Setiap agama atau budaya, memiliki tradisinya masing-masing. Tidak hanya dilakukan pada saat pesta pernikahan, tradisi itu pun dilakukan saat prosesi pemakaman.
Salah satu budaya yang terkenal dengan ragam pantangannya setelah salah satu keluarga meninggal adalah masyarakat Tionghoa. Penuh syarat dan makna, beginilah pantangan setelah keluarga meninggal masyarakat Tionghoa yang dilansir dari Tionghoa.org.
1. Hindari baju warna cerah
Pantangan setelah keluarga meninggal yang pertama adalah hindari mengenakan pakaian berwarna cerah. Tidak hanya di tradisi Tionghoa, sebagian masyarakat Indonesia juga menilai warna baju yang dikenakan saat sedang berduka. Biasanya, warna hitam atau putih adalah warna yang paling tepat untuk suasana berkabung.
Sedangkan, baju berwarna cerah, kerap dinilai kurang sesuai dengan suasana hati orang yang berduka. Penggunaan pakaian hitam atau putih ini terus dilakukan selama proses hingga beberapa hari usai pemakaman.
2. Jangan ucapkan terima kasih
Akan terasa janggal bila kamu mendengar atau mengucapkan kata terima kasih saat keluarga sedang berduka. Meski perkataan tersebut bermakna baik, namun mengucapkannya saat berkabung, bisa menimbulkan luka. Pasalnya, orang Tionghoa yakin jika tidak ada yang perlu disyukuri atas kematian keluarganya.
3. Hindari memberikan ucapan sampai jumpa
Ketika merasa sedih, biasanya kamu akan mengucapkan, "Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya" kepada orang yang baru saja meninggalkanmu. Sayangnya, hal itu menjadi suatu pantangan setelah keluarga meninggal.
Sedalam apa pun kesedihanmu, sebaiknya tidak mengucap perkataan yang lebih baik dihindari. Karena, perkataan sampai jumpa kepada mendiang, dipercaya hanya akan membuat mereka bergentayangan dan terus mencari keberadaanmu.
4. Jangan melihat peti mati saat ditutup
Setelah upacara pemakaman hampir selesai, akan ada momen di mana pengurus mayat menginstruksikan para tamu untuk tidam melihat peti mati yang akan ditutup. Kabarnya, jika kamu melihat peti mati saat ditutup itu, jiwa almarhum tidak bisa pergi dengan damai.
Begitu pula dengan air mata yang sebaiknya tidak jatuh mengenai peti dan mayat yang ada di dalamnya. Jadi, pantangan setelah keluarga meninggal yang satu ini meminta kamu untuk tidak meratapi kepergian anggota keluargamu.
5. Hindari kucing
Dalam ajaran Tionghoa, ada beberapa hewan yang diyakini punya kekuatannya masing-masing. Termasuk, seekor kucing.
Mereka yakin jika kucing yang melompati peti mayat, akan membuat mayat tersebut keluar dari peti mati. Oleh karena itu, salah satu anggota keluarga biasanya akan diminta untuk berjaga di luar agar tidak ada kucing yang memasuki area prosesi.
Itulah sederet pantangan setelah keluarga meninggal menurut masyarakat Tionghoa. Tentu, ada begitu banyak tradisi pantangan di setiap daerah. Kalau kamu, pantangan seperti apa yang ada di tempat tinggalmu, Bela?