Sedari kecil, aku selalu diajarkan kedua orang tua untuk mencintai dan memberikan hati kita sepenuhnya untuk orang yang dikasihi. Aku pun percaya bahwa ketika aku jatuh cinta, semua tentu akan berjalan mulus. Tapi ternyata cinta tak semudah itu. Tak peduli seberapa banyak bagian hatiku yang kuberikan untuk seseorang, ia akan tetap bisa menyakiti dan membuatku kecewa.
Aku juga mengira bahwa orang yang pernah menyakitiku tak pantas untuk tinggal lama-lama dalam benakku. Aku harus menghapus sosoknya dari ingatanku. Namun, sekeras apa pun aku mencoba, bayangan sosoknya justru menempel semakin kuat pada memoriku. Apa yang salah denganku? Tapi mungkin tak ada yang salah denganku, dengan dirinya, atau dengan cinta kita. Mungkin, inilah alasannya mengapa orang yang pernah menyakitiku sulit sekali kulupakan.
Ketika mencintai seseorang, harapanku untuk selalu bersamanya mendadak pupus karena ia lebih memilih untuk pergi.
popbela.com/content-images/post/20160417/blackfilmcom2-91b04cd842f706d07fbbf5636f052177.jpg" />blackfilm.com
Terbiasa melihat senyumnya setiap hari dan kemudian ia pergi tak kembali memang menyakitkan. Sebenarnya aku juga mengerti bahwa hubungan kita tak akan berjalan ke mana-mana jika tetap diteruskan. Namun, emosiku meluap-luap ketika bersamanya, segala harapan untuk bersama mendadak pupus dan perasaan kehilangan ini yang membuatku susah melupakan sosoknya.
Menjalin hubungan dengan orang baru mungkin tak akan semudah bayangan karena sosoknya masih dengan jelas terngiang di kepala.
collider.com
Kisah cintaku menjadi seperti ini karena memang sudah seharusnya demikian. Kita mencintai seseorang tak hanya karena apa yang kita rasakan saat itu saja, namun juga karena apa yang ia berikan untuk kita sehingga kita merasa aman dan diterima.
Tentu saja, perasaan cinta lebih mendominasi daripada emosi. Kumpulan emosi inilah yang membuatku berpikir bahwa apa yang kita rasakan sudah tentu dirasakan pasangan kita, padahal mungkin kenyataannya berbeda. Sehingga kehadiran orang baru di hidupku nampaknya akan sia-sia jika aku masih belum bisa melupakan dirinya.
Kenangan buruk bersamanya seringkali membuatku tak nyaman untuk membuka diri. Karena orang yang seharusnya membuatku bahagia malah menggoreskan luka.
katiepassionfruit.com
Hubungan kita menjadi tak ada juntrungannya. Sehingga satu-satunya hal yang kita ingat dari orang ini adalah tentang bagaimana ia dengan hebatnya menggoreskan luka dan membuat kita kepayahan untuk bernafas. Dan kita mulai bertanya-tanya, apakah ini cinta yang sebenarnya? Karena semakin lama perasaanmu semakin tak karuan.
Berusaha mempertahankan hubungan hanya karena takut kehilangan sosoknya saja.
blackfilm.com
Aku hanya takut tak bisa terbiasa tanpanya. Dan meskipun sulit untuk kuakui, hubungan ini tak bisa dibawa kenana-mana lagi. Bagaimana bisa kita berjalan menjauh begitu saja ketika faktanya orang inilah yang berhasil memberikan banyak warna? Aku tak ingin kehilangan dirinya, meskipun ia bukan yang terbaik untukku.
Memang tak pernah mudah untuk merelakan seseorang yang begitu berpengaruh dalam hidup kita, namun itu harus tetap dilakukan. Dan suatu saat aku akan merasa lebih baik karena bisa bertahan dengan segala emosi negatif yang pernah menjumpaimu ketika bersamanya. Karena semakin aku bertahan dalam hubungan yang tak sehat, maka aku hanya akan berjalan di tempat yang sama terus.
blackfilm.com
Bukan berarti aku tidak bisa merelakan, aku hanya tak ingin merelakan. Aku menolak untuk mengikhlaskan dan melupakannya. Dan kenyataan bahwa aku masih kesulitan melupakannya tak serta merta membuatku buru-buru mencari cinta yang baru. Aku percaya suatu hari nanti aku akan menemukan kebahagiaanku yang pernah direnggut.