Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Cara Menjawab Pertanyaan Sensitif yang Muncul saat Lebaran

Bisa dengan cara baik-baik maupun tidak

Nafi' Khoiriyah

Tak terasa, sebentar lagi hari raya Idulfitri akan segera tiba. Di momen lebaran yang membahagiakan ini, para masyarakat muslim biasanya saling berkunjung dan bersilaturahmi dengan sanak saudara. 

Momen tersebut tentu sangat membahagiakan, apalagi dilengkapi dengan hidangan khas lebaran yang lezat. Namun, tak sedikit orang yang khawatir saat akan bertemu dengan anggota keluarga yang lama tidak bertemu. 

Sebab, terkadang mereka tidak bisa menahan untuk menanyakan pertanyaan sensitif pada kita. Namun jangan khawatir, sebab Popbela.com akan memberitahumu cara menjawab pertanyaan sensitif saat lebaran berikut ini. 

1. Kok jadi gendutan, sih?

freepik.com/pressfoto

Pertanyaan pertama yang sering kali diucapkan oleh orang lain tanpa berpikir adalah "kok gendutan sih?" 

Pertanyaan ini sering kali datang, bahkan dari keluarga yang tidak pernah mengetahui kehidupan kita sehari-hari. Dengan entengnya, mereka menanyakan pertanyaan yang sudah termasuk dalam body shaming tersebut.

Meskipun banyak yang menormalisasi pertanyaan ini, tetapi perlu diketahui bahwa pertanyaan terkait dengan fisik seperti jerawat, kurus, gendut ini tidak ada faedahnya. 

Meskipun perlu kesabaran yang tinggi, tetapi cara menjawab pertanyaan sensitif lebaran ini bisa kamu jawab dengan elegan. Jawaban tersebut di antaranya adalah "iya dong, soalnya punya banyak rezeki buat beli banyak makanan" atau "iya (om/tante), soalnya lagi bahagia jadi lupa merhatiin badan". Bisa juga dengan cara yang lebih sopan "Alhamdulillah (om/tante), yang penting sehat dan bahagia." 

2. Kapan lulus kuliah?

Pexels/ Stanley Morales

Bukan hanya perkara fisik saja, pertanyaan "kapan lulus kuliah?" juga sering membuat kita jengkel. Apalagi mereka tidak tahu perjuangan kita di semester akhir yang penuh dengan drama. 

Mereka hanya melihat teman-teman lainnya yang sudah lulus, padahal setiap orang memiliki timeline yang berbeda. Tidak perlu jengkel, jadikan itu menjadi motivasi untuk segera menyelesaikannya. 

Namun untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa mengatakan "sebentar lagi (om/tante), mau memberikan pekerjaan, ya?" atau menjawab dengan nada bercanda "kapan ya (om/tante)? Hehehe."

3. Kok sampai sekarang belum kerja?

unsplash.com/Marten Bjork

Setelah lulus kuliah, selanjutnya akan ada pertanyaan tentang pekerjaan. Kalau menanyakan secara baik-baik saja mungkin tidak masalah, tetapi yang membuat kesal adalah saat pertanyaan tersebut seakan memojokkan seperti "kok sampai sekarang belum kerja?"

Namun tenang saja, cara menjawab pertanyaan sensitif lebaran yang satu ini bisa dengan berbagai cara. Kalau ingin jawaban yang sopan, kamu bisa menjawab dengan "iya (om/tante), ini sedang menunggu panggilan"

Selain itu, kamu bisa juga menjawabnya dengan lugas, seperti "masih memilih yang terbaik supaya tidak asal kerja, (om/tante)" atau "sudah melamar ke beberapa tempat kok, sekarang sedang menyiapkan diri sebelum kerja."

4. Kenapa nggak jadi PNS?

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Dalam pandangan orang yang lebih tua, banyak dari mereka yang beranggapan bahwa pekerjaan menjadi PNS adalah satu-satunya cara menjadi sukses. Padahal, masih banyak pekerjaan lainnya yang tak kalah menarik dan juga bergengsi. 

Mau sesukses apapun kita, tetapi beberapa orang menganggap itu belum cukup jika tidak menjadi PNS. Apalagi jika kita dibesarkan di lingkup keluarga yang bekerja sebagai PNS.

Alhasil, mereka membanding-bandingkan dengan keluargamu lainnya maupun orang lainnya. Namun jangan khawatir, untuk menjawab pertanyaan "kenapa nggak jadi PNS?" sebenarnya cukup mudah. 

Pertama, kamu bisa menjawab dengan "iya (om/tante), karena pekerjaan yang sekarang sudah sesuai dengan minat saya" atau "tidak minat ke sana (om/tante), pekerjaan saya sekarang sudah memberikan banyak kebahagiaan untuk saya."

5. Kapan mau nikah?

pexels.com/isaac-hermar

Di usia yang sudah menginjak pertengahan 20 tahun, puncak dari semua pertanyaan yang sensitif adalah "kapan mau nikah?" 

Tak banyak yang menyadari, pertanyaan ini sering kali bisa melukai hati seseorang.  Barangkali ada yang selama ini sudah berusaha mencari, tetapi belum juga dipertemukan dengan orang yang cocok. Atau ada pula yang sudah melangkah ke sana, tetapi terhalang oleh suatu hal. 

Meskipun sulit, kamu bisa menjawab dengan jujur ataupun dengan jawaban santai. Jawaban tersebut di antaranya "masih belum bertemu dengan orang yang tepat (om/tante)" atau dengan nada bercanda "memang mau bawa kado apa kalau saya nikah (om/tante)? Hehehe."

6. Kapan punya anak?

pexels.com/kelvin agustinus

Tak berhenti sampai pertanyaan kapan nikah saja, bahkan saat seorang sudah menikah, akan muncul pertanyaan sensitif lainnya. Pertanyaan tersebut adalah "kapan punya anak?"

Dengan cara bertanya yang tidak sopan semacam itu, kita pasti akan tersulut dengan emosi. Apalagi saat kita sudah berusaha dan memang belum diamanahi oleh Tuhan untuk punya anak.

Jangan khawatir, cara menjawab pertanyaan sensitif lebaran ini bisa dengan "mohon doanya saja ya (om/tante)" atau "kapan saja kalau Allah sudah menitipkan (om/tante)." 

Itulah macam-macam pertanyaan yang sering diajukan dan cara menjawab pertanyaan sensitif saat lebaran. Semoga membantu, ya!

IDN Channels

Latest from Single