Pada dasarnya perempuan selalu mengingat-ingat apa yang sudah terjadi pada dirinya. Mungkin mereka bilang lupa, tapi tidak benar-benar lupa. Atau mereka sempat lupa tapi sulit untuk melupakan. Coba jangan diingat-ingat, sudah waktunya maju ke depan. Mungkin kamu pernah terjebak dalam salah satu alasan ini.
1. Diputuskan tanpa alasan yang tidak jelas
Pernah pacaran lama, selalu sama-sama, tapi tiba-tiba ditinggalkan bisa menjadi penyebab perempuan menjadi sosok yang sensitif dalam menjalin hubungan, Bela. Apalagi kalau perempuan diputusin dengan alasan yang tidak jelas pas lagi sayang-sayangnya. Mungkin rasanya jadi marah yang tidak terdeteksi terus kadang-kadang benci. Tapi kamu tidak boleh memendam dan mengungkit-ungkitnya. Untuk bisa berhubungan dengan orang baru pastikan kamu tidak berhutang maaf pada dia yang terdahulu. Jika kamu merasa alasan kamu diputusin tidaklah jelas atau tidak masuk akal, percayalah bahwa “It’s not your responsibility to fix a broken man!” satu-satunya alasan adalah pasanganmu itu sendiri.
2. Menjadi minder karena pernah gagal berhubungan
Mungkin salah satu dari kalian sempat merasa minder sesaat setelah hubunganmu dengan mantan pacar kandas. Kamu menjadi canggung dan malas untuk memulai kembali hubungan dengan orang lain. Kamu mulai berpikir apa kekuranganmu yang membuat pasanganmu enggan melanjutkan hubungannya dengan kamu hingga kamu sibuk pada hal-hal negatif tersebut. Tapi ada orang yang mengatakan “Perempuan, jangan larut dalam luka. Kamu cantik, kamu berharga.” Jadi, Bela, perasaanmu itu hanya pengaruh dari kesedihan sesaatmu, buka mata dan berbenah dirilah.
3. Malas mengenalkan pada orangtua
Masalah klasik yang dihadapi perempuan saat memiliki hubungan baru adalah harus mengenalkan kepada orangtua. Mayoritas dari kamu butuh waktu untuk meyakinkan diri untuk membawa pasanganmu pada orangtua, namun disisi lain laki-laki sering merasa tidak diakui saat tidak segera dikenalkan kepada orangtuamu. Padahal kamu sedang mempertimbangkan beberapa hal dan mencari waktu yang tepat. Di antara kamu juga banyak yang merasa takut harus memulai dari awal dengan keluarga pasanganmu yang baru. Harus berkenalan lagi, beradaptasi lagi, dan ada ketakutan apa akan diterima dengan lebih baik atau justru sebaliknya. Tapi namanya juga keluarga, mereka tahu yang baik untukmu, Bela.
4. Pernah tidak direstui orangtua
Permasalahan yang terkadang memberatkan kamu dan pasanganmu adalah jika ada orangtua yang tidak menyetujui hubungan kalian. Kamu dan pasanganmu merasa nyaman dan saling cinta, tapi papa kamu tidak suka dengan hubungan kalian. Mungkin kamu harus melihat lagi latar belakang pasanganmu, bela. Kadang orang yang jatuh cinta itu tidak bisa melihat sisi yang buruk. Orangtua pasti memiliki alasan mengapa tidak menyetujui hubungan kalian.
Rata-rata karena alasan perbedaan keyakinan, suku, latar belakang keluarga. Wajar saja saat orangtuamu mengetahui keluarga dari pasanganmu bermasalah. Misalnya ayah dari pasanganmu memiliki dua istri, orangtuamu pasti khawatir akan terjadi hal yang sama padamu walau hal-hal seperti itu tidak bisa digeneralisir. Tapi untuk apa kalian menjalani hubungan yang tidak direstui kedua belah pihak orangtua? Mungkin kalian bisa bersama saat ini, tapi batu loncatan kalian semakin tinggi dan curam.
5. Adanya orang ketiga
Hal yang paling menyakitkan ketika kamu sudah menyayangi pasanganmu dengan setulus hati adalah adanya orang ketiga yang dicintai oleh pasanganmu. Bela, lebih baik kamu bersama dengan orang yang mencintai kamu daripada kamu bertahan pada orang yang sudah jelas tidak lagi berpihak kepadamu. Mungkin kamu enggan putus karena sudah terbiasa dengannya, tapi terkadang bertahan kepada orang yang salah tidak kalah menyakitkan daripada harus merasakan kehilangan.
6. Tidak bisa menolak perjodohan
Hal yang tidak mengenakkan dalam hubunganmu adalah jika salah satu dari kalian sudah dijodohkan dengan orang lain. Hal ini biasanya terjadi saat orangtuamu menjodohkanmu dengan anak sahabatnya, atau anak orang yang telah berjasa dalam kehidupan keluarga kamu, begitupun sebaliknya. Kamu dan pasanganmu kadang berpikir ini bukan lagi jaman Siti Nurbaya.
Tapi di saat seperti ini kalian harus memilih memperjuangkan atau melepaskan. Kata orangtua, jodoh itu ibarat kamu dikasih makan nasi goreng sama mama kamu, tapi kamu ingin makan mie instant. Kamu sudah dijodohkan pun pada hakekatnya kamu bisa memilih yang lain berdasarkan seleramu. Hanya yang kamu tidak tahu bagaimana respon orangtua mu saat kamu menolak ‘menu’ yang tela mereka sediakan, kan? Hal ini juga menjadi hal yang menyakitkan bila terjadi pada pasanganmu.
Mungkin pasca kandasnya hubunganmu, kamu sudah memaafkan apa yang pernah kalian alami dan terima. Memaafkan tidak lantas membuat kalian menjadi lupa, kadang rasa marah, sedih, kembali muncul saat kalian bertemu dengan mantan kalian, karena kalian tidak bisa melupakan apa yang terjadi. Tapi tidak ada gunanya larut dalam kesedihan. Segeralah bergegas menemukan orang lain yang sudah ditakdirkan untukmu. Percayalah bahwa kamu bukan orang yang patut disesali agar kamu bisa melangkah dengan yang lain dengan lebih ringan. Move on saja tidak cukup Bela, ayo move up ke tingkatan yang lebih baik dari hubunganmu yang sudah berlalu. Jika kamu tidak bisa melupakan ada baiknya kamu mendoakannya.
photo source: Miss Sloane Movie/EuropaCorp/www.imdb.com
BACA JUGA: Susah Move On? Ikuti 6 Langkah Ini Agar Kamu Bahagia
Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.