Di dunia ini ada teman yang layak dipertahankan dan ada juga teman yang sebaiknya segera kamu tinggalkan. Teman yang layak kamu pertahankan adalah yang sudah menunjukkan kualitasnya sebagai orang terdekat. Tak harus selalu berdekatan, namun terus berusaha memberikan dukungan meski jarak berjauhan.
Namun ada juga tipe teman yang selalu datang saat membutuhkan dan menghilang ketika semua urusan sudah selesai. Ini yang namanya kamu sedang dimanfaatkan. Mereka bisa memasang wajah manis dan baik hati, hingga kamu tidak selalu menyadarinya. Saat ini lebih populer dengan istilah fake friend. Berikut Popbela berikan ciri-ciri teman yang hanya memanfaatkan kamu agar kamu bisa segera ambil sikap.
Dimintai tolong teman memang wajar, tapi jika terus menerus dimintai tolong bahkan hingga teman selalu bergantung pada kamu itu bukan lagi hal yang wajar. Jika teman sudah selalu bergantung pada kamu bisa dikatakan bahwa kamu hanya dimanfaatkan kepintarannya oleh teman kamu.
Sesekali mentraktir teman boleh-boleh saja. Namun jika dalam hubungan pertemanan, tapi kalau hanya kamu yang selalu keluar modal itu bukanlah suatu hal yang bagus. Jika demikian bisa jadi kamu hanya dimanfaatkan lho, Bela.
Jika teman-teman kamu selama ini hanya memanfaatkan semua fasilitas yang kamu miliki seperti motor, mobil, handphone atau apapun tanpa mengindahkan kamu sebagai temannya, berarti kamu hanya dimanfaatkan oleh mereka.
Berbeda dengan sahabat sejati yang selalu ada untuk kamu. Teman yang hanya memanfaatkan kamu hanya akan ada untuk kamu saat dia membutuhkan bantuan kamu. Saat dia tidak membutuhkan kamu diapun akan menjauh dari kamu.
Satu lagi ciri lain kamu hanya dimanfaatkan teman, yaitu kamu bukanlah orang yang penting baginya. Kamu hanyalah teman yang dibutuhkan disaat-saat tertentu, saat teman kamu membutuhkan bantuan.
Dia yang selalu mengajakmu secara mendadak, mengandalkanmu untuk melakukan ini dan itu, tiba-tiba selalu sibuk setiap kali kamu membutuhkannya. Beragam alasan dia gunakan tanpa terdengar mengada-ada. Bukan hanya itu, dia juga menyelipkan kalimat-kalimat penyesalan dan permintaan maaf yang tidak main-main.
Tapi bila itu terjadi berkali-kali, kamu harusnya sudah bisa menduga bahwa dia tidak pernah menganggapmu sahabat sepenuhnya. Karena sahabat pasti akan berusaha datang ketika kamu butuh bantuan.
Soal pinjam meminjam uang bisa menjadi persoalan sensitif dan merusak persahabatan. Kamu yang tidak pernah perhitungan mungkin terbiasa memberikan bantuan kepada teman yang membutuhkan. Seratus sampai dua ratus ribu tidak masalah, toh demi teman. Namun kamu harus mulai waspada bila dia sudah melakukan itu berkali-kali.
Datang dengan segala keluhan dan alasan untuk meminjam uang, seolah-olah kamu adalah tempat satu-satunya untuk diminta bantuan. Bukannya enggan membantu teman sendiri, tapi ingat bahwa kamu bukan ATM berjalan. Kebaikan hatimu bisa membuatnya jadi mudah menggampangkan.
Untuk setiap rencana yang dibuat bersama-sama, pendapatmu tidak pernah diperdulikan. Entah karena kamu dianggap kamu selalu setuju apapun hasil kesepakatan, atau kamu memang dianggap pupuk bawang, alias kehadiranmu hanya sekadar tambah-tambah saja. Yang namanya kesepakatan seharusnya dibuat berdasarkan persetujuan semua pihak yang terlibat. Bila kamu selalu disingkirkan dari musyawarah bersama dan tiba-tiba ditodong untuk bilang ‘iya’, mungkin keberadaanmu memang tidak ada harganya.
Saat dia sedang membutuhkan bantuan, orang pertama yang dia cari adalah kamu. Karena paham bahwa kamu akan membantu, makanya dia selalu mencari kamu. Dia pun meminta bantuan nggak kenal waktu. Intinya dia mengejar bantuanmu hingga dapat, bahkan kadang sangat merepotkan. Tapi kamu nggak keberatan karena pikirmu dia adalah seorang teman. Namun dia nggak pernah melakukan hal serupa padamu.