Menikah itu sekali seumur hidup. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan ada beberapa hal yang perlu kamu jadikan pertimbangan. Salah satunya adalah kesiapan dari dalam diri. Sebab, hal tersebut merupakan bekal utama dalam membangun kehidupan rumah tangga yang berkualitas.
Namun, bagaimana jika orangtua kamu mulai mendesak untuk segera melepas masa lajang di usia yang kini terbilang cukup matang? Apakah melawan akan jadi jawaban? Popbela punya beberapa saran yang dapat kamu terapkan guna mengatasi hal ini sebagai anak yang baik. Yuk, baca sampai habis!
1. Dengarkan pendapat orangtua
Meski saat ini menikah bukan prioritas utama, sebagai anak yang baik, kamu tetap harus mendengarkan dan berusaha untuk memahami perspektif orangtua. Coba letakkan sejenak ego dalam diri guna mengetahui apa yang sesungguhnya mereka harapkan dengan menikahkan kamu. Dengan begitu, mungkin kamu jadi lebih mengerti harus menyanggah argumen mereka dari sisi sebelah mana.
2. Siapkan alasan yang kuat
Kemudian, kamu juga perlu memiliki alasan yang kuat tentang mengapa kamu belum ingin untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Pasalnya, jika kamu sendiri nggak paham dan belum bisa memberikan penjelasan yang gamblang tentang hal tersebut, pasti akan sangat sulit untuk meyakinkan orangtua. Supaya lebih mudah, kamu bisa menuliskan hal-hal yang membuatmu enggan untuk menikah dalam sebuah kertas sembari merangkai kata-kata yang tidak menyakiti hati mereka.
3. Komunikasikan pada orangtua
Setelah mempersiapkan alasan yang kuat, maka inilah saatnya untuk mengkomunikasikannya kepada orangtua. Beri penjelasan pada mereka mengapa menurut kamu sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk menikah. Namun, tetap perhatikan tutur kata dan nada bicara kamu, ya. Jangan sampai hilang kendali dan justru membuat mereka jadi terluka.
4. Lapangkan hati dan bersabarlah!
Terlepas dari segala hal yang mungkin terjadi, proses meyakinkan orangtua bahwa kamu belum ingin menikah memang tidaklah mudah. Apalagi, dengan berbagai argumen mereka yang menurut kamu amat nggak masuk akal dan menyebalkan. Jadi, sangat penting bagi kamu untuk terus bersabar Dengan begitu, langkah jadi terasa ringan dan beban juga jadi berkurang.
5. Beri mereka edukasi tentang pernikahan
Jangan hanya berhenti sampai di tahap meyakinkan mereka sebagai orangtua saja, ya! Pasalnya, jika ingin orangtua mengerti, kamu juga harus memberi mereka edukasi bahwa pernikahan itu nggak selalu tentang melanjutkan tanggung jawab reproduksi semata. Ada begitu banyak hal dalam pernikahan yang membutuhkan kesiapan dari dalam diri bukan perintah apalagi desakan orangtua.
6. Ambil kendali atas hidup kamu sendiri
Last but not least, ambil alih kendali atas hidup kamu sendiri. Tunjukkan pada orangtua bahwa dengan pilihan kamu untuk tidak menikah, kamu tetap bisa bertanggung jawab atas diri sendiri dan memberikan yang terbaik untukmu pribadi tanpa menyusahkan orang lain. Tak apa, mengambil keputusan seperti ini bukan berarti membuatmu jadi tampak seperti anak durhaka, kok. Kamu memiliki hak penuh untuk menentukan ke arah mana kamu harus melangkah, Bela.