Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Kasus Kamera Tersembunyi di Motel Korea, Ribuan Perempuan Jadi Korban

Merekam diam-diam lalu disiarkan di situs porno

Windari Subangkit

Kejahatan seksual memang nggak pernah memandang usia maupun tempat. Tak terkecuali di Korea Selatan. Meski terkenal dengan kepopuleran K-Pop dan dramanya, tapi kejahatan seksual di Negeri Gingseng tersebut tampaknya menjadi sorotan dunia sejak beberapa waktu terakhir. Setelah kasus pelecehan seksual yang melibarkan para anggota K-Pop, kini masyarakat Korea sedang dihebohkan dengan kasus situs pornografi, di mana 1.600 orang menjadi korbannya.

Situs pornografi tersebut menayangkan rekaman ilegal yang menunjukkan kegiatan pribadi para tamu di kamar motel. Para pelaku diketahui memasang kamera tersembunyi di beberapa sudut di kamar, kemudian rekaman tersebut disiarkan secara live di situs mereka dan ditonton oleh para pelanggannya.

koreaboo.com

Kepolisian Korea Selatan dikabarkan telah menangkap 4 pelaku yang menjalankan situs pornografi tersebut. Polisi menyatakan, terdapat 42 kamar dari 30 penginapan yang tersebar di 10 kota di Korea yang telah dipasang kamera tersembunyi oleh para pelaku. Pada umumnya, pelaku memasang kamera tersebut pada penginapan murah, seperti motel atau losmen.

Melansir dari Koreaboo, ke-4 pelaku memiliki peran yang berbeda-beda dalam menjalankan aksinya. Dua pelaku bertugas menyewa kamar motel dan memasang kamera tersembunyi di sana. Sementara itu, 2 pelaku lainnya memastikan dari jauh kalau kamera telah dipasang pada posisi yang sesuai dan berfungsi dengan baik. Kejahatan ini telah dilakukan oleh para pelaku sejak Juni 2018 lalu.

Mengejutkannya lagi, kamera yang digunakan oleh para pelaku ini berukuran sangat kecil, yakni hanya sebesar 0,04 inci. Kamera-kamera tersebut disembunyikan di dalam kotak televisi digital, sela-sela dinding, hingga di dalam alat pengering rambut.  

koreaboo.com

Setelah menyebarkan kamera-kamera di kamar motel, para pelaku kemudian membuat situs pornografi tersebut dan menyiarkannya secara live. Situs tersebut telah memiliki 4.099 anggota, di mana 97 orang di antaranya telah membayar biaya bulanan sekitar US$ 44,95 atau setara dengan 635 ribu rupiah. Dengan membayar biaya bulanan ini, para anggotanya dapat mengakses fitur tambahan, seperti bisa memutar ulang video tertentu.

Polisi mengungkapkan sejak November 2018 hingga bulan Maret 2019 ini, para pelaku telah menyebarkan 803 video ilegal dan menghasilkan uang mencapai US$ 7.000 atau sekitar 98 juta rupiah. Kasus kejahatan seksual ini membuat masyarakat di Korea sangat resah. Mereka pun membuat petisi agar para pelaku diberi hukuman yang lebih berat agar kasus seperti ini tak terulang lagi.

unsplash.com/Diyana Amir

Untuk meredakan kekhawatiran publik, pihak kepolisian pun memberi peringatan pada semua penginapan di Korea Selatan untuk memeriksa jika ada lubang kecil yang mencurigakan di setiap kamar. Melansir dari Koreaboo, seorang spesialis kamera mengungkapkan bahwa ukuran kamera tersembunyi memang sangat kecil sehingga dapat diletakkan di mana saja dan sering nggak terlihat.

Menurutnya, salah satu cara untuk mencegah perbuatan nggak menyenangkan ini adalah dengan menutup semua lubang yang tampak mencurigakan. Misalnya, gunakan penjepit kertas atau jepit rambut untuk mendorong lubang yang mencurigakan tersebut. Jika ada kamera tersembunyi di dalamnya, maka lensa kamera tersebut akan jatuh dan rekamannya akan terputus. Cara lain yang lebih sederhana, ia menyarankan untuk menutup lubang itu dengan kertas toilet.

Kejahatan seksual memang bisa terjadi di mana saja. Maka dari itu, kita harus selalu waspada dan berhati-hati di mana pun berada.

IDN Channels

Latest from Single