Istilah narcissistic atau narsistik sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Kata tersebut digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terlalu mencintai dirinya sendiri.
Namun, tahukah kamu bahwa ada kondisi kesehatan mental yang lebih serius di balik sifat tersebut?
Kondisi ini dikenal sebagai narcissistic personality disorder atau NPD. Mari kita pelajari lebih dalam tentang apa itu NPD, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya di bawah ini.
1. Apa Itu NPD?
NPD atau narcissistic personality disorder adalah gangguan kepribadian mental di mana penderitanya memiliki perasaan berlebihan akan pentingnya diri sendiri. Mereka membutuhkan, mencari terlalu banyak perhatian, serta menginginkan orang lain untuk mengagumi mereka.
Orang dengan narcissistic personality disorder mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memahami atau peduli tentang perasaan orang lain. Di balik topeng kepercayaan diri ekstrem ini, mereka sebenarnya tidak yakin akan harga diri mereka sendiri.
Justru, orang dengan NPD mudah terguncang oleh kritik sekecil apa pun. Hal itu menyebabkan masalah kehidupan, seperti hubungan, pekerjaan, sekolah, atau masalah keuangan.
Gangguan ini lebih banyak mempengaruhi laki-laki daripada perempuan, dan biasanya dimulai pada masa remaja atau dewasa awal.
2. Penyebab Narcissistic Personality Disorder
Selain apa itu NPD, penyebab pasti dari NPD belum diketahui. Penyebabnya kemungkinan kompleks dan melibatkan kombinasi beberapa faktor. Namun, NPD mungkin terkait dengan lingkungan.
Seperti hubungan orangtua-anak dengan terlalu banyak pemujaan atau terlalu banyak kritik. Namun, hal itu tidak sesuai dengan pengalaman dan prestasi anak yang sebenarnya. Selain faktor lingkungan, genetik dan neurobiologi juga diduga berperan dalam perkembangan NPD.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa pola asuh yang terlalu protektif atau abai dapat berdampak pada anak-anak yang lahir dengan kecenderungan untuk mengembangkan gangguan ini. Kombinasi faktor-faktor tersebut menciptakan kondisi yang ideal bagi berkembangnya NPD pada seseorang.
3. Gejala Narcissistic Personality Disorder
Gejala NPD dan tingkat keparahannya dapat bervariasi pada setiap individu. Berikut adalah tanda-tanda umum yang sering ditemukan pada orang dengan NPD:
- Memiliki rasa kepentingan diri yang berlebihan dan merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa.
- Membutuhkan pujian dan kekaguman, serta terobsesi dengan fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, atau kecantikan tanpa batas.
- Percaya bahwa dirinya adalah orang yang spesial dan unik. Mereka juga hanya bergaul dengan orang-orang tertentu yang dianggap setara.
- Memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan pribadi dan menunjukkan kurangnya empati terhadap orang lain.
- Sering iri pada orang lain atau percaya bahwa orang lain iri padanya.
- Sangat sensitif terhadap kritik dan bereaksi dengan kemarahan ketika mendapat kritik sekecil apapun.
- Menunjukkan perilaku atau sikap yang arogan dan angkuh dalam berbagai situasi.
Gejala-gejala ini dapat mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, dan aspek penting lainnya dalam kehidupan. Meskipun tampak percaya diri, sebenarnya mereka memiliki harga diri yang rapuh dan sangat bergantung pada validasi eksternal.
4. Contoh Narcissistic Personality Disorder
Membahas apa itu NPD belum lengkap tanpa contoh perilaku NPD. Perilaku tersebut dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, seseorang dengan NPD mungkin bereaksi dengan kemarahan atau penghinaan ketika tidak menerima pengakuan atau perlakuan khusus yang mereka harapkan.
Mereka mengalami masalah besar dalam berinteraksi dengan orang lain dan mudah merasa tersinggung. Selain itu, sikapnya juga sering bereaksi dengan kemarahan dan mencoba merendahkan orang lain untuk membuat diri mereka tampak superior.
Di tempat kerja, seseorang dengan NPD mungkin mengklaim atas pekerjaan orang lain. Bukan hanya itu saja, mereka juga menuntut perlakuan khusus, atau meremehkan kontribusi rekan kerjanya.
Dalam hubungan romantis, orang ini mungkin mendominasi percakapan, kurang menunjukkan empati terhadap pasangan, dan menjadi manipulatif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Bahkan di media sosial, orang dengan NPD mungkin terobsesi dengan jumlah pengikut dan likes. Cirinya dengan memposting konten yang hanya memperlihatkan kesempurnaan hidup mereka.
5. Cara Mengatasi Narcissistic Personality Disorder
Pengobatan untuk NPD berpusat pada terapi bicara atau disebut psikoterapi. Sayangnya, orang dengan NPD mungkin tidak ingin berpikir bahwa ada sesuatu yang salah. Hal itu membuat mereka biasanya tidak mencari pengobatan.
Jika mereka mencari pengobatan, kemungkinan besar itu untuk gejala depresi, penyalahgunaan obat, atau masalah kesehatan mental lainnya. Apabila kamu mengenali seseorang dengan aspek-aspek kepribadian yang umum pada NPD, pertimbangkan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan atau penyedia kesehatan mental yang tepercaya.
Mendapatkan pengobatan yang tepat dapat membantu membuat hidup lebih bermanfaat dan menyenangkan. Cognitive behavioral therapy (CBT) pun seringkali menjadi pilihan efektif untuk membantu individu dengan NPD mengenali dan mengubah pola pikir dan perilaku yang merusak.
6. Cara menghadapi orang dengan NPD
Menghadapi orang dengan NPD membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat. Penting untuk menetapkan batasan yang jelas dan konsisten. Jangan terlibat dalam pertengkaran atau mencoba menang dalam argumen dengan mereka.
Sebab, hal itu hanya akan berujung pada konflik. Sebagai gantinya, tetaplah tenang dan fokus pada fakta, bukan emosi. Kamu juga perlu menjaga jarak emosional yang sehat dan tidak mengambil kritik atau perilaku merendahkan dari orang dengan NPD secara pribadi.
Ingatlah apa itu NPD bahwa perilaku mereka lebih banyak berbicara tentang diri mereka sendiri daripada tentangmu. Jika hubungan menjadi terlalu toxic atau membahayakan, mencari bantuan profesional atau bahkan mungkin diperlukan.
Itulah penjelasan lengkap tentang apa itu NPD, penyebab, gejala, contoh, serta cara mengatasinya dan menghadapi orang dengan NPD.
Semoga artikel ini bermanfaat bagimu untuk memahami kondisi kesehatan mental NPD dan cara berinteraksi dengan orang-orang yang mengalaminya, ya.