Bullying memang nggak kunjung berhenti hingga saat ini. Rasanya, masih banyak saja kasus bullying yang terjadi di sekitar kita. Entah apa alasannya, tapi sejak dulu hingga sekarang, ada saja orang yang merasa bahagia setelah dirinya berhasil menginjak-injak orang lain. Mungkin kita juga kerap menjumpai di mana ada saja orang yang mempermalukan orang lain hanya karena dia berbeda. Lalu apa salahnya?
Beranjak dari pemikiran ini, Kevin Hendrawan pun ikut turun tangan dengan membuat konten tentang isu bullying di channel YouTube miliknya. Ditemui sebelum pemotretan #DiversityisBeautiful oleh IDN Media, Kevin pun menceritakan bagaimana pengalamannya tentang perbedaan yang ia temui selama ini.
Selain itu, laki-laki kelahiran 21 Juni 1992 ini juga menyinggung tentang perbedaan yang kerap menjadi konflik di masyarakat. Melalui kampanye #DiversityisBeautiful di mana IDN Media bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Indonesiana) ini, Kevin mengungkapkan aspirasinya bahwa perbedaan yang ada justru membuat kehidupan semakin menyenangkan.
Seperti apa pandangan Kevin mengenai hal tersebut? Yuk, simak obrolan Popbela bersama Kevin Hendrawan berikut ini.
1. Video yang kamu produksi sudah banyak dan beberapa video kamu di YouTube juga ada yang mengangkat isu sosial seperti bullying. Menurut kamu, kenapa kamu perlu mengangkat isu-isu tersebut?
2. Dapat idenya dari mana? Apakah kamu atau orang terdekat kamu pernah mengalami bullying?
“Sebenarnya kalau soal specifically tentang bullying sebenarnya saya nggak pernah mengalami. Cuma kadang suscriber saya ketika saya membuat konten, ada yang merasa pernah di-bully dan lain sebagainya, banyak dari komentar itu juga jadi kolom curhat kan. Nah dari situ idenya saya angkat jadi konten dan bisa aku sebarkan ke lebih banyak orang lagi.”
3. Menurut Kevin, apakah profesi kamu sebagai YouTuber itu membawa pengaruh terhadap cara pandang kamu dalam melihat perbedaan?
“Iya, sangat. Karena YouTube itu wadah komunikasi dua arah yang luas sekali karena ada komentar, ada polling, kita bisa ngobrol, ketemu sama suscriber langsung. Dari situ ada banyak sekali informasi-informasi yang akhirnya bisa aku tukar dan bisa aku olah lagi. Aku jadi tahu, ‘Oh ternyata ada begini ya, di dunia ini ada macam-macam’. Kompleks banget.”
4. Apakah ini juga menjadi bahan untuk konten kamu di YouTube?
“Apabila itu merupakan positif dan ada manfaatnya, ya kenapa nggak?”
5. Pernah nggak kamu berada dalam situasi di mana orang di sekeliling kamu meributkan perbedaan yang sebenarnya menurut kamu nggak perlu diributkan?
“Oh, banyak. Netizen kadang-kadang ada yang sedikit menyinggung SARA dan segala macam, cuma kalau menurut saya perbedaan itu wajar ya dan dengan adanya perbedaan justru membuat kita makin beragam. Ketika hidup semuanya sama itu flat saja, nggak seru gitu. Ada perbedaan jadi ada fluktuasinya, jadi menyenangkan menurut saya.”
6. Menghadapi banyak netizen seperti itu, apa yang kamu lakukan jika mereka justru menjadikan perbedaan sebagai konflik dalam kolom komentar YouTube kamu?
“Kalau sampai konflik itu nggak sih, karena konten YouTube yang aku bikin sendiri memang nggak kontroversial. Jadi orang lebih cenderung supportif saja di situ.”
7. Bagaimana Kevin memaknai “Diversity is Beautiful”?
“Kita sebagai orang Indonesia terutama, yang datang dengan berbagai macam suku dan latar belakang yang berbeda, justru membuat ini semua makin menyenangkan. Karena jadi ada pergerakan nggak semuanya sama aja, flat jadinya. Lebih seru dengan adanya perbedaan.”
8. Menyambut hari jadi Indonesia ke-73, apa harapan Kevin ke depannya, khususnya kepada anak muda Indonesia?
“Mungkin lebih terbuka secara pikiran dan wawasan. Lebih bisa mengedepankan edukasi dan investasi dibandingkan gengsi.”
Yuk, mari kita saling menghargai perbedaan. Jangan lagi melihat perbedaan sebagai hal yang bisa memecah belah, tapi justru menjadi pemersatu bangsa.