Netflix merilis serial anyar bertajuk 13 Reasons Why yang menceritakan kemelut hidup seorang gadis di SMA yang berakhir pada bunuh diri. Serial ini memicu kontroversi dari sejumlah pihak lantaran dianggap mengindahkan ide bunuh diri pada remaja. Film ini berkisah tentang seorang remaja SMA bernama Clay Jensen (17) yang merupakan seorang remaja putra kutu buku yang jarang bergaul di sekolahnya. Suatu ketika, ia bertemu dengan seorang gadis bernama Hannah Baker (17) yang belum lama pindah ke kotanya dan melanjutkan studi di sekolah yang sama. Cuplikan-cuplikan momen kebersamaan mereka membuat hari-hari Clay lebih berwarna. Sayangnya, kisah kasih itu tak berlangsung lama karena Hannah bunuh diri.
Kedekatan Clay dengan Hannah yang terasa begitu manis berubah 180 derajat mendatangkan paranoia bagi laki-laki tersebut. Seminggu pasca kepergian Hannah, Clay mendapat kiriman kaset-kaset berisi rekaman pesan Hannah seputar alasannya mengakhiri hidup, termasuk di dalamnya perundungan siber dan seksual yang dialaminya di lingkungan pergaulan. Sejumlah perilaku teman-teman sekolahnya dikatakan Hannah menjadi pemicu depresi dan gagasan bunuh diri yang dilakukannya. Clay pun melakukan napak tilas pengalaman hidup Hannah dengan mengikuti segala instruksi yang diutarakan perempuan itu di dalam kaset. Tak pelak, ia menemukan banyak kenyataan pahit yang membuatnya kian empati dengan gadis tersebut.
Di balik filmnya yang dinilai cukup kontroversial karena mengangkat isu bunuh diri dan romansa SMA, ada lima hal penting yang bisa kita pelajari dari film ini mengenai sikap dalam sebuah lingkungan pergaulan. Berikut lima hal tersebut.
1. Seseorang tidak pantas jadi bahan ejekan
Seberapa lucu atau tingginya selera humor seseorang ketika sudah menggunakan orang lain sebagai subjek dari humornya itu sama sekali tidak lucu. Apalagi bila kamu menjadikan seseorang sebagai bahan humor yang berbau seksual.
2. Seseorang tidak selalu melakukan yang mereka katakan
Ketika teman kamu berkata "Tenang saja, nanti aku pasti bantu kamu," itu adalah kata-kata klise yang sering kali kita dengar dalam lingkup pertemanan. Tapi pada kenyataannya tidak semua orang seperti itu. Dalam serial 13 Reason Why kita belajar bahwa orang-orang akan mengubah sikap mereka saat mereka merasa terpojok, mereka akan mengubah pernyataan mereka untuk menyenangkan orang-orang yang lebih tinggi dan bahkan diam seakan tidak tahu apa-apa saat kamu butuh bantuan.
3. Teman tidak selalu bisa dipercaya
Serial ini juga mengajarkan kita bahwa tidak semua yang mengaku teman itu memang menjalankan perannya sebagai teman. Ada yang mengaku teman namun hanya memanfaatkan kepintaran atau popularitas kita. Bahkan ada yang mengaku teman tapi menusuk kita dari belakang.
4. Jangan mempercayai apa yang kamu lihat
Jangan langsung mempercayai apa yang kamu lihat. Sebab ada dua sisi untuk setiap orang dan setiap cerita. Hanya karena kamu melihat seseorang bersikap baik kepada kamu tidak berarti mereka benar-benar bermaksud baik. Sering kali, setiap orang memiliki niat sendiri.