Perasaan dan emosi yang berubah-ubah sering kali dirasakan oleh para remaja. Hal itu disebut dengan kondisi labil. Labil adalah kondisi yang mudah goyah dan tidak berpendirian.
Mereka terkadang memiliki emosi dan keputusan yang berubah-ubah dan tidak konsisten. Apabila kondisi tersebut kemudian berangsur berkurang maka tidak menjadi masalah. Namun, saat kondisi labil bertahan sampai dewasa, maka bisa menjadi hal serius.
Jika dibiarkan, orang yang tidak bisa mengelola emosi dan perasaannya dengan baik bisa merugikan orang sekitarnya. Sebenarnya, apa itu labil? Bagaimana ciri dan cara mengatasinya?
Temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Arti kata labil
Menurut KBBI, labil adalah tidak seimbang dan mudah berubah. Seseorang yang memiliki watak ini akan mudah goyah dan tidak tenang dalam pendiriannya.
Kehidupan orang dengan sikap labil sering kali terombang-ambing dan tidak jelas. Maka dari itu, orang yang berkepribadian ini akan sulit untuk mengemban tanggung jawab yang besar.
Biasanya, sikap labil dimiliki oleh para remaja. Namun, orang yang dewasa pun banyak yang masih labil.
Jika dibiarkan, orang yang seperti itu bisa membuat orang sekitarnya menjadi tidak nyaman. Sebab, mereka akan sulit mengendaikan emosinya dan membuat orang lain merasa serba salah.
Kondisi labil bahkan bisa menjadi keadaan yang serius seperti gangguan kepribadian ambang. Mereka akan merasa kosong, hampa, dan sulit mengatur emosinya.
Ciri-ciri sikap labil
Supaya tidak salah persepsi, kamu perlu mengetahui bagaimana ciri-ciri sikap labil. Hal ini penting supaya kita juga bisa mawas diri dan bisa menghindari sifat seperti ini.
Berikut adalah beberapa ciri orang yang labil.
1. Orang labil mudah tersinggung dan terprovokasi
Dalam kondisi tertentu, tersinggung adalah hal yang wajar. Namun, jika hal tersebut disikapi secara berlebihan sampai menganggap semua perkataan serius maka hal itu menandakan kamu adalah orang yang labil. Sifat tersebut jika dibiarkan bisa membuat orang sulit untuk berbaur dan bersosialisasi.
2. Orang tersebut takut terhadap kritik dan penolakan
Orang yang labil tidak bisa mengelola emosinya dengan baik. Alhasil, mereka rentan terhadap perubahan suasana hati dan cenderung takut dengan emosi negatif seperti kritik atau penolakan. Padahal, kedua hal tersebut merupakan suatu proses yang wajar dalam kehidupan.
3. Orang yang labil lebih sering menghindari masalah
Masalah juga merupakan satu hal yang pasti terjadi dalam kehidupan. Namun, jika seseorang lebih memilih untuk terus menghindar alih-alih menghadapi masalah, maka itu menandakan mereka adalah orang yang labil.
4. Orang labil tidak bisa melihat sudut pandang orang lain
Dengan melihat sudut pandang orang lain, emosi kita akan lebih seimbang. Kita bisa mengetahui mengapa masalah tertentu bisa terjadi pada orang lain dan sebaliknya. Namun, orang yang labil akan sulit melihat dari sudut pandang orang lain dan cenderung tidak mau mengerti.
5. Orang tersebut sering bersikap egois
Buntut dari ciri sebelumnya adalah suka berlaku egois dan memaksakan kehendak sendiri. Mereka menganggap semuanya berpusat pada dirinya sehingga akan berdampak buruk pada hubungan sosialnya.
6. Orang yang labil sering mengulangi kesalahan yang sama
Ciri terakhir, orang yang labil akan selalu melihat orang lain dari luar saja, entah itu fisik, ekonomi, maupun perbuatan orang lain. Padahal, kepribadian seseorang tidak bisa dinilai dari luarnya saja.
Cara menghilangkan sikap labil
Setelah mengetahui bahwa labil adalah sikap yang perlu diperbaiki, kamu bisa mengatasinya dengan cara-cara berikut ini.
1. Mencoba melihat dari sudut pandang orang lain
Orang yang labil akan cenderung menutup mata dengan situasi di sekelilingnya dan seolah-olah semua hal berpusat pada dirinya. Sekarang, perlahan-lahan kamu bisa mencoba melihat dari sudut pandang orang lain dan menyadari bahwa semuanya tidak harus terjadi sesuai kemauan kita.
2. Mau untuk dikoreksi
Saat masih kanak-kanak atau remaja, wajar jika sulit untuk dikoreksi dan dikritik. Namun, sadari bahwa usiamu kini sudah bukan remaja lagi. Cobalah untuk menerima kritik dan saran karena semuanya belum tentu menjatuhkanmu.
3. Lebih sabar dalam menghadapi situasi
Orang yang labil biasanya tidak sabar dengan proses yang dijalani. Mereka seolah ingin langsung mendapatkan hasil yang baik, padahal tidak selalu demikian. Maka, cobalah untuk lebih bersabar dalam menghadapi setiap kejadian.
4. Menghindari stres berlebih
Terakhir, mengisi kehidupan dengan hal positif dan menghindari stres bisa menjadi cara untuk menghilangkan sifat labil. Jika ada hal yang membuat tertekan, maka lalui dengan cara yang menyenangkan saja.
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap labil adalah kondisi orang yang tidak teguh pendirian dan sering terombang-ambing. Jika kamu sedang dalam kondisi ini, maka lakukan cara untuk menghilangkannya supaya tidak merugikan orang sekitar.
Semoga bermanfaat!