Pickup artist kontroversial asal Swiss yang menetap di Amerika Serikat, Julien Blanc, telah mempersingkat turnya di Australia setelah visanya dibatalkan setelah protes terhadap seminarnya, yang mempromosikan perilaku berbahaya dan kasar terhadap perempuan. Julien Blanc diprotes karena nggak mengedepankan ide-ide politik, dia mengedepankan penyalahgunaan yang merendahkan perempuan dan itu sangat di benci di Australia. Warga Australia marah setelah menemukan Blanc, yang disebut dating coach, mengadakan seminar untuk mengajari laki-laki cara "menjemput" perempuan menggunakan kekuatan fisik dan pelecehan emosional.
Tempat-tempat di Melbourne menolak untuk mengadakan acara-acara setelah para pengunjuk rasa menyoroti videonya, unggahannya di Twitter dan foto-foto yang mempromosikan kekerasan terhadap perempuan dan pelecehan sebagai sarana untuk menarik mereka. Dikutip dari Psychology Today, dalam seminarnya itu Julien Blanc membagi 3 fase dalam pacaran yaitu daya tarik, membangun kenyamanan dan kepercayaan bersama, serta rayuan. Pertama, daya tarik dapat dikaitkan dengan keinginan untuk memulai kontak atau membangun keintiman fisik dengan orang lain. Seniman pickup tersebut menyebarkan pernyataan berani yang mengekspresikan minat romantis, dalam upaya untuk mendapatkan ketertarikan, yang dicontohkan dengan taktik mendekati dan memuji orang asing yang dianggap menarik.
Kedua, kenyamanan dan kepercayaan adalah penanda untuk respons emosional terhadap kebutuhan orang lain. Respons emosional ini terbukti penting untuk membangun dan mempertahankan suatu hubungan. Sejumlah penelitian menggarisbawahi pentingnya kejujuran, kebaikan, dan kesetujuan dalam menetapkan pacaran. Di sini seniman pickup mengajarkan sentuhan progresif, yang disebut sebagai eskalasi kino, untuk mencapai keintiman dengan jalur cepat.
Ketiga, rayuan dapat terjadi setelah ketertarikan, kenyamanan, dan kepercayaan telah ditetapkan. Beberapa seniman pickup menggunakan teknik tujuh jam seperti berbagi informasi tentang diri mereka sendiri dan mencari informasi tentang target mereka, dengan topik yang mereka diskusikan menjadi semakin lebih pribadi dan intim. Hal ini memungkinkan seniman pickup untuk mengetahui target mereka pada tingkat yang lebih dalam, dan pendekatan yang didukung oleh bukti bahwa keterbukaan diri bersama dapat membantu dalam pengembangan hubungan.
Secara umum, seniman pickup ini nggak hanya memangsa target perempuan mereka, tetapi juga pada laki-laki yang merasa nggak aman. Para pria yang menjadi klien mereka ini akan "dilatih" untuk mencoba mengeksploitasi perempuan untuk memenuhi hasrat seksual mereka. Dalam situs resmi Julien, dia juga membuat calon kliennya mendapatkan apa yang mereka mau, yaitu mendapatkan perempuan untuk ditiduri. Nggak cuma di Australia, reputasi Julien juga sudah dikenal di berbagai negara. Pada tahun 2014 lalu, dating coach yang satu ini dilarang masuk ke wilayah Inggris setelah lebih dari 150 ribu orang menandatangani petisi untuk membatalkan visanya. Di tahun yang sama, kehadiran Julien juga ditolak di Jepang setelah 36 ribu orang menandatangi petisi untuk mendesak pihak imigrasi melarangnya singgah di Negeri Sakura tersebut.
Wah, semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi banyak orang untuk mendapatkan informasi dari sumber terpercaya dan lebih menghargai perempuan, ya.