Seorang gadis kecil berambut pirang selalu merasa kesepian setiap kali berada di sekolahnya. Meski banyak anak perempuan yang bermain di luar sekolah saat jam istirahat, tak satu pun anak yang ingin duduk di sampingnya. Setiap kali si gadis ingin makan siang, anak-anak lain langsung menghindar dan memilih untuk pergi ketimbang harus berdekatan dengannya. “Anak yang aneh”, begitu teman-teman memanggilnya. Padahal, dia nggak melakukan kesalahan atau memiliki barang yang bisa buat teman-temannya iri. Hal yang dimiliki gadis ini hanya satu, yaitu semangat yang besar untuk belajar musik. Jika belasan lalu Andrea, sang ibu, harus selalu menghibur buah hatinya setelah di-bully teman-temannya, kini Andrea nggak perlu lagi membuat si kecil tersenyum. Andrea sudah menyaksikan sendiri bagaimana anak yang ia lindungi dulu berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa hanya dialah yang bisa menentukan siapa ia sebenarnya, bukan orang lain. Gadis kecil itu bernama Taylor Alison Swift.
Pasangan Catherine dan Mark mungkin mengerti betul apa yang dirasakan Andrea. Memiliki anak gadis yang menderita penyakit asma dan pneumonia, mereka justru sama sekali nggak memanjakan anaknya. Julukan “gemuk”, “tukang sakit” dan “lambat” sudah melekat kuat dalam diri anak tersebut. Namun didikan orangtua yang keras yang telah mengajarkannya untuk nggak mudah menyerah. Kini, gadis tersebut nggak hanya sukses di dunia hiburan Hollywood. Namanya sempat masuk dalam daftar Wanita Terkaya di Amerika Serikat versi majalah Forbes berkat bisnis kosmetiknya, The Honest Company. Dia juga merupakan role model bagi banyak orang. Nggak lagi dijuluki gemuk, kini dia bahkan disebut sebagai wanita dengan tubuh paling ideal. Dia adalah Jessica Marie Alba.
Masih ada puluhan selebritas yang dulunya mengalami tindakan bullying selain Taylor Swift dan Jessica Alba. Bahkan, ada ribuan orang di luar sana yang berhasil mengubah masa lalunya yang kelam menjadi kekuatan untuk mengubah nasib sekaligus membuktikan pada dirinya dan orang lain bahwa hidup tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Tapi bukan berarti seseorang harus mengalami bullying terlebih dahulu sebelum meraih kesuksesan. Bullying dalam bentuk fisik maupun mental memang sangat bisa mempengaruhi pola pikir, kepercayaan diri hingga perilaku. Namun orang-orang terdekatnya lah yang punya peran penting untuk membuat seseorang mampu keluar dari pikiran negatif yang membelenggu dirinya selama ini.
Sama sekali nggak ada yang keren dari tindakan bullying. Satu hal yang selalu harus kita ingat adalah berbuat baiklah kepada orang lain. Jika kamu begitu membenci seseorang karena suatu hal, just remember that karma does exist. Seperti bumerang, apa yang kamu lakukan hari ini, hal tersebut akan kembali padamu suatu hari nanti dalam bentuk yang sama atau dalam hal yang berbeda. Kamu akan menuai kebaikan atau keburukan sesuai dengan apa yang kamu lakukan. Satu lagi, nggak ada manfaat yang kamu peroleh dari tindakan bullying. Justru yang tengah kamu lakukan adalah menunjukkan siapa kamu sebenarnya. Bayangkan ketika seseorang yang dulu sempat kamu bully kini menjadi lebih sukses dari kamu, maka yang kamu ingat adalah kesuksesannya. Sedangkan dia yang sudah melupakan dan mungkin memaafkanmu hanya akan mengingat perlakuan buruk yang kamu lakukan.
Penyesalan selalu datang di akhir cerita. Jadi, kamu ingin diingat karena kebaikanmu atau keburukanmu?