Begitu banyak bintang muda yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir. Meski usianya masih belia, namun nyatanya mereka memiliki jumlah penggemar yang begitu banyak. Devano Danendra salah satunya. Putra penyanyi Iis Dahlia ini kembali banyak dibicarakan karena sebentar lagi, film terbarunya yang berjudul DoReMi & You akan tayang pada akhir Juni 2019.
Saat Devano berkunjung ke kantor IDN Media, Popbela berkesempatan untuk tanya-tanya langsung dengan cowok berusia 16 tahun ini. DoReMi & You sendiri bercerita tentang persahabatan dan masa remaja dan Devano akan berperan sebagai Reno. Lalu gimana nih masa remaja Devano sendiri?
1. Menurut kamu apa yang bikin masa-masa remaja itu seru?
Temen-temennya sih. Sebenarnya kalau menurut Devano, kalau sekolah terus belajar itu bosen banget. Yang bikin masa remaja aku berwarna adalah temen-temen, entah itu nongkrong, kadang-kadang cabut sekolah. Terus belajar sambil bercanda-canda. Kalau nggak sekolah itu sayang banget menurut Devano. Remaja itu butuh main, hangout, jangan sampai masih remaja tapi udah depresi. Banyak temen-temen aku yang mungkin merasa sendiri, padahal mereka sebenernya punya banyak orang yang sayang. Tapi mungkin karena mereka nggak bersyukur punya orang-orang yang sayang sama mereka, dan dia nggak peka, jadinya depresi.
2. Kalau lagi nggak sibuk syuting atau sekolah, biasanya kamu ngapain di waktu luang?
Aku suka baca buku. Aku suka baca buku novel, fiksi gitu. Selain itu aku juga suka hangout. Aku sama temen-temen punya tempat tongkrongan. Tapi kalo mau nonton juga ke mall. Aku terakhir nonton Endgame. Kebetulan aku emang ngikutin Avengers dari awal. Nggak ketebak sih. Aku kira Spider-Man nggak ada, ternyata ada.
3. Apa arti sahabat menurut kamu?
Kalo nggak ada sahabat, kita bakal sendiri. Kayak tadi yang Devano bilang, bisa depresi. Sahabat itu bisa jadi pengganti pacar, bisa jadi pengganti orangtua juga, kadang-kadang sahabat bisa jadi teman curhat. Dan sahabat pasti selalu ada buat kita.
4. Menurut sebagian orang, semakin kita dewasa, maka jumlah teman yang kita punya makin berkurang. Kamu setuju nggak?
Aku nggak setuju, karena mungkin tergantung kitanya. Kalau cara kita mempererat persahabatan lebih lama, ya (persahabatannya) lebih lama. Mungkin karena makin dewasa punya pekerjaan, jadi sibuk sendiri-sendiri. Tapi menurut Devano masih bisa chat-an kalau kondisinya kayak gitu.
5. Tanggal 12 Mei kemarin ada Hari Ibu di Amerika Serikat. Menurut kamu Mama itu sosok yang seperti apa sih?
Mama itu nggak bisa aku describe sih. Tapi Mama adalah wanita paling hebat yang pernah aku temui. Gemini yang paling hebat. Mama kerja dari pagi sampai malam. Dulu aku waktu kecil nggak pernah ketemu sama Mama karena Mama juga sibuk. Papa kan juga pilot. Jadi aku banyak banget mengisi waktu sama Kakak dan Mba. Alhamdulillah sekarang Mama juga umurnya makin nambah, dan Devano juga bisa cari uang sendiri. Jadi Mama bisa mengurangi kesibukannya sebagai entertainer dan punya lebih banyak waktu buat hangout.
6. Aktivitas apa yang paling kamu rindukan bareng Mama?
Sekarang aktivitas yang paling dirindukan lebih ke kebersamaan sih karena jarang banget bareng-bareng, jarang banget nge-mall bareng, dan Mama juga harus cepet-cepet karena di bulan Ramadan karena harus isi acara sahur. Jadi kalau mau ke mana-mana harus cepet-cepet.
7. Kamu kan sempat dekat sama beberapa orang, Mama sempat komentar nggak? Pernah nggak Mama kayak ‘kamu nggak boleh pacaran dulu’?
Mama ngasih kebebasan sih. Tapi kalau ditanya aku deket sama siapa, sebenernya semua berita itu salah. Karena Mama tahu aku lagi deket sama siapa. Aku juga nggak suka ngumbar-ngumbar kalo punya hubungan. Aku juga selalu curhat sama Mama. Kalau aku suka sama siapa, Mama tahu. Mama juga ngomong, ‘Aku punya lebih banyak pengalaman dari kamu. Kalau ada apa-apa cerita aja’.
8. Kamu sempat bilang kalau kamu kenal Naura sudah lama. Tap kalau untuk ngobrol dan kerja bareng baru di proyek ini. Susah nggak sih menyatukan chemistry-nya, apalagi kalian isi soundtrack bareng. Naura orangnya seperti apa?
Susah banget karena aku sama dia sama-sama cuek. Kami punya gengsi yang tinggi banget. Kalau dulu aku cuma jadi paskibra di konsernya dia. Kita kadang suka main bareng tapi nggak saling ngobrol. Dua tahun berjalan akhirnya ketemu di film ini. Reading hari pertama masih gengsi-gengsian dan nggak berani lihat mata satu sama lain. Tapi akhirnya karena aku juga punya keinginan membuat film ini bagus dan Naura juga punya keinginan yang sama. Jadi kita berdua ngobrol, chatting, hangout bareng dan akhirnya bisa bikin chemistry.