Setiap perpisahan pasti akan meninggalkan luka, bahkan bisa jadi kenangan buruk yang menjadi trauma. Tapi Bela, kemampuanmu menghalau trauma dan mengobati luka serta kenangan buruk karena perpisahan adalah salah satu bukti kedewasaanmu. Itu tandannya kamu bisa berdamai dengan dirimu sendiri, dengan orang lain dan gak dikalahkan oleh egomu sendiri.
Tapi setelah berpisah, sebenarnya perlu gak sih buat tetap berteman dengan mantan? Coba pikirkan dulu 4 poin di bawah ini dan setelah selesai, kamu bisa memutuskan apakah kamu mau berteman dengan mantanmu atau memutuskan tali untuk selamanya.
1. Apakah kamu sudah melepaskan semua dendam, sakit hati dan kepahitan yang menyelimutimu waktu putus?
popbela.com/content-images/post/20160519/tvmusor-hu-d4bea5d384b50ba8a5ac0de1efe53459.jpg" />tvmusor.hu
Sakit? Iya. Perih? Gak perlu ditanya lagi. Tapi semua itu di masa lalu dan kalau kamu membawanya ke masa kini, maka kamu sedang menyiksa dirimu berulang kali. Bila memang dia pernah mengkhianatimu atau menyakitimu, apakah sekarang kamu bisa menerimanya dengan lapang dada sebagai teman?
2. Walau dunia ini luas, suatu saat kalian pasti bisa bertemu lagi-kalau memang Tuhan yang berkehendak
toutlecine-challenges.fr
Cepat atau lambat, kalian pasti akan bertemu lagi. Nah, apa yang ada di pikiranmu ketika kamu memikirkan hal tersebut terjadi? Kalau kamu merasa takut atau masih emosi, maka ada urusan yang harus kamu selesaikan dulu dengan dirimu sendiri. Kalau kamu merasa baik-baik saja, maka kamu sudah siap berteman dengannya lagi, walau tidak bisa serta merta.
3. Bukan cuma kamu saja, tapi kamu juga perlu mempertimbangkan perasaan mantanmu. Apakah dia siap untuk berteman denganmu juga?
outnow.ch
Mantan kekasih itu memiliki zat adiktif. Dia yang pernah merajut kenangan indah dan manis bersama di masa lalu bukan berarti tidak bisa membawa kenangan indah itu kembali. Mungkin kamu merasa baik-baik saja untuk berteman dengan mantanmu, tapi bagaimana dengannya? Hormati juga keputusannya kalau memang dia tidak bisa berteman denganmu lagi.
4. Bisakah kamu memisahkan garis antara persahabatan dan kisah cinta (di masa lalu) kalian?
Menjadi sahabat bukan berarti boleh 'menginjak' area yang lebih intim, yang seperti dulu biasa kamu dan dia lakukan. Walau sudah menjadi teman, namun bukan berarti kamu bisa memperlakukan dia seperti dulu. Kalau kamu sudah bisa berpikir jernih dan menarik garis pemisah antara teman dan mantan kekasih, well, go ahead.
Tidak mudah untuk menjadi teman dengan orang yang mungkin sudah meninggalkan luka, bahkan trauma di hidupmu. Namun ketika kamu sudah berhasil untuk memaafkan (bukan melupakan) apa yang ada di belakang dan siap menyongsong lembaran baru hidupmu, percaya deh kamu akan merasakan pengalaman baru yang jauh lebih indah.