuh waktu rehat dan berhenti bermedia sosial untuk sementara waktu alias detoks.
1. Kamu selalu memikirkan media sosial.
Merasa sulit berhenti memikirkan pemberitahuan, pesan, atau permintaan pertemanan di platform media sosial tertentu? Ya, ini merupakan salah satu pertanda bahwa kamu mulai kecanduan media sosial dan butuh detoks.
Hal ini memang lumrah terjadi, kok. Tetapi, jangan sampai mengganggu aktivitas kamu, ya. Menarik diri untuk sementara waktu dengan menghapus instalasi media sosial tersebut dari ponsel kamu merupakan langkah yang tepat.
2. Kamu membahayakan diri sendiri dan orang lain ketika memeriksa media sosial.
Tak dapat mengatasi keinginan untuk selalu memeriksa ponsel, bahkan ketika mengemudi merupakan bukti nyata bahwa kecanduanmu akan media sosial telah mengambil alih kontrol diri. Waduh, bahaya banget, ya! Jangan biarkan keadaan ini bertahan lama, Bela. Segera ambil langkah dengan melakukan detoksifikasi dalam kurun waktu tertentu. Hal ini akan sangat membantumu agar terlepas dari pengaruh buruk media sosial.
3. Kamu pertaruhkan pekerjaan dan hal penting lainnya hanya untuk memeriksa ponsel.
Mencuri-curi kesempatan untuk melihat sekilas ponsel di tempat ibadah, di acara keluarga, atau rapat kerja sangatlah mengganggu! Bahkan, tindakan semacam ini dapat membuatmu kehilangan fokus, lho. Padahal, memeriksa media sosial bukanlah aktivitas yang wajib dan genting, bukan? Untuk itu, mempertaruhkan pekerjaan apalagi status kamu dalam kelompok hanya demi media sosial benar-benar tidak sepadan, Bela.
4. Kamu terlalu mengejar jumlah like dan follower.
Pertanda lainnya yang menunjukkan bahwa kamu tengah kecanduan media sosial adalah kamu terlalu mengejar jumlah pengikut alias follower dan jumlah like dalam setiap unggahan kamu. Meski berbagai platform mempromosikan dirinya sebagai cara agar tetap terhubung. Faktanya, media sosial nggak memberi pengaruh yang berarti dalam mengurangi perasaan kesendirian, lho. Banyaknya follower dan like yang kamu terima sebenarnya nggak menjamin jumlah orang yang akan bersimpati padamu atau menolongmu saat kamu kesusahan. Jika kamu sudah terobsesi dengan angka, sebaiknya kamu lakukan detoks media sosial, segera!
5. Kamu merasa malu dengan permasalahan kecanduanmu akan media sosial.
Merasa malu dan tak nyaman untuk membicarakan tentang ketergantungan kamu akan media sosial juga merupakan salah satu pertanda bahwa kamu kecanduan, lho. Percayalah, perasaan malu hanya akan muncul apabila kamu yakin ada sesuatu yang salah dari dalam diri. Jadi ketika kamu menyadarinya maka inilah saat yang tepat untuk berubah.
Detoks media sosial yang benar dilakukan paling tidak selama 4 hingga 6 minggu lamanya, Bela. Kamu dapat menjalankannya dengan hanya menghapus instalasi aplikasi media sosial yang membuatmu kecanduan. Namun, apabila memungkinkan, kamu juga dapat melakukan ini dengan tanpa menyentuh ponsel sama sekali. Tampak dramatis memang. Tapi cara yang satu ini cukup ampuh untuk mengembalikan kontrol diri kamu. Yuk, kuatkan hati dan bulatkan tekat!