Nasihat yang jamak kita dengar saat sedang mengalami putus cinta adalah, "Tenang, waktu yang akan menyembuhkan". Tapi kenyataannya kita mengalami sendiri betapa hari-hari menjadi sangat lambat dan luka itu terus tertambat. Seolah tak akan pernah berakhir, kita terus menjalani hari-hari dengan air mata dan nafsu makan yang pergi entah ke mana. Semua terasa menyesakkan.
Tapi sebenarnya mungkin patah hati kita jadi terlalu lama, karena kita tidak tahu rentang waktu normal yang umum dialami orang-orang. Kita akan merasa lebih tenang jika kita tahu bahwa sakit yang kita rasakan itu normal dan beberapa waktu lagi akan hilang. Hari-hari kita akan lebih optimis. Seperti saat kita merasakan panas di siang hari, kita akan tetap optimis karena sore pasti akan datang dan membuat hari lebih sejuk.
Ternyata, para ilmuwan juga telah mempelajari hal ini secara mendalam, meski jawabannya tidak saklek. Seperti halnya penelitian sosial lain, semua jawaban tidak ada yang pasti dan bergantung pada kondisi masing-masing. Tapi paling tidak dari penelitian ini kita tahu angka rata-rata seberapa lama luka patah hati pasca putus cinta akan sembuh.
Dalam sebuah penelitian pada tahun 2007 terhadap 155 mahasiswa yang telah putus cinta dalam enam bulan terakhir, peneliti Gary W. Lewandowski Jr dan Nicole M. Bizzoco dari Monmouth University menemukan bahwa 71% dari peserta membutuhkan waktu 11 minggu (sekitar tiga bulan) untuk "melupakan" mantan pacar mereka.
Berbeda dengan putus cinta saat pacaran, luka perceraian umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh. Survei tahun 2009 pada 4000 orang dewasa yang bercerai dilakukan oleh fiftyies.com menemukan bahwa dibutuhkan rata-rata 17 bulan 26 hari untuk menyembuhkan luka perceraian.
Putus dan bercerai memang dua hal yang sama sekali berbebda bukan? Perceraian tentu lebih kompleks, apalagi jika ada anak yang terlibat di dalamnya.
Ada juga, lho, hitung-hitungan mitos yang menyatakan bahwa waktu kita untuk bisa melupakan mantan adalah setengah kali lama hubungan yang pernah kita jalani dengannya. Jadi jika kamu bersamanya selama satu tahun, maka kamu baru bisa melupakannya setelah 6 bulan pasca putus.
Tentu satu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa kondisi setiap orang adalah unik. Kedalaman ikatan tiap pasangan berbeda, ada yang butuh waktu lebih lama dari tiga bulan (seperti kata penelitian di atas), ada pula yang lebih cepat.
Tapi dengan tahu bahwa kebanyakan orang bisa melewatinya dalam waktu tiga bulan saja, kamu mungkin akan jadi lebih tenang dan optimis menjalani hari-harimu.