Beberapa dari kita pasti pernah berada dalam situasi yang membuat kita menjadi orang yang sensitif. Entah itu situasi sedih, senang, atau marah. Misalnya saja ketika sedang menonton sebuah film yang menyajikan adegan sedih, lalu tanpa sadar air mata menetes, atau mungkin saat sedang bercanda dengan teman, lalu ada sebuah kalimatnya yang kamu anggap berlebihan, kamu mendadak diam karena sakit hati. Lalu, temanmu memperparah kondisi hatimu dengan berkomentar, “Ah susah berurusan sama kamu, orangnya sensitif.”
Yup! Orang sensitif memang kerap dianggap terlalu berlebihan dalam menanggapi suatu hal, sehingga tak jarang membuat orang sekitarnya kurang nyaman. Padahal, orang sensitif biasanya adalah orang yang pertama kali akan merasa senang jika ada sesuatu yang membuat dirinya atau bahkan orang terdekatnya senang, begitupun dalam kondisi sedih dan mengecewakan. Mereka akan menjadi orang pertama yang siap berbagi emosi dengan orang sekitarnya.
Orang-orang yang memiliki perasaan sensitif sebenarnya mudah dikenali, lho, Bela. Hal ini karena tanda perasaan sensitif yang begitu jelas dalam diri mereka. Dilansir dari psychologytoday.com perasaan sensitif terbagi atas 3 kategori, apa saja, ya? Simak, yuk!
Kategori Pertama: Sensitif tentang diri sendiri
- Merasa sulit melepaskan emosi dan pikiran negatif.
- Sering merasakan gejala fisik, misalnya stres atau sakit kepala saat sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi.
- Sering memiliki hari yang buruk yang memengaruhi kebiasaan makan dan tidur yang tidak sehat, seperti makan atau tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit.
- Sering mengalami ketegangan dan kecemasan.
- Cenderung menyalahkan diri sendiri ketika ekspektasimu gagal.
- Merasakan takut akan penolakan, bahkan dalam situasi yang relatif kecil.
- Membandingkan diri sendiri dan orang lain terlalu sering (berkaitan dengan fisik, relasi, hubungan sosial, pekerjaan, keuangan, atau situasi lain), dan merasa tidak senang dari perbandingan yang dilakukan.
- Sering kali merasa marah atau benci terhadap situasi yang tampak tidak adil, menjengkelkan, atau hanya mengganggu.
Kategori Kedua: Sensitif terhadap orang lain
- Tanda perasaan sensitif terhadap orang lain yang sering kali dialami orang sensitif ialah berpikir berlebihan atau kuatir dengan apa yang orang lain pikirkan.
- Cenderung suka mengerjakan sesuatu sendirian.
- Merasa kesulitan ketika terganggu dengan ketidaknyamanan yang dilakukan oleh orang lain.
- Mudah merasakan sakit.
- Sering kali menyembunyikan perasaan negatif, dan menganggap bahwa perasaan itu terlalu kuat, bergolak, memalukan dan rentan untuk dibagikan. Sehingga hanya menyimpan banyak emosi negatif di dalam diri.
- Alternatifnya, sering membicarakan emosi negatif dengan orang lain karena merasakan banyak “drama” dalam hidup seseorang.
- Memiliki kesulitan untuk menerima kritik, meskipun itu terlihat masuk akal dan konstruktif.
- Sering kali merasa orang-orang menghakimi, meskipun tidak ada bukti yang kuat.
- Sering memberi reaksi berlebihan terhadap penghinaan dan provokasi yang dirasakan.
- Sering merasa canggung jika berada di dalam sebuah grup dan merasa tidak mampu menjadi diri sendiri.
- Merasa sadar diri dalam situasi intim sebuah hubungan. Terlalu khawatir dengan persetujuan pasangan dan merasa takut dihakimi atau ditolak oleh pasangan.
Kategori Ketiga: Sensitif dengan lingkungan
- Merasa tidak nyaman di tengah kerumunan publik, di ruangan yang dipenuhi orang yang berbicara atau ketika terlalu banyak hal terjadi secara bersamaan.
- Merasa tidak nyaman ketika terkena cahaya terang, suara keras, atau aroma kuat tertentu.
- Mudah terkejut dengan suara tiba-tiba, lalu lintas yang cepat atau sesuatu yang mengejutkan lainnya.
- Sering merasa kesal saat menonton atau membaca berita negatif dari media. Tidak menyukai hiburan yang "mengejutkan" (yaitu acara yang sangat menakutkan atau penuh kekerasan).
- Sering merasa tidak senang saat mengikuti postingan orang di media sosial.
Itu dia 24 tanda perasaan sensitif yang dirasakan oleh seseorang. Jika kamu merasakan sebagian besarnya, maka bisa jadi kamu merupakan orang yang sensitif, lho. Tapi tenang, orang sensitif tidak selalu berarti buruk, kok! Justru kamu bisa berbagi emosi kamu ke orang sekitar yang membutuhkannya, tapi alangkah lebih baik kalau emosi positif saja ya, Bela!