Para laki-laki suka memutar kalimat-kalimatnya ketika berbicara pada perempuan. Entah karena mereka merasa gugup atau memang nggak sunguh-sungguh tulus mengungkapkan sesuatu. Salah satunya dalam hal memuji. Bagi perempuan, pujian adalah pujian walaupun ternyata ada banyak kalimat pujian yang nggak sepenuhnya baik dan malah terkesan merendahkan. Apakah saja itu?
Oh… Jadi perempuan nggak boleh pandai? Walaupun maksudnya memuji kemahiranmu mengganti ban atau membetulkan atap rumah yang biasa dilakukan oleh laki-laki, tetap saja ini sexist. Perempuan punya hak yang sama untuk dikatakan pandai dalam segala hal dan bukan karena ia perempuan.
Tentu saja dipuji cantik membuat kita merasa lebih baik. Tetapi sadarkan para laki-laki bahwa kita membutuhkan kacamata itu untuk melihat? Kita membutuhkannya untuk sebuah alasan bukan sekadar untuk bergaya. Alangkah lebih baik jika para pria mencoba memuji kacamata yang kita pakai.
Tahukah wahai para laki-laki, berapa lama waktu yang kita habiskan untuk memakai makeup? Kami ingin terlihat sesempurna mungkin. Tentu saja nggak mengerti arti makeup bagi perempuan. Memang benar, seharusnya semua orang harus percaya diri apa adanya. Tetapi seperti kata Tyra Banks (supermodel asal Amerika) perempuan menyukai rasa percaya diri yang diberikan oleh makeup.
Tentu saja si dia bermaksud mengatakan kamu memiliki karakter yang unik yang belum pernah ia temui sebelumnya. Tetapi membandingkan kamu dengan perempuan lain membuat makna kalimat ini sangat berbeda. Kalimat ini lebih terdengar seperti laki-laki yang nggak begitu serius mengenal seorang perempuan dan hanya mencari ‘keseruan’.
Dan si dia mengatakannya setelah kamu menyelesaikan suatu permasalahan dengan kepandaianmu. Tetap saja ia mengomentari kecantikanmu dan bukan otakmu. Ini bukan pertanda yang baik, Bela. Untuk kasus yang satu ini, sebaiknya kamu balas si dia dengan berkomentar, “Aku lebih dari sekadar fisik.”
Sesekali, mungkin hanya terdengar sebagai pujian yang ‘eksotis’. Tetapi jika hanya ini yang ia lihat terus menerus, ia bisa jadi seorang yang rasis, Bela. Kamu nggak ingin dilihat berdasarkan rasmu, bukan? Semua orang seharusnya dianggap sama. Secara ras maupun jenis kelamin.
Sering kali memang kita nggak peduli selama kalimat itu berupa pujian. Tetapi jangan terlalu mudah tersipu, Bela. Untuk waktu-waktu tertentu, kamu boleh protes jika merasa pujian itu nggak sesuai.